Haru, Kepala Bayi Kembar Siam Sukses Dioperasi Bedah Saraf

Kondisi pasca operasi bayi kembar di Brasil yang terpaut di bagian kepala
Sumber :
  • Gemini Untwined

VIVA Lifestyle – Seorang ahli bedah saraf dari Inggris telah berhasil memisahkan dua bayi kembar di Brasil yang terpaut di bagian kepala. Bayi tiga tahun tersebut lahir dengan 'otak menyatu', sehingga kesuksesan pemisahan tersebut membuat haru seluruh keluarga.

Dokter Turki Berhasil Memisahkan Bayi Kembar Siam Berusia 8 Bulan dari Pakistan

Dikutip dari laman People, badan amal Gemini Untwined mengumumkan bahwa Bernardo dan Arthur Lima, kembar siam berusia 3 tahun, yang lahir dengan "otak menyatu," telah berhasil melalui tujuh prosedur di Instituto Estadual do Cerebro Paulo Niemeyer di Rio de Janeiro.

Ini merupakan di bawah arahan ahli bedah anak Noor ul Owase Jeelani dari Rumah Sakit Great Ormond Street London.

Dokter Forensik Ungkap Penyebab Kepala Bayi Putus Saat Lahiran di Bangkalan

Bayi kembar itu dirawat selama total 33 jam selama dua operasi terakhir saja dan dihadiri oleh hampir 100 staf medis.

Prosedur, yang disebut Jeelani sebagai pencapaian luar biasa itu, mengharuskan profesional medis untuk menguasai program pelatihan realitas virtual selama berbulan-bulan, sebelum mereka benar-benar mencoba operasi dalam kehidupan nyata.

Kronologi Kepala Bayi Putus Tertinggal di Rahim saat Ibu Melahirkan di Bangkalan

"Berkat pelatihan ini, ahli bedah di negara yang berbeda bekerja bersama di ruang realitas virtual yang sama untuk pertama kalinya dalam sejarah," tambah Jeelani.

Jeelani, yang mendirikan Gemini Untwined pada 2018, mengatakan awalnya sangat khawatir tentang prosedur ini. Sebab, upaya yang gagal di masa lalu untuk memisahkan si kembar telah menciptakan komplikasi karena jaringan parut.

"Dalam beberapa hal, operasi ini dianggap sebagai yang tersulit di zaman kita. Pemisahan yang sukses antara Bernardo dan Arthur adalah pencapaian luar biasa oleh tim di Rio dan contoh fantastis mengapa karya Gemini Untwined sangat berharga," tambah Jeelani.

Lebih lanjut, Jeelani berharap agar kesuksesan operasi ini menjadi inspirasi bagi tenaga medis lainnya agar dapat melakukan hal serupa.

Dengan begitu, semua anak yang lahir dengan kembar siam, dapat hidup dengan lebih baik di masa depan.

"Kami tidak hanya memberikan masa depan baru bagi anak laki-laki dan keluarga mereka, kami telah melengkapi tim lokal dengan kemampuan dan kepercayaan diri untuk melakukan pekerjaan kompleks seperti itu dengan sukses lagi di masa depan," lanjut pernyataan Jeelani.

"Melalui proses kerja tim dan berbagi pengetahuan secara global, kami berharap dapat meningkatkan hasil untuk semua anak dan keluarga yang berada dalam posisi sulit ini," imbuhnya.

Selama operasi terakhir yang berlangsung 27 jam, Jeelani hanya mengambil empat istirahat. Antara lain selama 15 menit untuk makanan dan air. Kesuksesan operasi tersebut diakui Jeelani, membuat haru banyak orang.

"Ada banyak air mata dan pelukan," kata Jeelani kepada surat kabar itu. "Sungguh luar biasa bisa membantu mereka dalam perjalanan ini,"

Situs web Gemini Untwined mengidentifikasi kondisi kelahiran kembar Lima sebagai kembar craniopagus, istilah untuk dua anak independen yang terhubung satu sama lain dengan tengkorak yang menyatu, otak yang saling terkait, dan pembuluh darah yang sama.

Situs web amal mencatat bahwa satu dari 60.000 kelahiran menghasilkan sepasang kembar siam, dan lima persen dari kelahiran tersebut adalah kembar kraniopagus.

Si kembar akan menjalani enam bulan rehabilitasi setelah operasi dan sedang dalam pemulihan di rumah sakit, kata badan amal itu kepada The Independent. Anak laki-laki itu sekarang menjadi kembaran craniopagus tertua dengan otak yang menyatu untuk dipisahkan, tambah surat kabar itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya