6 Fakta Menarik Kebudayaan Betawi, Suku Asli Jakarta

Ondel-ondel
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Lifestyle – Menjadi salah satu bagian dari suku bangsa Indonesia. Betawi memiliki berbagai kebudayaan yang hingga kini masih terus di lestarikan. Selain itu kebanyakan penduduk suku Betawi sendiri tinggal dan menetap di wilayah Jabodetabek bahkan sejak abad ke 17.

Biasanya saat berlangsung sebuah acara, kebudayaan Betawi akan di hadirkan dengan keunikan tersediri dan membuat banyak wisatawan yang tertarik.

Nah untuk kamu yang penasaran, berikut deretan fakta menarik kebudayaan Betawi untuk yang Viva rangkum dari berbagai sumber sebagai berikut:

1. Ondel-ondel

Ondel-ondel khas Betawi.

Photo :
  • U-Report

Kebudayaan Betawi yang cukup populer di Indonesia adalah ondel-ondel. Selain menjadi kebudayaan khas, ondel-ondel juga sekaligus menjadi ikon dari DKI Jakarta. Bahkan kebudayaan yang satu ini sudah ada sejak abad ke 16.

Di mana ondel-ondel sendiri berbentuk boneka raksasa yang menggunakan pakaian adat khas Betawi yang di lambangkan untuk mengusir roh jahat. Jika kamu berlibur ke Jakarta untuk waktu beberapa hari, bisa di pastikan kamu menemukan ondel-ondel yang menghibur di jalanan.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat terima roti buaya.

Photo :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

Jika berbicara mengenai kuliner dari suku Betawi, tentunya Roti Buaya tidak bisa di tinggalkan begitu saja. Bahkan hingga kini banyak pengantin Betawi yang menggunakan roti buaya sebagai seserahan saat pernikahan.

Selain itu roti buaya sendiri dalam suku Betawi memiliki arti kesetiaan dan keberuntungan untuk pasangan yang baru menikah. Yang membuat roti ini menarik adalah sesuai dengan namanya di mana roti ini memiliki bentuk seperti Buaya.

3. Lenong

Wali kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany bermain lenong.

Photo :
  • VIVA/Sherly

Ini adalah teater khas Betawi yang dimainkan oleh sepuluh orang saja dan tentunya menggunakan bahasa Betawi. Jalan ceritanya juga cukup unik karena diselingi dengan pantun. Untuk iringan musiknya dari gambang kromong.

Sebelum mementaskan Lenong, pemainnya terlebih dahulu mengadakan ungkup. Ungkup adalah upacara yang berisi doa dengan sesaji.

Pemusik Tanjidor ikut meramaikan acara.

Photo :
  • Antara/Fanny Oktavionus

Kesenian khas Betawi yang tidak ada matinya hingga saat ini adalah Tanjidor. Selain itu biasanya Tanjidor di mainkan secara bersama – sama alias berkelompok di berbagai acara. Tanjidor sendiri terdiri dari srum, simbal, klarinet, tambur, bass, saxophone, trombone, dan juga piston.

Bahkan pemain Tanjidor juga akan menggunakan pakaian adat Betawi saat tampil di pementasan. Untuk kamu ketahui, Tanjidor menjadi kesenian khas Betawi yang sudah ada sejak abad ke 19.

5. Palang Pintu

Perayaan Pernikahan Dengan Palang Pintu

Photo :
  • vstory

Jika kamu pernah melihat pernikahan adat Betawi, mungkin kamu tidak asing dengan istilah Palang Pintu. Di mana nantinya keluarga pihak wanita akan menantang keluarga pihak pria untuk menunjukan keahlian beladiri.

6 Kolam Renang Khusus Wanita, Cocok Buat Muslimah

Selain itu biasanya di dalam pertunjukan tersebut tidak hanya untuk menunjukan keahlian silat, melainkan juga mereka akan beradu pantun.

6. Tari Lenggang Nyai

KLHK Bongkar Penyebab Udara Jabodetabek Buruk: Emisi Kendaraan, PLTU hingga Pembakaran Terbuka

Pementasan Tari Lenggang Nyai di Praha, Ceko

Photo :
  • VIVAnews/KBRI Praha

Tari Lenggang merupakan tarian yang sudah ada sejak tahun 1998 yang cukup populer dan sering di pertunjukan di berbagai acara. Biasanya tari Lenggang Nyai sendiri akan di bawakan oleh 4 hingga 6 orang dengan gaya tarian yang terbilang unik.

Aion Resmikan Tujuh Diler Pertama di Indonesia Sekaligus

Nah, demikian informasi yang Viva dapat berikan mengenai fakta-fakta menarik perihal kebudayaan betawi yang sangat mengagumkan tersebut.

[dok. BKIP Kementerian Perhubungan]

Lengkapi Konektivitas Jabodetabek, Menhub Resmikan Stasiun Pondok Rajeg

Menteri Perhubungan, Menhub Budi Karya Sumadi, meresmikan reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg, yang terletak di Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat, Sabtu, 19 Oktober 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 Oktober 2024