Cegah Cuaca Ekstrem, Yuk Ajak Anak Muda Mulai Lakukan Ini

Ilustrasi cuaca ekstrem.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA Lifestyle – Perubahan iklim yang drastis dialami oleh banyak negara dengan berbagai dampak yang mengerikan mulai dari cuaca panas ekstrem hingga berujung pada memburuknya kondisi lingkungan. Padahal, iklim yang berubah drastis bisa dicegah sejak dini dengan menjaga kelestarian lingkungan agar generasi muda bisa menikmati alam dengan lebih baik.

Cuaca Ekstrem Datang, Apa Saja yang Harus Dipersiapkan?

Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi mengatakan perubahan iklim global memengaruhi kita semua, memacu konsumen di seluruh Asia Pasifik untuk lebih mementingkan kelestarian lingkungan dalam keputusan terkait memilih nutrisi mereka.

“Herbalife Nutrition sangat menyadari urgensi perubahan iklim dan berusaha untuk memainkan peran kami dalam membantu melindungi bumi ini untuk masa depan, seperti memanfaatkan kekuatan protein dan bahan nabati dalam produk kami, mengurangi penggunaan plastik dan jumlah kemasan, serta meningkatkan upaya daur ulang melalui peluncuran Asia Pacific Simply Recycle Challenge," ujar Andam Dewi, dalam keterangan persnya.

Pria Bakar Kalori Lebih Cepat dari Wanita, Ini Nutrisi yang Wajib Dikonsumsi Setiap Hari

Untuk itu Herbalife Nutrition kembali merilis sejumlah temuan dari hasil survei bertajuk “Asia Pacific Nutrition Sustainability Survey 2022” yang mengungkap bahwa sebagian besar konsumen di Indonesia mengatakan bahwa mereka telah mengalami dampak perubahan iklim (86%), dan menyadari pentingnya kelestarian lingkungan dalam membuat keputusan terkait gizi (94%).

Survei diselenggarakan pada bulan April 2022 terhadap 5.500 konsumen berusia 18 hingga 75 tahun di 11 negara Asia Pasifik di antaranya Australia, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Survei ini menjelaskan sikap konsumen terhadap nutrisi berkelanjutan, tindakan terkait nutrisi berkelanjutan ramah lingkungan yang ingin mereka ambil, dan pentingnya upaya keberlanjutan oleh perusahaan nutrisi.

Kerja Sama dengan Perusahaan Jepang, Kalbe Lakukan Penelitian soal Nutrisi Bagi Anak Sekolah

Upaya melestarikan lingkungan

Di antara responden di Indonesia menganggap kelestarian lingkungan penting, pertimbangan utama mereka adalah jumlah sampah yang dihasilkan (73%) dan jumlah/bahan kemasan yang digunakan suatu produk (65%) ketika mereka memutuskan apakah akan membeli produk nutrisi. Selain itu, 81% responden di Indonesia merasa pentingnya bahan kemasan yang dapat didaur ulang dalam keputusan terkait nutrisi. 

Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa hampir 80% konsumen di Indonesia akan mengeluarkan biaya lebih untuk pilihan nutrisi yang mendukung atau mempromosikan kelestarian lingkungan. 

Ketika mereka ditanya tentang berapa banyak lagi yang akan mereka bayarkan, 61% mengatakan antara 1% hingga 10%, sementara 37% bersedia mengeluarkan uang lebih antara 11% hingga 15% lebih banyak. Sedangkan berdasarkan kelompok demografis di Asia Pasifik, Gen Z/Milenial (80%) lebih cenderung membayar lebih untuk pilihan nutrisi berkelanjutan, dibandingkan dengan Gen X/Boomers (76%).

Nutrisi ramah lingkungan

Berdasarkan hasil temuan tersebut, 96% konsumen di Indonesia mengatakan bahwa mereka berniat untuk membuat pilihan nutrisi yang lebih ramah lingkungan selama 12 bulan ke depan. Tindakan utama yang akan mereka lakukan antara lain:

- Memilih produk nutrisi yang menggunakan kemasan minimal atau ramah lingkungan (74%)

- Mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dari pilihan nutrisi (67%)

- Memilih produk nutrisi yang ditanam, bersumber, dan diproduksi secara berkelanjutan (60%)

- Memilih produk nutrisi yang diproduksi oleh perusahaan dengan komitmen yang jelas terhadap kelestarian lingkungan (59%)

- Mengonsumsi lebih banyak makanan nabati daripada makanan hewani (44%)

Nutrisi berbasis tanaman

Survei tersebut juga menemukan bahwa delapan dari 10 (82%) konsumen di Indonesia merasa penting bagi perusahaan nutrisi untuk menawarkan alternatif nabati. Selanjutnya, bagi mereka yang berniat untuk mengonsumsi lebih banyak makanan nabati dalam 12 bulan ke depan, 73% mengatakan ingin meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka, sementara 63% percaya bahwa pilihan makanan nabati lebih ramah lingkungan.

Hal yang paling menggembirakan adalah bahwa sembilan dari 10 (97%) responden di Indonesia merasa bahwa program daur ulang perusahaan nutrisi akan mendorong mereka untuk mendukung inisiatif keberlanjutannya, menunjukkan bahwa perusahaan dapat berperan aktif dalam memicu tindakan konsumen melawan perubahan iklim.

Upaya daur ulang

ilustrasi daur ulang plastik.

Photo :
  • U-Report

Untuk lebih memperluas komitmennya terhadap kelestarian lingkungan, dan menjawab keinginan konsumen yang semakin besar untuk membuat pilihan nutrisi yang berkelanjutan, Herbalife Nutrition meluncurkan Asia Pacific Simply Recycle Challenge pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2022 lalu.

Program daur ulang ini tidak hanya akan membantu meningkatkan kapasitas daur ulang di pasar Asia Pasifik, tetapi juga akan berkontribusi pada upaya reboisasi global. Untuk setiap 25 canister produk Herbalife Nutrition yang didaur ulang, satu pohon akan ditanam melalui kemitraan dengan organisasi nirlaba global One Tree Planted.

Program daur ulang baru ini merupakan tambahan dari upaya Herbalife Nutrition yang berkelanjutan untuk menghilangkan dampak negatif lingkungan. Dalam Global Responsibility Report: Nourishing People and the Planet yang diluncurkan tahun lalu.

"Kami berharap dengan adanya program Asia Pacific Simply Recycle Challenge menjadi inisiatif baru yang menggalang jaringan member independen kami yang luas di kawasan Asia Pasifik untuk mendaur ulang canister produk Herbalife Nutrition bekas mereka. Inisiatif ini juga akan berkontribusi pada tujuan Tanggung Jawab Global kami untuk membuat 50 juta dampak positif pada ulang tahun ke-50 perusahaan kami pada tahun 2030," tutur Andam Dewi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya