5 Fakta Mengapa Umat Katolik Makan Ikan di Hari Jumat
- VIVA/ Lutfi Dwi Pujiastuti
VIVA Lifestyle - Mengapa umat Katolik Makan Ikan di Hari Jumat. Salah satu kebiasan khas umat Katolik adalah makan ikan pada hari Jumat, terutama di masa Prapaskah. Secara tradisional umat Katolik Roma yang taat tidak akan makan daging sepanjang hari Jumat.
Namun dalam beberapa dekade terakhir peraturan telah dilonggarkan dan kebanyakan umat Katolik hanya makan daging pada hari Rabu Abu yang merupakan sebuah hari raya Kekristenan untuk beribadah dan berpuasa, meskipun bukan merupakan suatu hari raya wajib, sebagai tanda perkabungan, pertobatan, dan merendahkan diri menuju kemenangan kebangkitan Kristus.
Apakah pernah bertanya-tanya, mengapa umat Katolik makan ikan di hari Jumat, serta bagaimana tradisi seperti ini bisa berkembang, berikut fakta-faktanya seperti dilansir dari Facts Net sebagai berikut:
1. Alasan Makan Ikan di Hari Jumat
Secara tradisional, Prapaskah periode antara Rabu Abu dan Kamis Putih merupakan waktu bagi orang Kristen untuk merenungkan kehidupan Karya Yesus. Menurut Injil pada hari Jumat ketika Yesus disalibkan. Dengan demikian waktu Jumat akan berfungsi sebagai hari refleksi untuk memungkinkan orang meminta pengampunan atas dosa-dosa mereka.
Untuk sebagian sejarah, ketika memakan daging, khususnya daging merah yang dianggap sebagai kelezatan dan kesenangan. Karena Prapaskah merupakan waktu bagi orang Kristen untuk menunjukan penebusan dosa, itu menjadi bentuk pengorbanan pribadi untuk tidak makan daging pada hari Jumat.
2. Perkembangan Makan Ikan di Kalangan Katolik
Menurut artikel NPR 2012, makan ikan di kalangan umat Katolik mungkin memiliki pertimbangan praktis selain pertimbangan teologis. Sebelum berkembangnya agama Kristen, banyak orang sudah memiliki keterikatan ritual dengan konsumsi ikan. Bahkan, karena hari-hari pantang daging menjadi begitu umum, permintaan ikan meningkat di Eropa.
Menariknya, pada satu titik konsumsi ikan berubah menjadi politik. Pada masa pemerintahan Henry VIII dari Inggris, ia memisahkan gereja lokal dari Roma. Kemudian, dia menciptakan apa yang disebut Anglikanisme saat ini. Sejak awal, Katolik mengembangkan reputasi negatif di Inggris.
Negatifnya mencapai titik dimana makan ikan menjadi tindakan 'popits' atau menunjukkan kesetiaan kepada Paus. Dengan demikian, pemakan ikan di Inggris menurun, sampai-sampai muncul masalah ekonomi.
Karena penurunan permintaan ikan dan kesulitan ekonomi para nelayan di daerah itu, penerus Henry, Edward VI, menghidupkan kembali hari-hari puasa tertentu untuk mendorong konsumsi ikan.
3. Fakta Menarik Tentang Umat Katolik Makan Ikan
Tidak makan daging pada hari Jumat telah menyebabkan kebiasaan diet yang menarik di beberapa negara mayoritas Katolik. Misalnya, di Filipina, merupakan hal yang umum bagi restoran untuk menawarkan atau mempromosikan item menu berbasis ikan atau non-daging selama Prapaskah.
Mungkin contoh yang paling populer adalah Tuna Pie Jollibee. Pai awalnya hanya dijual selama Prapaskah tetapi sekarang ditawarkan sepanjang tahun karena popularitasnya.
4. McDonald's Mengalami Penurun saat Hari Prapaskah
Pada 1960-an, McDonald's, yang saat itu merupakan rantai burger pemula dalam proses ekspansi ke seluruh Amerika Serikat, menyadari bahwa laba menurun pada hari Jumat. Penurunan seperti itu terutama terlihat di daerah-daerah dengan populasi Katolik yang besar.
Ray Kroc, CEO perusahaan saat itu, mengusulkan 'Burger' yang dikenal sebagai Hula Burger, yang merupakan sepotong nanas yang diapit di antara dua roti. Sementara itu, Lou Groen, seorang franchisee McDonald's dari Cincinnati, Ohio, menemukan sandwich yang terdiri dari fillet ikan di antara dua roti.
Sandwich fillet ikan dengan mudah terjual lebih banyak dari Hula Burger. Burger Hula menghilang dari menu McDonald's sesudahnya. Sedangkan sandwich fillet ikan, yang sekarang lebih dikenal sebagai Filet-O-Fish, tetap ada dan sekarang menjadi makanan populer di kalangan umat Katolik dan non-Katolik.
5. Apakah Harus Menghindari Makan Daging di Hari Jumat?
Banyak mempertanyakan, haruskah menghindari makan daging pada hari Jumat? Anggap saja itu pilihan pribadi. Sebagai seorang Kristen, Katolik atau bukan, terserah mau melakukannya atau tidak. Namun, mungkin patut diikuti sebagai cara untuk memperdalam iman.
Melakukan pengorbanan kecil meski hanya seminggu sekali bisa membuat sadar akan masalah dunia dan menyadari betapa beruntungnya. Itu dapat memungkinkan untuk menghargai apa yang dimiliki saat ini dan bersyukur untuk itu segala nikmat yang diberi.
Kesimpulannya, menghindari daging pada hari Jumat memiliki sejarah panjang di kalangan umat Katolik dan meskipun tidak lagi seketat di masa lalu, itu tetap menjadi salah satu praktik Katolik yang paling khas saat ini.