Kisah Mualaf Amerika, Sempat Atheis Hingga Mimpi Sujud di Masjid
- YouTube
VIVA Lifestyle – Dari sekian banyak kisah orang-orang yang mendapatkan hidayah menjadi mualaf, Matthew Joseph Martin adalah salah satunya yang telah melewati berbagai pengalaman religius dalam perjalanannya menemukan Tuhan.
Sempat tidak percaya dengan keberadaan Tuhan, Matthew yang berasal dari keluarga Kristen mengatakan kepada ayah dan pendetanya bahwa ia tidak percaya Yesus adalah Tuhan yang patut disembah.
"Saya tidak percaya pada Tuhanmu, Tuhan itu tidak ada," kata Matthew, dikutip dari YouTube Renung Kalbu, Selasa 6 September 2022.
Matthew bahkan ingin membuktikan sendiri keberadaan Tuhan yang selama ini diyakini oleh keluarganya. Hingga suatu hari, ia meminta Tuhan untuk memberikan tanda tentang keberadaanNya.
"Saya berdoa dan saya berkata, 'hei Tuhan, jika Anda ada lebih baik Anda mengirimiku tanda. Anda lebih baik buktikan sendiri, kalau tidak, saya tidak akan percaya padaMu'," ujar Matthew.
Matthew menceritakan bahwa ia sempat mendatangi pendeta di gereja dan mengatakan bahwa sulit baginya menerima keberadaan Tuhan. Namun, Matthew justru terkejut dengan respon sang pendeta yang dengan tulus menatap matanya.
"Mungkin kelak kamu akan merasakan keberadaan Tuhan," kata sang pendeta.
Setelah itu, lama Matthew tidak memikirkan apapun soal Tuhan dan keyakinannya. Matthew yang saat itu masih remaja mengaku banyak melakukan kenakalan seperti membangkang pada ayahnya hingga mengonsumsi narkoba.
Suatu ketika, Matthew duduk berdua dengan ayahnya dan berdiskusi soal apa yang akan ka lakukan. Ia diberi dua pilihan, yautu berhenti mengonsumsi ganja atau keluar dari rumahnya.
"Saya keluar dari rumahnya dan mencari apartemen sendiri," ujar Matthew.
Matthew memilih untuk hidup sendiri di sebuah apartemen sederhana. Namun, berbagai kejadian mistis terjadi di tempat tinggalnya itu. Seperti mendengar suara ketukan pintu hingga langkah kaki orang lain.
Matthew yang masih tidak mempercayai Tuhan juga enggan mempercayai keberadaan makhluk halus. Ia mengalihkan pikirannya dan menganggap suara-suara aneh itu disebabkan oleh angin atau orang dari luar.
Hingga suatu hari, ada suara ketukan pintu yang terasa sangat mengerikan. Matthew menjelaskan, suara itu seolah berjalan mengarah padanya dan membuat bulu kuduknya berdiri. Ia mulai merasa ketakutan dan menelepon sang ayah untuk menjemputnya.
"Untungnya ayah saya adalah orang yang sabar, jadi ketika saya meneleponnya ia segera datang untuk menjemput saya," kata Matthew.
Begitu masuk mobil, sang ayah kembali menasehati Matthew agar ia mau meminta pertolongan Tuhan di saat seperti itu.
"Kamu tahu Matthew, jika kamu percaya pada Tuhan dan meminta perlindungan, maka Tuhan akan melindungimu," kata ayah Matthew.
Usai mengalami kejadian horror tersebut, Matthew mengaku itu adalah kalo pertamanya mengetahui keberadaan dunia yang tidak bisa ia lihat dan jelaskan.
Setahun berlalu, Matthew mulai mencari soal agama. Ia mempelajari Hindu dan Buddha tetapi tidak ingin kembali pada Kristen. Matthew juga mulai mencari pekerjaan dan ia kembali merasakan keberadaan Tuhan di saat ia membutuhkannya.
Matthew melamar pekerjaan di sebuah perusahaan, namun perusahaan itu menolak karyawan yang pernah memiliki riwayat narkoba. Matthew sempat pesimis dengan peluangnya. Setelah dua hari melakukan wawancara Matthew bahkan tidak mendapatkan panggilan dari perusahaan. Ia akhirnya berserah diri pada Tuhan.
"Oke tuhan saya mengerti saya sangat sombong. Saya seharusnya tidak merokok ganja dan saya melewatkan pekerjaan hebat ini. Karena itu tolong maafkan saya. Saya sangat menyesal tuhan," kata Matthew.
Keajadiban terjadi, Matthew pun mendapatkan panggilan untuk mulai kerja sehari kemudian. Sayangnya, pekerjaan itu tidak berlangsung lama dan ia memutuskan untuk membangun usahanya sendiri.
Setelah melewati banyak hal dengan keterlibatan Tuhan didalamnya, Matthew masih tidak bisa meyakini keberadaanNya. Ia mengaku saat itu seperti mengambang tanpa keyakinan.
"Sejujurnya saya tidak mempraktikan agama apapun, saya tidak pernah kembali ke Kristen karena seperti yang saya katakan, saya tidak percaya Yesus adalah Tuhan," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, Matthew dipertemukan dengan wanita pujaan hatinya. Wanita asal Iraq tersebut memintanya untuk memeluk agama Islam jika Matthew ingin menikahinya.
Menuruti kemauan sang kekasih, Matthew memutuskan untuk mulai mempelajari agama Islam. Namun sayangnya, hubungannya dengan sang kekasih harus kandas sebelum pernikahan.
Perjalanannya menemukan Islam tidak berhenti, Matthew mulai merasa nyaman dan seperti menemukan jalan keluar dari apa yang ia cari selama ini.
"Semakin saya belajar tentang Islam, semakin saya menyadari 'wow ini sudah seperti apa yang ku yakini' ini hebat," kata Matthews
Matthew mengungkapkan ia mendapatkan hidayah ketika sedang tidur. Di mana ia bermimpi mengunjungi sebuah masjid dan menjalankan ibadah sholat. Matthew bersujud dalam mimpinya itu.
"Ketika terbangun saya mengatakan, 'baiklah ini pertanda, saya akan masuk Islam'," ujarnya.
Sejak memeluk agama Islam, Matthew mulai beradaptasi dan mempelajari banyak hal seperti cara sholat. Ia mengaku selama setahun lebih tidak pernah mengunjungi masjid karena tidak tahu harus berbuat apa di sana.
Matthew akhirnya bertemu seorang teman yang mengajaknya untuk pergi ke masjid dan mengajarinya banyak hal soal Islam. Di sanalah, Matthew akhirnya menemukan keyakinan akan Tuhan yang sudah sejak lama ia cari.