Marak Kebocoran Data, Begini Cara Pengelola e-Wallet Hindari Kebocoran
- vstory
VIVA Lifestyle – Maraknya kebocoran data pada sejumlah akun baik itu media sosial, e-commerce, akun e-wallet (dompet elektronik) bahkan, kartu BPJS Kesehatan, membuat setiap pengguna aplikasi merasa khawatir.
Hal ini, membuat setiap pengelola meningkatkan keamanannya untuk mengantisipasi adanya kebocoran data tersebut.
Seperti salah satu e-wallet yakni Nusapay, aplikasi pembayaran cashless terbaru ini menerapkan cara khusus untuk bisa mengamankan sistem data dari para pengguna atau konsumen.
CEO Nusapay George Gani mengatakan, pengamana server sudah diantisipasi dari awal, sejak dibangunnya sistem, baik dari kerahasiaan data di data base. Dan pihaknya melakukan penyimpanan dengan pengaman yang terjamin, begitu juga dengan tim teknis yang mengawasi.
"Menjamin adanya keamanan data pengguna, karena telah memperoleh ISO 27001, sistem yang telah diaudit oleh auditor internal dan pen-tester external," katanya, Kamis, 1 September 2022.
Selain itu, para tim teknis pun sudah dibekali Certified Etchical Hacker International (CEH) dan kemudahan dalam bertransaksi.
"Kami ada tim teknis yang memang dilatih dan menjamin untuk keamanan data pengguna kami yang saat ini terdata 15 ribu pengguna," ujarnya.
Lalu, perolehan izin dari Bank Indonesia pun menjadi bukti kepada para pengguna bahwa e-wallet tersebut adalah layanan uang elektronik resmi yang mendapatkan izin langsung dari Bank Indonesia.
"Kami akan terus terpacu untuk memberikan layanan yang terbaik untuk para pengguna," ungkapnya.