6 Tips Membeli Rumah Dengan Tunai dan Kredit, Murah Tanpa Sengketa

Ilustrasi perumahan
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Lifestyle – Selain sebagai kebutuhan primer, kebanyakan orang percaya bahwa membeli rumah tentu saja bisa menjadi investasi. Sebab, nilainya akan terus meningkat setiap tahunnya.

Sebuah survei menunjukkan 75% milenial membeli rumah untuk investasi lho. Anda juga dapat membeli rumah tidak hanya untuk ditinggali, tetapi juga sebagai cara untuk mendapatkan penghasilan sampingan.

Rumah yang dibeli dapat disewakan, digunakan sebagai kost, atau losmen. Namun, tentunya dibutuhkan biaya awal yang cukup besar untuk membangun rumah yang layak huni atau untuk usaha, demikian dilansir dari journaluniversity.

Membeli rumah yang dekat dengan kantor bisa menjadi pertimbangan yang baik. Jika Anda dapat menemukan lokasi rumah yang potensial dekat dengan kantor Anda, lebih baik membeli rumah terlebih dahulu daripada mobil.

Dengan jarak yang dekat, tentu transportasi lebih murah. Biaya transportasi yang rendah berarti Anda tidak perlu terburu-buru untuk membeli mobil dan Anda dapat menghemat uang untuk hipotek rumah.

Ilustrasi perumahan/rumah tapak.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Selain itu, energi yang dikeluarkan setiap hari untuk pergi dan pulang menjadi lebih sedikit, sehingga Anda tidak terlalu lelah saat bekerja. Ini bisa sangat berharga, bahkan jika itu tidak dapat diukur dengan nilai tertentu.

Jika Anda berencana membeli rumah secara kredit, tentunya Anda harus berkomitmen dalam jangka panjang. Nah, kalau begitu, keputusan ini harus diambil setelah mempertimbangkan karir Anda dengan cermat juga.

Karena butuh waktu lama, Anda harus bertekad untuk tinggal di suatu tempat dan bekerja di kota sampai hipotek Anda selesai. Jika Anda belum siap untuk komitmen ini, sebaiknya tunda rencana Anda untuk membeli rumah, atau Anda mungkin mempertimbangkan untuk membeli mobil.

Memiliki hunian di perumahan bisa menjadi pilihan. Hal ini dikarenakan rumah di kawasan pemukiman biasanya sudah menyediakan fasilitas penunjang, sehingga calon pembeli bisa langsung pindah dan menempati.

Namun ada baiknya Anda menanyakan hal-hal penting kepada pengembang sebelum benar-benar memutuskan untuk membeli rumah di tempat tersebut. Berikut adalah pertanyaan wajib yang harus diajukan:

1. Izin

Legalitas itu adalah pertanyaan pertama yang harus ditanyakan kepada pengembang. Hal ini karena akan memengaruhi proses pembelian di kemudian hari.

2. Sertifikat

Tanyakan juga kepada pengembang bagaimana sertifikat jual beli (AJB) rumah tersebut nantinya. Termasuk meminta sertifikat hak milik jadi jangan salah paham.

3. Cara membeli

Cara beli rumah juga bisa langsung ditanyakan. Apakah pengembang menyediakan skema pembayaran KPR, secara tunai, hingga tunai secara bertahap. Tanyakan bank mana yang memfasilitasi kredit di developer. Dengan kerjasama bank ini, calon nasabah juga mengecek kredibilitas developer kepada bank.

Menurut Triza Panji Indra,Direktur PT Paramita Citta Manggala, pengembang Perumahan Teras Pelangi Balaraja, akad kredit dan serah terima unit adalah wujud komitmen dari pengembang, dan hal ini akan terus dilaksanakan setiap bulan mengingat unit-unit rumah di Teras Pelangi Balaraja memang semuanya sudah siap akad.

4. Serah terima kunci

Pertanyaan ini juga sangat penting untuk ditanyakan. Untuk rumah yang ready stock bisa ditanyakan kapan bisa langsung ditempati.  Kemudian untuk rumah inden yang biasanya harus menunggu beberapa bulan, bisa ditanyakan berapa lama proses pembangunannya, jika pembangunannya melebihi target yang dijanjikan, ganti rugi apa yang didapat, kapan bisa serah terima kunci dan instalasi listriknya. proses juga harus ditanyakan.

“Konsumen tentunya sangat senang karena setelah Booking Unit dan permohonan KPR-nya disetujui langsung bisa akad dalam waktu singkat, karena unit-unit rumah di Teras Pelangi Balaraja semuanya sudah selesai dibangun, siap akad, siap serah terima, dan siap huni,” kata Triza juga berterima kasih kepada pihak Bank BTN Kantor Cabang BSD yang sangat kooperatif sehingga proses akad kredit dapat berjalan dengan baik.

“Proses akad kredit di Bank BTN Kantor Cabang BSD ini berjalan dengan baik dan lancar, tepat waktu sesuai yang dijanjikan oleh Pengembang. Saya membeli unit rumah di Teras Pelangi Balaraja dengan fasilitas KPR Subsidi yang diberikan oleh Pemerintah melalui Bank BTN," kata Nawi, penghuni Perumahan Teras Pelangi Balaraja.

5. Spesifikasi bangunan

Calon konsumen juga bisa menanyakan kepada developer spesifikasi bangunan apa yang digunakan untuk membangun rumah tersebut. Anda juga bisa meminta survey kepada developer tentang proyek pengembangan yang sedang dikerjakan. Selain itu, jangan lupa untuk menanyakan luas tanah, kondisi lingkungan, fasilitas umum dan kuburan.

Erick Thohir Dorong Perumnas Garap Hunian Hijau Terintegrasi Transportasi Massal, Ini Alasannya

6. Biaya Tambahan

Biaya tambahan sangat penting untuk diketahui. Terkadang ada developer yang menuliskan harga standar sebuah rumah namun tidak memasukkan biaya tambahan yang harus dikeluarkan konsumen di kemudian hari.

 Fahri Hamzah Diminta Prabowo Subianto Bantu Soal Perumahan Rakyat

Jadi ada baiknya untuk memastikan terlebih dahulu berapa biaya tambahan yang harus Anda keluarkan agar uang bisa disiapkan dan kedepannya menjadi lebih nyaman.

Selain biaya tambahan, pengembang juga kerap memberikan hadiah kepada calon pelanggan. Seperti unit AC, pemasangan kanopi hingga cashback. Ini juga penting dan harus ditanyakan.

Sekjen DPR Jelaskan Alasan Anggota Dewan Tak Lagi Dapat Rumah Dinas
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie.

Anindya Bakrie: Kadin Upayakan Pendanaan Transisi Energi dan Perumahan dari Inggris

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengupayakan untuk membawa pendanaan dari Inggris ke Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024