Sempat Bertahan Lama, 6 Negara Bubar dan Lenyap dari Sejarah

Conrad Schumann, tentara Jerman Timur meloncati pagar kawan ke Berlin Barat.
Sumber :
  • CIA Photo

VIVA Lifestyle – Negara bubar sudah bukan hal yang asing di dunia. Dalam perkembangan sejarah, ada beberapa negara yang pernah ada dan berdaulat tetapi kemudian bubar, penyebabnya pun beraneka ragam.

Kecintaan Orang Jerman pada Budaya Jawa

Pada awal abad ke-20, hanya ada beberapa lusin negara berdaulat yang merdeka di planet ini. Namun, hari ini banyak negara sudah berkembang dan jumlahnya ada lebih dari 200 negara.

Fakta menunjukkan, sekali suatu negara terbentuk, mereka biasanya bertahan untuk waktu yang sangat lama sehingga bangsa yang menghilang sangat jarang terjadi. Itu hanya terjadi beberapa kali dalam abad terakhir. Tetapi ketika mereka bubar, mereka benar-benar lenyap dari muka bumi, seperti sistem pemerintahan, bendera, dan semuanya.

Republik Demokratik Jerman Timur, Eksperimen Otoriter Gagal

Lalu, apa saja negara-negara yang telah bubar? Simak ulasan VIVA yang dilansir dari berbagai sumber sebagai berikut!

1. Jerman Timur, 1949 – 1990

Banyak Barang Eksklusif! Bazar Glamlocal Diburu Hijabers, Catat Tanggal dan Tempatnya

Peta Jerman Barat dan Jerman Timur.

Photo :
  • U-Report

Negara ini dibentuk dan dikendalikan oleh Uni Soviet dari Jerman setelah Perang Dunia Kedua. Jerman Timur mungkin paling dekat temboknya dan kecenderungannya untuk menembak orang-orang yang berusaha menyeberangi tembok tersebut, bahkan yang menyeberangi tembok tersebut adalah warga negara Timur itu sendiri.

Jerman Timur menjadi negara satelit dari Uni Soviet. Namun kehidupan masyarakatnya yang terbelakang terutama dari sisi ekonomi dengan saudaranya di Jerman Barat membuat Uni Soviet tidak kuasa menahan cengkeramannya di negara ini dengan paham komunisme.

Keruntuhan Jerman Timur ditandai dengan runtuhnya Tembok Berlin, tembok yang memisahkan Jerman Timur dan Jerman Barat. Jerman Timur terintegrasi ke seluruh Jerman pada tahun 1990.

2. Cekoslowakia, 1918-1992

Batu kelaparan di tepi Sungai Elbe di Decin, Republik Ceko.

Photo :
  • Getty Images

Negara ini terbentuk dari sisa-sisa dari Austro-Hongaria lama. Negara ini sempat menjadi salah satu negara maju di Eropa ketika itu sebelum Perang Dunia Kedua.

Dikhianati oleh Inggris dan Prancis pada 1938 di Munich, pada bulan Maret 1939 negara ini telah dikuasai sepenuhnya oleh Jerman, dan lenyap dari peta. Kemudian ditempati oleh Soviet, yang mengubahnya menjadi negara bawahan lain dari Uni Soviet lama sampai negara itu runtuh pada tahun 1991.

Namun Cekoslowakia ini tak serta merta hilang begitu saja. Etnis Slav di bagian timur negara itu menuntut negara merdeka itu sendiri. Dari Cekoclowakia ini kemudian memunculkan dua negara, Republik Ceko di barat, dan bangsa Slowakia di timur.

Saat ini terlihat Republik Ceko mempertahankan salah satu ekonomi yang lebih hidup di Eropa, Slovakia jauh tertinggal.

3. Yugoslavia, 1918-1992

VIVA Militer: Eks Panglima Angkatan Bersenjata Yugoslavia, Jenderal Dragoljub Ojdanic

Photo :
  • Balkan Insight

Austro-Hungaria yang lama setelah Perang Dunia I. Negara ini terdiri dari bagian-bagian-bagian Hongaria dan negara asli Serbia.

Sejak awal negara mempertahankan monarki yang agak otokratis sampai Nazi menyerbu negara itu pada 1941, setelah itu menjadi milik Jerman. Dengan runtuhnya Nazi pada tahun 1945, Yugoslavia entah bagaimana menghindari pendudukan Soviet dan tidak menjadi negara komunis.

