HUT RI Muryansyah Pungut Sampah Jakarta-Bali, Dipuji Menteri KLHK

aksi Triathlon Muryansyah dan kawan-kawan.
Sumber :
  • Instagram @therisingtidetriathlon.

VIVA Lifestyle – Akhirnya target Muryansyah melakukan giat Triathlon dengan bersepeda, berenang dan berlari marathon dari Bali ke Jakarta selama 30 hari atau berhasil dituntaskan. Ditemani tim pendamping kesehatan dan pengamanan, ia tiba di Jakarta sesuai jadwal.

Rekomendasi Tempat Menginap untuk Staycation di Bali, Estetik dan Strategis!

Aksi Muryansyah sendiri merupakan bagian dari kampanye The Rising Tide, yang dilaksanakan dengan kegiatan Triathlon sepanjang 1.293 kilometer yang berlangsung selama 30 hari. Peserta bertolak dari Bali pada 18 Juli 2022 menuju Jakarta yang ditargetkan tiba pada 17 Agustus 2022, berbarengan dengan momen hari kemerdekaan Indonesia. 

Solo Triathlon ini dilaksanakan oleh pendiri organisasi pelestari lingkungan Mulung Parahita, Muryansyah, dengan pendampingan bersama prajurit TNI Angkatan Laut dan tim medis.

Patut Dicontoh! Momen Suporter Jepang Bersihkan Sampah di Stadion Usai Lawan Timnas Indonesia

Adapun Triathlon dilakukan dengan bersepeda 135 km dari Puri Ageng Blahbatuh menuju Pelabuhan Gilimanuk, berenang sejauh 5 km dari Pura Segara Rupek hingga Pantai Watu Dodol di Banyuwangi, serta lari marathon sepanjang 1.153 km dari Pangkalan AL Banyuwangi hingga Monumen Nasional (Monas) di Jakarta.

Ridwan Kamil Ingin Buat Pasukan Tiga Rompi untuk Urus Masalah Banjir hingga Anak Jalanan di Jakarta

Di sepanjang jalur yang dilalui kampanye The Rising Tide, tim dari organisasi Mulung Parahita terus mensosialisasikan gerakan ekonomi sirkular. Di antaranya, dengan mengajak serta para ibu rumah tangga yang memiliki peran sentral dalam pengelolaan sampah di tingkat rumahan. 

Sesampainya di Jakarta pada Rabu 17 Agustus 2022, Muryansyah langsung bergabung dalam event Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bertema The Rising Tide - A Grassroot Movement for Sustainability, yang mengampanyekan kesadaran lingkungan dengan menciptakan ekosistem pengelolaan sampah rumah tangga berkelanjutan.

Misinya adalah menggugah kesadaran masyarakat dan para pihak, betapa masalah lingkungan, terutama sampah plastik perlu mendapatkan perhatian serius dan realistis. Muryansyah mengatakan, dirinya berharap semoga gerakan ini menginspirasi masyarakat Indonesia dalam menggerakkan ekonomi sirkular di Tanah Air. 

"Selain itu juga membangun semangat untuk menjaga lingkungan dengan semangat mengurangi sampah dengan melalui kegiatan mendaur ulang dan memilahnya. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan mulai untuk melakukannya," ujar Muryansyah dalam keterangannya, Rabu 17 Agustus 2022. 

Saat disambut Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya, Muryansyah menyampaikan laporan hasil dari apa yang ditemui sepanjang kegiatannya melakukan Triathlon dari Bali ke Jakarta.

”Selama perjalanan kami mengumpulkan 68 ton sisa konsumsi rumah tangga, 78 persen adalah plastik, dan 40 persen di antaranya memiliki nilai daur ulang yang tinggi," ungkapnya. 

"Sampah terkoleksi akan disalurkan kepada industri daur ulang. Sedangkan di luar sisa konsumsi rumah tangga yang dikumpulkan, sepanjang jalan saya melihat banyak kemasan kecil mengotori jalan. Inilah masalah sampah yang sesungguhnya," sambung dia. 

Dalam sambutannya Siti Nurbaya menegaskan, hal yang paling penting di lingkungan adalah masyarakat bisa memahami persoalan sampah. Menurut Siti, mengkampanyekan bersih sampah dan lingkungan adalah kepentingan bersama.

"Saya mengapresiasi semua yang terlibat dalam kegiatan ini, mulai dari Sdr. Muransyah, dan juga produsen dan media yang mendukung gerakan yang membangun spiritual masyarakat ini," ujar Siti. 

Siti juga menambahkan bahwa gerakan ini harus diabadikan dan menjadi komitmen untuk semua stakeholders untuk dijalankan.

Sementara itu, Corporate Sustainability Director Le Minerale, Ronald Atmadja, selaku sponsor dari gerakan The Rising Tide ini mengatakan, perusahaannya akan terus bersinergi dengan banyak pihak untuk bersama-sama menggencarkan gerakan ekonomi sirkular nasional. 

Sejalan dengan kampanye ini, Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN) yang merupakan kolaborasi antara Le Minerale, KLHK, ADUPI dan Ikatan Pemulung Indonesia, saat ini juga sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan.

”Program GESN diharapkan bisa mengakselerasi daur ulang plastik menjadi produk yang lebih bernilai ekonomi tinggi dan demi pelestarian lingkungan yang kita perjuangkan bersama,” kata Ronald.

“Rumah tangga bisa memainkan peran penting dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan, seperti mempraktikkan pemilahan sampah yang nantinya akan meminimalkan sampah plastik dan pada akhirnya mendukung ekonomi sirkular," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya