6 Mitos Kesaktian Tali Pocong yang Masih Dipercaya hingga Kini
VIVALifestyle –Bukan hal yang aneh lagi, jika Indonesia begitu kental dengan hal-hal yang berbau mistis dan penuh mitos. Berbagai mitos dan urban legend pun kerap melekat pada Indonesia sejak dulu kala.
Tak dipungkiri, Indonesia memang menyimpan berbagai mitos yang bikin bulu kuduk jadi merinding.
Seperti salah satu mitos yang masih dipercaya di Indonesia, tentang kesaktian di balik tali pocong orang yang sudah meninggal dunia.
Mitos tali pocong ini memang masih dipercayai oleh segelintir orang untuk beberapa hal. Saking banyak yang percaya dengan tali pocong tersebut, tak heran jika banyak terdapat kasus tali pocong di kuburan dibongkar dan diambil oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Berbicara tentang tali pocong sendiri tentu membuat suasana mendadak mencekam. Selain berada di lokasi yang tidak mungkin untuk diambil yakni di dalam liang lahat, namun masih banyak orang jahat di luar sana yang berani dan sengaja mengambil tali pocong untuk keperluan suatu hal.
Seperti jimat contohnya, yang digadang-gadang bisa memberikan berbagai manfaat serta keberuntungan untuk seseorang yang mengambilnya. Namun, tak sedikit juga yang menganggap kesaktian tali pocong itu hanya sebuah mitos belaka.
Sampai detik ini pun kebenaran di balik kesaktian tali pocong tersebut masih menjadi sebuah misteri. Kendati demikian, tali pocong masih kerap diambil dan dipraktikkan oleh masyarakat.
Biasanya, mereka memilih tali pocong yang jasadnya baru saja dikuburkan. Lantas, apa saja kegunaan tali pocong tersebut? Daripada penasaran, simak berbagai mitos yang masih dipercaya di berbagai daerah berikut ini:
Jimat agar Kebal Senjata
Mitos pertama yang menarik untuk diketahui dari tali pocong adalah mampu dijadikan jimat agar kebal senjata. Salah satu mitos dari tali pocong ini ternyata dipercaya dapat meningkatkan ilmu kebal. Di mana pada tahun 2016 yang silam, viral aksi pencuri yang ternyata kebal senjata di Depok.
Alih alih ternyata para pencuri tersebut mengaku, sempat menggunakan tali pocong untuk dijadikan jimat, sehingga tidak ada satupun orang yang dapat melukainya.
Sebagai Alat Pelet
Pernahkah kamu mendengar istilah 'Ketika cinta ditolak maka dukun bertindak', sekiranya itulah alasan seseorang juga menggunakan tali pocong ini. Perempuan atau lelaki yang disukai akan dipelet dengan menggunakan tali pocong. Biasanya, tali pocong yang digunakan adalah pocong perawan atau gadis yang meninggal pada Jumat atau Selasa Kliwon.
Tali pocong tersebut harus diambil sebelum jasadnya 40 hari meninggal. Tali pocong yang sudah diambil juga tak boleh dimusnahkan agar tidak dihantui oleh orang yang meninggal. Duh jadi merinding bukan?
Penglaris Dagangan
Selain bisa dipercaya untuk membuat seseorang jatuh cinta,ternyata kesaktian tali pocong dipercaya bisa membuat dagangan seseorang laris manis. Ada banyak orang yang rela mengambil risiko besar demi kekayaan yang cepat dan instan.
Penggunaan tali pocong ini pun beragam, dari yang diletakkan di tempat tertentu, dimasukkan ke dalam wadah makanan, serta disimpan secara bersamaan dengan benda-benda lain sebagai persyaratan pesugihan atau penglaris dagangan.
Makanan yang menggunakan penglaris ini akan tampak lebih lezat dan pastinya menggiurkan. Tidak hanya itu saja, tempatnya pun terlihat selalu ramai pengunjung, sehingga banyak pula uang yang dihasilkan oleh pemilik usaha.
Hipnotis Orang
Yang selanjutnya, tali pocong kerap digunakan sebagai media yang dipercaya untuk menghipnosis korban-korbannya terkelabui begitu saja. Benarkah begitu?
Membuat Korban Tidur Terlelap
Kesaktian tali pocong lainnya yaitu dipercaya bisa membuat korban tidur terlelap.
Menyempurnakan Ilmu Metafisik
Tahukah Anda, ternyata sebagian orang yang mengaku bahwa mereka mempunyai keistimewaan, yang berupa kemampuan untuk melihat dunia lain dan tidak diketahui oleh kebanyakan orang normal.
Keistimewaan ini disebut sebagai kemampuan menyelami dunia metafisik. Di mana, Ilmu metafisik ini sendiri juga harus terus diasah dan dipelajari. Konon, dengan mencuri tali pocong, seseorang bisa menyempurnakan ilmu metafisik yang mereka miliki.