Memperluas Bisnis bagi Perempuan dengan Keragaman Pemasok
- Freepik/gpointstudio
VIVA Lifestyle – Berdasarkan data The World Bank sebanyak 30 persen kewirausahaan dimiliki oleh perempuan. Di Indonesia yang mengutip dari data dari Kementerian Keuangan, sebanyak 53,76 persen sektor UMKM didominasi oleh perempuan.
Oleh karena itu edukasi bagi pelaku usaha perempuan untuk memahami kualitas yang dibutuhkan oleh industri sangat penting, karena diharapkan mereka akan mampu mengakselerasi bisnisnya dan terkoneksi ke dalam rantai pasokan perusahaan yang lebih besar.
Rika Agusmelda, pemilik bisnis CMM Translation dan anggota WEConnect International mengatakan tantangan yang dihadapi seperti mudah merasa puas, tidak push power, hingga membuat laporan keuangan.
“Salah satu tantangan saya adalah bagaimana mengakselerasi bisnis saya dengan cara masuk ke dalam rantai pasokan perusahaan yang lebih besar," kata Rika saat webinar dengan tema “How to Do Business” yang digelar Procter & Gamble (P&G) Indonesia bersama WEConnect International dan WomenWorks, secara daring Kamis 11 Agustus 2022.
Sementara itu data dari WeConnect International menyatakan bahwa perempuan saat ini menerima kurang dari 1% dari pengeluaran pengadaan global yang besar. Meningkatkannya menjadi 2% saja dapat menambah hingga US$10 miliar dolar AS lebih banyak di tangan perempuan.
P&G Indonesia sebagai salah satu perusahaan besar multinasional pun membuka peluang untuk pengusaha perempuan berkolaborasi. Apalagi, keragaman pemasok dapat membantu mempercepat pertumbuhan bisnis bagi para pelaku usaha perempuan serta memberdayakan mereka dalam mendorong kemajuan di masyarakat sekitarnya.
"Tujuan dari keragaman pemasok adalah memberdayakan perempuan, sebagai salah satu elemen masyarakat yang seringkali kurang terwakili secara ekonomi, dan memberikan kesempatan yang sama kepada mereka untuk berkembang. Program ini merupakan cara yang konkret bagi kami di P&G untuk mewujudkan misi perusahaan kami sebagai force for good and force for growth," kata Annisa Darojati selaku Director of Purchases P&G Indonesia, saat webinar dengan tema “How to Do Business” yang digelar Procter & Gamble (P&G) Indonesia bersama WEConnect International dan WomenWorks, secara daring Kamis 11 Agustus 2022.
Ke depannya, para pelaku usaha perempuan di Indonesia diharapkan akan terus berkembang dan bertambah. Pada kesempatan ini, sambung Annisa, P&G Indonesia juga kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung agenda pemberdayaan perempuan melalui keragaman pemasok (supplier diversity) di dalam bisnisnya, serta lewat program ANJANI.
P&G Indonesia, bersama dengan WEConnect International, akan terus mengupayakan berbagai inisiatif untuk memberdayakan usaha perempuan, serta mengakselerasi akses yang luas bagi para pelaku usaha perempuan untuk menjadi bagian dari keragaman pemasok perusahaan besar.
Khalya Karamina Siregar selaku Indonesia Market Lead WEConnect International, menambahkan, usaha milik perempuan adalah salah satu pendorong inovasi dan pertumbuhan lapangan pekerjaan yang belum dimanfaatkan secara optimal, baik di negara maju maupun berkembang.
"Dengan memanfaatkan keunggulan yang dimiliki pelaku usaha perempuan, maka ide, produk, dan layanan baru dapat dihasilkan ke pasar global. Telah terbukti di berbagai negara bahwa usaha milik perempuan adalah sumber inovasi yang signifikan dan menjanjikan dalam global value chains (GVC). Lewat program ANJANI, kami optimis bermitra dengan P&G untuk memberdayakan lebih banyak pelaku usaha perempuan di Indonesia, serta menghapus kesenjangan gender yang masih terjadi, khususnya di sektor bisnis dan ekonomi,” tutur dia.