4 Fakta Dokter Jepang Mualaf Setelah Dengar Allahu Akbar

Dr. Shutaro Takai yang mualaf
Sumber :
  • theislamicinformation.com

VIVA Lifestyle – Berbeda dengan di Indonesia, di Jepang, agama bukan sesuatu hal yang dianggap "besar" dan menjadi pilihan masing-masing indvidu. Di Jepang, agama Islam termasuk minoritas. Namun, ada sebuah cerita mengharukan mengenai seorang dokter dari Jepang yang akhirnya memutuskan untuk masuk Islam atau mualaf

Terpopuler: Ramalan Zodiak Leo, Apa Itu Microsleep?

Dokter Jepang itu berasal dari Tokyo, Jepang. Dia adalah spesialis otot dan persendian melalui teknik terapi Jepang Kino. Ia memiliki nama asli Dr. Shutaro Takai dan saat ini tinggal di Lahore, Pakistan.

Berikut 4 faktanya : 

Menyentuh! Kisah Mualaf Davina Karamoy, Pemeran Rani dalam Sinetron Ipar Adalah Maut

Mengganti Namanya

Dr. Shutaro Takai yang mualaf

Photo :
  • theislamicinformation.com
Kisah Mualaf Sensei Sugimoto, Masuk Islam Karena Cerita Tentang Akhirat Dalam Al-Quran

Setelah menjadi mualaf dan memeluk agama Islam, Dr. Shutaro Takai pun mengganti namanya menjadi Ali dan saat ini lebih sering dipanggil Dr. Ali. Ia ternyata terinspirasi dari nama Khalifah Islam keempat dan sahabat Nabi Muhammad SAW, Ali Ibn Abi Thalib (RA)

Memutuskan Setelah Mendengar Allahu Akbar

Lapal Allah pencipta semua makhluk semesta alam (viva.co.id)

Photo :
  • U-Report

Mengutip dari The Islamic Information, Shutaro akhirnya memutuskan untuk menjadi mualaf setelah mendengar Allahu Akbar atau yang artinya Allah Maha Besar. 

Awalnya, Shutaro mengatakan bahwa dia merasakan rasa sakit yang tak tertahankan di bahunya. Di Jepang, temannya yang berasal dari Pakistan bernama Maqsood, bercerita tentang Syed Babar Bukhari, teman Maqsood, yang sembuh dengan menyebut Allahu Akbar. Dokter Jepang itu akhirnya melakukan panggilan telepon dengan Babar Bukhari, yang memintanya untuk mengucapkan Allahu Akbar selama lima menit. Setelah proses selesai, rasa sakitnya pun serta merta hilang dan ia takjub. 

Menamainya Perangkat Khusus

Akhirnya, Dr. Ali menamakan perawatan ini dengan nama “perangkat khusus” dan menamakannya CS60. Perangkat mendiagnosis oksida dalam tubuh, yang ketika digosok pada otot dan pembuluh darah, itu akan membuka penyumbatan di berbagai bagian tubuh.

Dr. Ali berkata bahwa ia terkejut dengan metode spiritual untuk menyembuhkan rasa sakitnya, itu lah yang membuat dia akhirnya memutuskan hal itu menakjubkan dan ingin mempelajari Islam lebih lanjut.

Islam Agama yang Berkembang Pesat di Jepang

Berbeda dengan Indonesia, agama bukan hal yang "penting" di Jepang. Namun, agama Islam termasuk salah satu agama yang berkembang dengan pesat di Jepang. Saat ini, jumlah umat Muslim di Jepang ada sekitar 185.000 jiwa, atau 0,1 persen dari keseluruhan populasi Negeri Sakura.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya