Riset: Wanita Usia 30-an Lebih Banyak Pikirkan Keluarga
- Freepik/cookie_studio
VIVA Lifestyle – Belum lama ini PT Asia Health Energi Beverage (AHEB) melakukan riset pada 32 wanita di Indonesia. Riset yang dilakukan pada wanita usia 30-an menunjukkan adanya beberapa pola perubahan perilaku pada perempuan.
Diungkap oleh Chief Marketing Officer PT AHEB, Ricky Suhendar pola pikir perempuan ketika memasuki usia 30-an akan berubah menjadi lebih bertanggung jawab pada keluarganya.
“Pertama pola pikir tadinya perempuan suka bersosialisasi sekarang pikir ke keluarga dulu exploring jalan-jalan ganti ke settling down pikir keluarga. Sudah bertanggung jawab,” kata dia dalam peluncuran Nutriville di CGV Grand Indonesia, Kamis 18 Agustus 2022.
Lebih lanjut, dari riset itu juga diketahui ketika wanita yang telah berusia 30-an merasakan adanya perubahan fisik.
“Berat badan mudah naik. 30 ke atas mereka mulai merasa gampang capek beda ketika mereka usia 20an yang kataknya waktu bisa sampai jam berapa pun untuk ketemuan. Mulai merasakan perubahan di penampilan: strtechmacrk, kerutan di muka, kulit tdak kencang, tidak elastis,” ujar dia.
Melihat hal tersebut para wanita melakukan berbagai action mulai dari konsumsi vitamin, berbagai nutrisi untuk baran menjadi sehat, kulit bagus.
Dari luar yang sering dilakukan, entah itu pakai makeup, or ke klinik kecamtikan supaya penamoilan luar lebih baik berkenaan dengan kulit.
“Kedua asupan dari luar dilakukan perempuan Indonesia entah make up olahraga atau ke klinik kecantikan supaya penampilan lebih baik,” ungkap Ricky.
Salah satu yang belakangan mulai dilirik masyarakat untuk wanita agar memiliki kulit yang sehat dan kenyal di usia 30an adalah dengan kolagen.
Kolagen adalah protein struktural utama dalam jaringan ikat dan komponen matriks jaringan ekstraseluler yang ada di dalam pembentukan fibroblas, keratinosit dan sel khusus sistem kekebalan kulit di tubuh manusia.
“Kolagen adalah salah satu jenis protein. Protein ini bisa didapatkan dari daging, ikan, ayam,susu, telur, biji-bijian. Protein yang masuk tubuh nantinya akan dipecah menjadi asam amino, dimana bagian terkecil dari asam amino itu kolagen,” ungkap Spesialis gizi klinik, dr. Yohan Samudra, Sp.GK, AIFOA-K.
Meski bisa didapatkan dari mengonsumsi protein hewani dan nabati, namun faktanya Yohan mengungkap bahwa orang kurang konsumsi protein.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menambahnya dari suplementasi. Salah satunya adalah asupan minuman kolagen.
Diungkap oleh Yohan sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa asupan minuman kolagen dapat membantu meningkatkan jumlah kolagen pada tubuh.
Tampak pada penggunaan 2,5 gram kolagen peptide setiap jari selama 60-90 hari dapat membantu memperbaiki hidrasi dan elastisitas dan mengurangi kerutan, meningkatkan bioaktivitas fibrolast dan sintesis kolagen.
“Kolagen drink penelitiannya banyak. Masuk penelitian sangat bisa dipercaya. 2021 diteliti 1.125 wanita diberi minuman kolagen tingkat kolagen turun keriput dan tambah hidrasi. Di minum 2,5 gram-10 gram diminum 90 hari tiap hari ga ada efek samping,” ungkap Yohan.