Dari Sains Sampai ke Atheis, Mualaf Ini Tercerahkan oleh Islam

Mualaf Asal Inggris, Mark
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA Lifestyle  – Mark memutuskan menjadi Atheis sejak remaja sebab baginya ajaran tentang Tuhan memiliki anak adalah sesuatu yang tidak logis. Maka ia memutuskan untuk menjadi atheis. Baginya satu-satunya kebenaran adalah hal yang bisa diuji oleh ilmu sains.

Respons Deddy Corbuzier saat Disinggung soal Penyesalan Mualaf usai Gus Miftah Olok-olok Sunhaji

"Dari perpesktif ini, sains adalah satu-satunya kebenaran. Apa yang bisa kita buktikan adalah satu-satunya kebenaran. Dan tidak ada kebenaran di luar dari uji ilmiah. Jadi kalau kita tidak bisa mengujinya, itu tidak benar," katanya dikutip dari salah satu kanal YouTube.

Akan tetapi menjadi Atheis telah membuatnya kehilangan tujuan hidup. Ia telah mencoba berbagai hal, namun kebahagian yang didapat hanya sementara.

Kisah Mualaf Clara Shinta, Selebgram yang Kini Viral karena Diduga Penyebar Pertama Video Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

Ilustrasi kaligrafi Islam.

Photo :
  • ANTARAFOTO/Ismar Patrizki

"Dan gagasan untuk mengejar uang untuk apa semua itu jika pada akhirnya saya mati esok hari," ucapnya. 

Ingin Jadi Mualaf, Ini Permintaan Ronaldo saat Dengar Azan

Melihat Mark hidup dalam keputusasaan, Ibunya pun menyarankannya untuk melanjutkan studi ke Manchaster. Di sana ia tinggal dengan seorang teman bernama Cameron dan menghabiskan masa waktu seperti mahasiswa Barat pada umumnya.

"Dia minum alkohol, dia menghisap ganja. Jika saya pergi ke Asrama dengan orang-orang yang suka pesta, jika ada yang menawarkan kokain akan saya terima," katanya.

Ilustrasi pesta

Photo :
  • Pixabay/ StockSnap

Hingga suatu ketika, Mark dan Cameron terlibat diskusi tentang tujuan hidup mereka. Setalah mereka berdua meplajari Islam untuk beberapa lama akhirnya mereka berencan masuk Islam. Dan Tuhan menunjukkannya dengan cara yang tidak biasa.

"Saya tidak tahu apa itu Islam, saya pernah bertemu muslim, tapi tidak tahu apa itu Islam," katanya.

Cameron menunjukkan padanya apa yang selama ini ditemui. Ia mengajak Mark untuk melihat dan merasakannya juga. Sejak saat itu, ia mulai memahami konsep Islam. Hal ini sangat mengena baginya.

Mualaf Asal Inggris, Mark

Photo :
  • Tangkapan layar

"Kemudian saya mempelajarai bahwa Al Quran telah terpelihara. Dan itu yang membuatnya berbeda dari yang lain. Tidak ada buku lain di planet ini yang telah dipelihara dengan cara seperti itu, termasuk hadist," katanya.

Mereka coba mempelajari itu tanpa berbicara dengan satu pun muslim. Saat terbangun dari tidur, Mark memantapkan dirinya untuk menjadi seorang mualaf dan memeluk agama Islam.

"Saya sampai pada titik di mana saya rasa Islam masuk akal bagi saya. Tidak rumit, ini sederhana, Islam masuk akal bagi saya," ujarnya. 

 

Jadi Mualaf, Wanita Muda Ini Sibuk Hafalan Sholat dan Tidak Sempat untuk Galau

Jadi Mualaf, Wanita Muda Ini Sibuk Hafalan Sholat dan Tidak Sempat untuk Galau

Perjalanan hidup seseorang sering kali membawa kejutan yang tak terduga, seperti yang dialami oleh seorang perempuan muda Tanah Air yang baru saja menjadi mualaf.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024