5 Fakta Mazhab Ibadi yang Marak di Oman, Miliki Ajaran Tertentu

Ilustrasi umat muslim.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

VIVA Lifestyle –  Oman, secara resmi Kesultanan Oman, adalah sebuah negara Arab di pantai tenggara Jazirah Arab di Asia Barat. Ini memiliki luas total 309.500 km persegi. Muscat adalah ibu kota dan kota terbesarnya. 

Bahasa Arab adalah bahasa resmi Oman. Rial (OMR) adalah mata uang resminya . Negara yang berbatasan darat adalah Uni Emirat Arab, Arab Saudi , dan Yaman. Pada tahun 2010, Oman menduduki peringkat sebagai negara paling maju di dunia selama 40 tahun sebelumnya.

Sultan Oman adalah kepala staf angkatan bersenjata, ketua Bank Sentral, Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri. Hukum Syariah adalah sumber dari semua undang-undang di Oman, dan otoritas Sultan tidak dapat diganggu gugat.

Ibukota dari negara Oman adalah kota Muscat, dimana ini merupakan kota terbesar. Sebagai salah satu negara di Jazirah Arab, bahasa resmi di negara ini adalah bahasa Arab dengan jumlah penduduk dari negara Oman mencapai 5106.626 jiwa. Di mana sekitar 80persen dari populasinya beragama Islam yang merupakan agama resmi di negara Oman.

Oman

Photo :
  • Pixabay/ bhart9070

Oman merupakan satu-satunya negara yang menjadikan aliran atau mazhab ibadi sebagai mazhab resmi di negaranya itu.  Ibadi sendiri merupakan aliran Islam moderat. Di mana ibadi merupakan golongan Muslim yang bersumber pada Alquran dan al-hadis dengan fokus utama menjadi hamba Allah dengan sederhana.

Lantas, apa sebenarnya mazhab ibadi Oman yang tengahh marak ini? Berikut ini kami bagikan sederet fakta mazhab ibadi Oman yang perlu Anda ketahui:

Allah adalah Hakim

Dimana keyakinan kaum ibadi adalah, jika setiap Muslim saling bersaudara dan hanya Allah lah yang akan menjadi hakim bagi umat manusia.

Kaum Ibadi lebih mementingkan ukhuwah Islamiyah dibanding saling bermusuhan hanya karena adanya perbedaan mazhab atau aliran saja.

Termasuk Golongan Khawarij

Mazhab ibadi atau Al Ibadiyah merupakan bagian dari golongan Khawarij. Oman dikuasai golongan Khawarij sejak tahun 684 M. Imam Asy Syahrastani (ulama, sejarawan dan tokoh perbandingan agama abad IV H.) Dalam bukunya Al Milal Wa Al Nihal memasukan Al Ibadiyah ke dalam golongan Khawarij. 

Resmi di Kesultanan Oman

Pada saat ini Al Ibadiyah menjadi mazhab resmi di Kesultanan Oman dan Mazhab ini dianut sebagian kecil umat muslim di Afrika Utara. Mazhab Al Ibadiyah dianggap juga sebagai Khawarij moderat karena mereka saat ini tidak mau memerangi mazhab Sunni maupun Syiah. Kesultanan Oman berdiri setelah Oman merdeka dari jajahan Portugis, Belanda, Prancis, dan Inggris. 

Aliran Al Ibadiyah

Hukum Mengecat Rambut dalam Perspektif Islam

Aliran Al Ibadiyah terbagi menjadi beberapa kelompok aliran.  Di antaranya kelompok Al Hariziyah yang pemikirannya lebih condong kepada Mazhab Muktazilah. Al Hariziyah berkeyakinan bahwa ketaatan tidak menyelamatkan manusia dari siksa Allah.  

Kemudian, ada juga Al Ibadiyah yang beraliran Al Yazidiyah yang mengikuti pemikiran Yasid ibn Anisah.  Al Yazidiyah berpendapat bahwa Allah akan mengutus seorang Rasul dari orang yang bukan bangsa Arab, kalau Rasul itu sudah turun maka syariat Nabi Muhammad SAW akan ditinggalkan dan agama baru akan muncul bernama agama Sa’ibah. 

Apa Itu Wahabi? Simak Penjelasan dan Ciri-Cirinya

Selanjutnya ada aliran kelompok Al Hafsiyah yang didirikan Hafas ibn Abi Al Muqadam. Kelompok ini berpandangan bahwa siapa yang kenal kepada Allah  kemudian kafir kepada selain Allah atau melakukan dosa besar maka ia dianggap kafir tetapi selamat dari syirik.

Terpopuler: Santri di Boyolali Dibakar Hidup-hidup, Kompol Syarifah Dimutasi
Ilustrasi Al-quran.

Hebat, Sosok Mazhab Fiqih Ini Bisa Khatam Al-Quran Hingga 60 Kali Selama Ramadhan

Pendiri mazhab fiqih yang terkenal diikuti oleh umat Islam dan dia bahkan disebut pernah khatam Al-Quran 60 kali selama bulan Ramadhan. Ini kisah menariknya!

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2024