Negara ini dipimpin kediktatoran sosialis Marsekal Josip Tito, pemimpin tentara partisan selama Perang Dunia II. Yugoslavia tetap merupakan republik sosialis otoriter sampai 1992, ketika harus internal dan nasionalisme mencuat dalam perang saudara.

Negara ini kemudian terpecah menjadi enam negara yang lebih kecil (Slovenia, Kroasia, Bosnia, Serbia, Makedonia, dan Montenegro,) contoh buku teks tentang apa yang terjadi ketika asimilasi budaya, etnis, dan agama gagal.

4. Tibet, 1913 – 1951

VIVA Militer: Gunung Kailash, Daerah Otonomi Tibet, China

Photo :
  • The Daily Reformer

Meskipun tanah yang dikenal sebagai Tibet telah ada selama lebih dari seribu tahun, namun baru tahun 1913 berhasil menjadi negara merdeka. Di bawah damai dari Dalai Lama, negara ini kemudian berlawanan dengan Tiongkok pada tahun 1951 dan pengawasan oleh pasukan Mao.

Cina menduduki Tibet yang selalu tegang sepanjang tahun 1950-an sampai negara akhirnya memberontak pada tahun 1959, yang mengakibatkan aneksasi Cina di wilayah tersebut dan pembubaran pemerintah Tibet.

Tibet sebagai negara akhirnya bubar dan menjadi 'wilayah' dari Cina. Sampai hari ini Tibet tetap menjadi daya tarik wisata besar bagi pemerintah Cina, meskipun masih memiliki masalah dengan Beijing yang berjanji akan memberikan kemerdekaan sekali lagi.

5. Vietnam Selatan, 1955-1975

Perayaan 35 tahun berakhirnya Perang Vietnam di Ho Chi Minh, Vietnam tahun 2010

Photo :
  • AP Photo/Nick Ut

Negara ini dibentuk sebagai akibat dari pengusiran Paksa Prancis dari Indo-Cina pada tahun 1954. Lalu muncul ide membagi Vietnam menjadi dua, dengan negara komunis di Utara dan negara pseudo-demokratis di Selatan.

Namun pembagian dua negara ini tak berjalan baik di Vietnam, seperti Korea. Terjadinya perang perang-seling antara dua bagian yang akhirnya berakhir dengan menarik Amerika Serikat ke dalam konflik, yang menghasilkan perang paling menguras dan mahal dalam sejarah Amerika.

Akhirnya Amerika meninggalkan Vietnam Selatan untuk berjuang sendiri pada tahun 1973. Dua tahun kemudian Vietnam Selatan bubar dan menjadi satu kesatuan dengan nama Vietnam yang didukung Uni Soviet. Juga mengganti nama Saigon, ibu kotanya, menjadi Kota Ho Chi Minh.

6. Republik Persatuan Arab, 1958 – 1971

Piramida Mesir

Photo :
  • Pixabay

Presiden sosialis Mesir, Gamel Abdel Nasser, Berpikir akan menjadi ide yang bagus untuk bersatu dengan tetangganya yang jauh, Suriah, dalam aliansi yang secara efektif akan mengepung musuh bebuyutan mereka, Israel, dan menjadikan kekuatan super regional.

Ia lalu mendirikan Republik Persatuan Arab yang berumur pendek, eksperimen yang gagal sejak awal. Jarak beberapa ratus mil membuat pemerintah pusat hampir tidak mungkin, sementara Suriah dan Mesir tidak pernah dapat menyetujui apa yang merupakan prioritas nasional.

Negara ini bisa saja berhasil jika Suriah dan Mesir berhasil menghubungkan bagian mereka bersama dengan menghancurkan Israel. Tetapi Perang Enam Hari tahun 1967, menghancurkan rencana mereka untuk perbatasan bersama.

Anti klimaks bagi negara ini datang dengan kematian Nasser pada tahun 1970. Tanpa Nasser, negara Republik Persatuan Arab ini menjadi sangat rapuh dan akhirnya mereka kembali ke negara masing-masing Mesir dan Suriah.

Nah, itu deretan negara yang dulu ada dan kini sdah bubar dan hanya tergores di dalam lembaran sejarah manusia modern ini.

picture-alliance/dpa/dpaweb

Apa Impian Angela Merkel Seandainya Tembok Berlin Tidak Runtuh

Seandainya Jerman Timur masih eksis dan tidak ada reunifikasi 1989.

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2019