Gara-gara Buku Tentang Azab Kubur, Wanita Ini Jadi Mualaf

Kisah mualaf Sarah Tan wanita asal Malaysia
Sumber :
  • YouTube Ayatunna Ambassador

VIVA Lifestyle – Kisah mualaf kali ini datang dari seorang wanita bernama Sarah Tan yang merupakan keturunan China asal Malaysia. Sejak kecil, ia bersama ibu dan saudaranya rutin ibadah ke Gereja di akhir pekan sebagai bentuk ketaatannya terhadap Tuhan. 

Malaysia Dilanda Banjir Besar, 3 Tewas dan Puluhan Ribu Orang Mengungsi

Bagi Sarah, mengunjungi gereja adalah suatu hal yang serius untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Namun ia sering memperhatikan jemaat lain yang tampak hanya seperti bersenang-senang saja. 

Sarah juga kerap mempertanyakan posisi seorang pendeta dalam agamanya yang seolah memiliki hak mutlak untuk mengambil alih keputusan Tuhan untuk mengampuni dosa para jemaat. Seperti ‘Pengakuan Dosa' di mana para jemaat mengakui dosa mereka dan pendeta mengatakan bahwa Tuhan akan mengampuni mereka. 

Erdogan: Hampir 50.000 Saudara Kita di Palestina Mati Sudah Menjadi Syahid

Kisah mualaf Sarah Tan wanita asal Malaysia

Photo :
  • YouTube Ayatunna Ambassador

Hal yang dipertanyakan oleh Sarah adalah bagaimana pendeta tersebut mengetahui bahwa Tuhan akan mengampuni dosa-dosa kita. Apakah pendeta memiliki hak untuk mengatakan bahwa dosa kita telah diampuni? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang ada dibenaknya selama menganut Kristen. 

Malaysia Ajak Indonesia Kerja Sama Investasi di Sustainable Aviation Fuel, Ungkap Rencana Petronas

Sarah yang sebelumnya bekerja di salah satu bank ternama di Malaysia selama 20 tahun memutuskan berhenti saat usianya 45 tahun. Setelah itu ia memutuskan untuk membuka usaha baru toko barang antik bersama saudaranya dan dari sanalah awal dirinya memulai perkenalan dengan Islam

Kemudian ia bertemu dengan salah satu pelanggan seorang pria melayu dan Muslim. Hal pertama yang pria itu tanyakan kepadanya yakni, “Jika saya beri Anda buku 25 pertanyaan orang Kristen tentang Islam, apa Anda ingin membacanya?” yang dikutip VIVA dari Ayatunna Ambassador pada Selasa, 30 Agustus 2022. 

Akhirnya Sarah pun menerima buku tersebut dan membacanya. Sebelum ia belajar mengenai Islam sebenarnya saudara perempuannya sudah lebih dulu masuk Islam karena suaminya seorang pria melayu. 

Kisah mualaf Sarah Tan wanita asal Malaysia

Photo :
  • YouTube Ayatunna Ambassador

Setelah membaca buku tersebut, menurut Sarah semua agama sama saja karena Tuhan Maha penyayang. “Semua agama mengajarkan kebaikan, selama kita baik, tentu saja akan berakhir di Surga bukan Neraka,” kata Sarah. 

Setelah berdiskusi panjang dengan pria Muslim yang baru saja ia kenal, Sarah mulai mendapatkan dirinya berada pada satu titik di mana ia merasa membutuhkan Islam. 

“Hal pertama yang menarik perhatian saya adalah ketika ia membahas azab kubur, hukuman yang akan kita terima ketika berada di dalam kubur,” katanya lagi.  

Menurutnya, itu adalah kali pertama Sarah mendengarnya sehingga ia terus bertanya kembali, “kenapa kita harus dihukum?”

Lalu, pria tersebut menjelaskan bahwa setelah manusia meninggal dan dikuburkan, malaikat akan datang dan memberikan pertanyaan seperti “Siapa Tuhanmu? Apa Kitabmu?”

Satu hal yang membuatnya penasaran adalah jika hal yang disebutkan oleh pria itu benar terjadi dan ia tidak bisa menjawab pertanyaan malaikat, maka apa yang akan terjadi oleh dirinya. Kemudian ia dijelaskan bahwa jika dirinya bukan seorang Muslim, maka ia dipastikan tidak akan masuk surga. 

Lalu, pria tersebut seperti membuat pilihan kepada dirinya dengan mengatakan bahwa jika memang setelah kematian tidak ada yang namanya Tuhan dan azab kubur maka dirinya tidak akan rugi. 

Hingga akhirnya pada tahun 2014 Sarah membuka lembaran baru dalam sejarah hidupnya dengan kisah mualaf dan masuk Islam serta menjadi seorang Muslim lewat kisah mualaf. Sarah melafazkan syahadat di Masjid Abdul Rahman, Sungai Petani. 

Kisah mualaf Sarah tak semerta-merta membuat jalan hidupnya mudah, ia juga sempat mengalami kekhawatiran dan ketakutan akan kehilangan hubungan baik dengan keluarganya yang menjadi cobaan terbesar bagi dirinya. 

Hal itu dikarenakan kisah mualaf saudara perempuannya tidak begitu baik, orang tuanya tidak lagi peduli dan tidak mau lagi berbicara dengannya. Hal itu membuktikan bahwa ibunya tidak menerima jika anaknya menjadi Muslim. 

Kisah mualaf Sarah Tan wanita asal Malaysia

Photo :
  • YouTube Ayatunna Ambassador

Selama setahun sejak menjadi mualaf, Sarah melakukan ibadahnya secara sembunyi-sembunyi dari keluarganya. Hingga akhirnya sang ibu mulai mencurigai bahwa dirinya masuk Islam. Pada saat itu Sarah masih menyangkalnya dan takut untuk menceritakan semuanya karena tidak ingin ibunya sedih. 

Pada akhirnya, Sarah tidak bisa menahannya lagi karena ia merasa tidak leluasa untuk melakukan ibadahnya dan mengakui bahwa dirinya telah masuk Islam kepada ibunya. Sejak pengakuannya, ibunya mulai menjauhi dirinya dan ia merasa hubungannya dengan sang ibu sudah terputus.

Hingga akhirnya setelah melewati berbagai masa sulit, Allah menaklukan hati ibunya dan menerima keyakinan baru Sarah. Kehidupannya yang sekarang juga dirasanya lebih merasa damai dan bermanfaat bagi orang lain. 

Apalagi setelah bertemu dengan Haji Kamarudin, pendiri IPSI di mana Sarah juga bekerja di sana sebagai sekretaris dan bendahara. Sarah juga melakukan dakwah dan konseling serta berterima kasih kepada pendiri IPSI tersebut. 

Menurutnya, pekerjaan itu adalah pekerjaan yang sangat berharga yang bisa dijalaninya sampai akhir hayat. Itulah kisah mualaf Sarah dari Malaysia yang bisa dibilang tidak mudah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya