Kisah Mualaf Wanita Asal Ukraina, Ragu Soal Pengakuan Dosa

Kisah mualaf wanita asal Ukraina bernama Ala
Sumber :
  • Tangkapan Layar YouTube Ayatuna Ambassador

VIVA Lifestyle – Kisah mualaf kali ini datang dari seorang wanita asal Ukraina bernama Ala. Dirinya mengaku memiliki banyak pertanyaan tentang agama yang dipeluknya sebelum menjadi mualaf. 

Polisi Tangkap Penyalur Pekerja Migran Ilegal, Sudah Beraksi Sejak 2020

Sebagai memutuskan mualaf, Ala rajin pergi ke gereja dan melihat berhala, gambar, lilin dan juga beberapa lambang yang dalam benaknya ia pertanyakan apakah yang dilakukannya ini sudah benar atau tidak. 

Karena penasaran, Ala pun mengutarakan pertanyaannya kepada Pendeta untuk menemukan jawaban, namun jawaban yang diterimanya ternyata membuatnya merasa terkejut. 

Motif Pelaku Pembunuhan Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru Jakarta Utara

Ala mengatakan kepada sang Pendeta, “Bisakah Anda mengampuni saya atas apa yang saya lakukan? Dan atas apa yang saya ucapkan?” tanya Ala kepada Pendeta  dalam kisah mualaf dirinya yang dikutip VIVA dari video di kanal YouTube Ayatuna Ambassador pada Jumat, 29 Juli 2022. 

Namun Pendeta tersebut menjawab pertanyaan Ala dengan mengatakan bahwa ia tidak bisa melakukannya, “Dia (Pendeta) menjawab “Tidak”,” ujar Ala. 

Rudal Nuklir Meluncur, Tentara Korut Siap Gempur Ukraina

Jawaban dari sang Pendeta itu pun baginya membuat Ala terkejut, “Ini seperti sesuatu yang mengejutkan bagi saya dan saya sangat terkejut,” kata Ala.

Kisah mualaf wanita asal Ukraina bernama Ala

Photo :
  • YouTube Ayatuna Ambassador

Akhirnya sejak saat itu Ala selalu berdoa untuk meminta petunjuk dan berpikir jernih. Bahkan ia sempat berhenti dan berpikir untuk mempertanyakan beberapa pertanyaan dalam benaknya. 

“Apa yang sebenarnya harus saya lakukan?”

“Apa yang harus saya rubah dalam hidup saya?”

Sejak saat itu, Allah menjawab pertanyaannya dengan memberinya teman dan kemudian mempertemukan Ala dengan suaminya yang sekarang dan ia diundang ke Emirat. Ala mengaku senang saat  diajak ke Emirat karena ia tahu bahwa negara itu adalah negara Muslim sehingga dirinya bisa banyak belajar tentang agama Islam. 

Kemudian dalam kisah mualaf ini, Ala memutuskan untuk memeluk agama Islam dengan membaca kalimat syahadat. Bahkan saat mengucapkannya ia mengaku bahwa dirinya terus-terusan menangis namun ia bahagia. 

“Ketika saya bersyahadah, saya terus menangis. MasyaAllah saya sangat bahagia dan ada beberapa teman saya juga ikut menangis,” ujar Ala. 

Ustaz yang membimbingnya membaca syahadah mengatakan bahwa momen tersebut seperti manusia yang baru lahir dan semua orang merasa bahagia.

Sebelumnya juga ia mengaku bahwa ia dan keluarganya kerap bertengkar dan tidak mengendalikan emosinya. Namun setelah masuk Islam dan menjadi seorang muslim, Ala merasa bahwa drinya menjadi lebih tenang. 

“Sebelumnya saya tidak tahu cara mengendalikan diri saya dan juga perasaan saya dan juga sering bertengkar dengan orang tua saya,” kata Ala. 

Ala sendiri merupakan seorang anak tunggal di keluarganya dan mengakui bahwa ia dan keluarganya kerap bertengkar dan marah berlebihan dan tidak sopan. Namun, ketika dirinya masuk Islam ia merasa menjadi lebih tenang dan santai.

“Ini seperti udara segar yang memasuki jiwa raga saya,” tutup Ala dalam kisah mualaf yang diceritakannya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya