Dicap Negatif, Anak 'SCBD' Citayam Fashion Week Banyak yang Santri

Bonge Bocah Citayam (kanan), Kurma (kiri)
Sumber :

VIVA Lifestyle - Tak sedikit orang yang penasaran dengan Citayam Fashion Week. Mulai dari artis, model dan pejabat, mereka berbondong-bondong melongok dan 'mencicipi' fashion show di kawasan yang tengah viral tersebut. 

Wajib Dicoba! 5 Rekomendasi Hangout Seru Bareng Teman Kerja di Dekat SCBD

Saking viralnya, seorang Habib Husein Ja'far pun terpanggil untuk ikut mendatangi tempat hits di Jakarta itu. Usai berkeliling, Habib yang kerap disapa Ustaz Gaul itu turut menyampaikan pandangannya terhadap fenomena Citayam Fashion Week dan anak 'SCBD' yang ada di dalamnya. 

Habib Husein menilai, meski mereka kerap nongkrong, tetapi anak-anak remaja tersebut tidak meninggalkan sisi religiusitasnya. Bahkan, Habib Husein mengungkap sebagian dari mereka adalah santri

Santri IT asal Bogor Ajarkan Membuat Game kepada Pelajar di Mesir

"Jadi gua meng-capture bagaimana mereka walaupun menjalankan hobi mereka di sini, ternyata mereka menjaga religiusitasnya. Dilihat dari pertama, mereka beberapa yang ditemuin mereka tetap salat. Yang kedua, sebagian juga ternyata mereka santri," ujar Habib Husein saat ditemui di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta, baru-baru ini. 

Habib Husein Jafar.

Photo :
  • VIVA/Sumiyati.
Polri Rekrut 265 Anggota Berlatar Belakang Santri pada 2021-2024

Lebih lanjut Habib Husein menyampaikan, meski anak-anak 'SCBD' kerap dipandang negatif, namun pendakwah itu berpendapat tidak semuanya seperti itu. 

"Iya, gak semuanya begitu. Banyak yang gua temuin mereka tetap religi. Dan bagi gua kita kan harus fair ya dalam menilai, gak bisa men-generalisir oh gua nemuinnya seperti ini berarti fenomena ini seperti ini misalnya," kata dia. 

"Bahwa setiap orang punya cara dan motifnya sendiri-sendiri. Ya udah, gua hanya meng-capture aspek-aspek yang menurut gua mereka tetep kok memegang religiusitas. Bahkan sebagian tadi ada yang mengkampanyekan buat buang sampah pada tempatnya, tetap disiplin dan sebagainya," sambung dia. 

Oleh karena itu, Habib Husein berharap agar pihak-pihak terkait, terutama pemerintah, menyediakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk orang-orang di sana. Pasalnya, Habib menilai tempat tersebut bakal menjadi ruang kreativitas baru bagi anak muda Jakarta dan sekitarnya. 

Anak SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede dan Depok).

Photo :
  • VIVA/Sumiyati.

"Misalnya musala, kalau dalam perspektif gua sebagai orang yang concern di bidang agama. Di bidang lain mungkin juga difasilitasi. Karena untuk bikin seperti ini pasti butuh biaya besar. Tapi ini kan bersifat natural," pungkasnya. 

"Gua ingin ini tidak hanya dimodifikasi oleh siapa pun. Oleh pemerintah gak hanya memodifikasi ini, tapi memberikan sesuatu untuk ini dan untuk kita juga seminimal-minimalnya kita jangan merusak dengan kotor-kotoran, ketidakdisiplinan dan lain sebagainya. Agar kita bisa sama-sama menjaga ini, karena ruang publik seperti ini susah untuk dibikin. Dan natural menyebabkan ruang publik ini menjadi sehat," tutup Habib Husein Ja'far. 

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya saat launching program Kreatif Santri Indonesia (Kreasi) di Bireuen, Aceh.

Kemenekraf Latih Santri Jadi Konten Kreator Dakwah Kreatif

Menteri Ekonomi Kreatif (MenEkraf) Teuku Riefky Harsya menggaet santri yang ada di pesantren di seluruh Indonesia untuk terlibat dalam ekonomi kreatif.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024