7 Negara dengan Budaya Seks Bebas di Dunia, Ada Tetangga Indonesia

Ilustrasi bercinta
Sumber :
  • Pexels

VIVA Lifestyle – Perkembangan zaman yang lebih canggih dan modern banyak menggeser dan menciptakan kebudayaan baru dalam tatanan setiap negara. Untuk sejumlah negara yang menganut kepercayaan tertentu, pergaulan bebas yang umumnya mengarah pada seks bebas adalah hal terlarang yang tidak sesuai dengan adat kebiasaan. 

Tapi, untuk beberapa negara yang ada di belahan dunia lain, malah menganggap seks bebas adalah sesuatu hal yang wajar. Mereka menjadikan budaya sampai profesi pekerjaan seseorang untuk seks. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa sebetulnya bisnis prostitusi sudah menjamur di seluruh dunia. 

Bahkan, sejumlah negara menjadikan prostitusi sebagai sesuatu yang legal sampai menjadi pemasukan kas negara. Apakah kamu tertarik mengunjungi negara dengan budaya seks bebas? Nah, berikut adalah ulasan tentang negara yang mempunyai budaya seks bebas di dunia seperti dirangkum dari berbagai sumber. 

1. Denmark

Kota Thisted di Denmark

Photo :
  • esys

Seks merupakan sesuatu yang begitu organik di Denmark sehingga masyarakatnya tak merasa malu dengan kegiatan tersebut. Saat seks bebas menjadi sebuah norma, maka tak heran ibu negaranya, Kopenhagen, menjadi tujuan para pelancong seks yang berkembang pesat di sana. Bahkan, di sana, toko-toko menjual alat seks secara terang-terangan.  

2. Italia

Kota Roma, Italia

Photo :
  • Pixabay

Merupakan sebuah negara yang kaya dengan sejarah dan nilai budaya yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Tapi, budaya yang hijau tak selalu menerjemahkan keelokan moral masyarakatnya. Mulai dari peristiwa penghancuran Pompeii usai letusan gunung berapi mendadak yang melenyapkan kota seks kuno itu. 

Sampai skandal seks mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi yang gemar berlangganan pelacur kelas atas pada tahun 2011, Italia memang identik dengan industri seks yang meriah dan glamour. 

3. Jerman

Kota Munich, Jerman

Photo :
  • Businessinsider.com

Dengan rata-rata 49 PSK per 10.000 wanita, Jerman mempunyai kebijakan terbuka untuk industri itu. Tak seperti negara Uni Eropa yang lain, pelacuran adalah salah satu industri yang sangat luas, sistematis, dan dibenarkan hukum Jerman. Bahkan, sebuah survei mengatakan lebih dari 60 persen wanita Jerman pernah curang terhadap pasangannya. 

4. Prancis

Fakta Menara Eiffel

Photo :
  • U-Report
Berencana Liburan Akhir Tahun ke Luar Negeri? Ini Negara dengan Nilai Tukar yang Menguntungkan!

Prancis merupakan satu-satunya negara yang terbuka dengan anak-anak soal seksual, sehingga memungkinkan pemerintah menempatkan batas tertentu untuk seseorang bisa melihat film panas dalam film, seperti dalam Fifty Shades of Grey adalah 12 tahun. 

5. Thailand

Pemerintah Resmi Naikkan PPN 12 Persen, Simak Alasan dan Ketentuannya

source : www.bangkok.com / ilustrasi destinasi wisata

Photo :
  • vstory

45 orang dari 10 ribu wanita di Thailand lebih memilih bekerja sebagai seorang pelacur. Hal itu mengakibatkan Thailand cocok dijuluki sebagai surga seks yang bukan hanya untuk wisatawan luar, bahkan banyak pria hidung belang dari Malaysia. Rata-rata wisatawan akan mendatangi Patpong di Bangkok. 

Prostitusi PSK Muda Vietnam Tarif Rp5 Jutaan di Jakut Terbongkar, Begini Modus Esek-eseknya

Daerah itu, disebut tempat terbaik untuk berlangganan pelacur muda dan cantik dengan harga yang tak terlalu mahal. Bahkan, Thailand juga terkenal dengan PSK waria dan pria gay. Meski prostitusi begitu legal, tapi kegiatan itu diperbolehkan asal dilakukan serta mendapatkan tes infeksi kelamin. 

6. Spanyol

Kota Madrid, Spanyol

Photo :
  • Businessinsider.com

Tak dipungkiri bahwa wanita Spanyol mayoritas cantik dan seksi. Jadi, meski Spanyol adalah sebuah negara yang mempunyai pegangan Kristen Katolik yang kuat, harga bordilnya adalah yang paling tinggi di Eropa. Belakangan, pengadilan memutuskan bahwa PSK di Spanyol akan mendapatkan hak-hak bekerja dan mampu mendapatkan tunjangan. 

7. Finlandia

Helsinki, ibu kota Finlandia.

Photo :
  • Pixabay

Dipandang sebagai sesuatu yang positif di Finlandia, bahkan ada yang memilih untuk tak menikah guna memungkinkan mereka bertukar pasangan tanpa risiko komitmen. Sebagian besar masyarakat Finlandia gemar berhubungan seks rambang dan merupakan sesuatu yang diizinkan dalam budaya masyarakatnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya