Wajib Tahu, 10 Titik Kelemahan Orang Jawa, Benarkah?

Tradisi Mubeng Benteng di Keraton Yogyakarta setiap malam 1 Suro
Sumber :
  • Twitter Kraton Jogja

VIVA Lifestyle – Suku Jawa memang terkenal dengan budaya dan berbagai falsafah yang dipercaya secara turun-temurun dari generasi terdahulu bahkan hingga kini. Tradisi Jawa juga memiliki banyak aturan dan pedoman hidup yang saat ini masih sering kali diterapkan.

Namun, pernahkah kamu mendengar mengenai titik kelemahan orang Jawa? Memang istilah ini masih banyak yang belum mengetahui. Sebagai informasi, dalam budaya Jawa, suku Jawa disebut mempunyai 10 pangkon atau titik kelemahan yang harus dihindari.

Istilah pangkon diadaptasi dari aksara Jawa yang mulanya adalah huruf vokal atau hidup dan akan menjadi huruf mati apabila diberi pangkon. Kematian yang jadi titik kelemahan orang Jawa disini bukanlah mati secara jasad, melainkan matinya suatu sifat.

Apabila yang mati adalah sifat buruk maka dapat menjadikan hidup bahagia, begitupun sebaliknya. Untuk lebih jelasnya, berikut VIVA telah merangkum beberapa sumber mengenai 10 titik kelemahan orang Jawa:

1 Kalungguhan

Titik kelemahan orang Jawa yang pertama adalah Kalungguhan atau dalam Bahasa Indonesia berarti jabatan. Hal ini sering kali ditemui orang-orang yang dulunya gencar mengkritik pemerintah namun setelah diberikan jabatan orang itu akan diam.

Dalam kasus ini, pangkon orang itu adalah kalungguhan atau jabatan. Contoh lain, ada orang yang sebelumnya beriman dan beragama dengan baik, namun setelah diberikan jabatan ia berubah menjadi angkuh.

Orang seperti ini sama halnya memiliki pangkon Kalungguhan atau jabatan, karena dia belum kuat maka dapat membuat sifat baiknya mati dikalahkan sifat buruk.

2. Utang

Utang juga dapat menjadi salah satu titik kelemahan atau pangkon bagi orang Jawa. Jika memiliki utang pada seseorang dan belum lunas, tentunya tidak akan berani bertingkah aneh di depan si pemberi utang.

Jika utang dapat menjadikan seseorang berbohong dan mengatakan hal yang tidak baik maka utang dapat menjadi pangkon.

3. Kalodhangan

Kalodhangan dalam bahasa Jawa artinya adalah waktu luang, meskipun terlihat sepele waktu luang dapat menjadi berbahaya. Santai adalah hal yang perlu agar hidup tidak selalu tegang, namun jika bersantai terlalu berlebihan dapat menjadikan pangkon yang membuat sifat baik seseorang mati.

Hal ini akan menimbulkan sifat malas dan akhirnya merugikan diri sendiri. Tidak hanya orang Jawa, pangkon satu ini biasanya muncul ketika telah mencapai prestasi tertentu, kepuasan akan apa yang telah dicapai dan merasa telah berhasil dalam hidup menjadikan pangkon rasa malas.

4. Aleman

Aleman atau pujian tentu disukai banyak orang, namun siapa sangka pujian dapat menjadi pangkon yang membuat sifat baik orang menjadi mati. Hal ini tidaklah masalah jika diberi dalam proporsi yang tepat, namun jika keterusan dan berlebihan bisa jadi pangkon bagi diri sendiri.

Jenis pangkon atau titik kelemahan orang Jawa satu ini dapat menjadikan orang sombong dan akhirnya tuli dengan kritikan.

Para abdi dalem Keraton Solo.

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq (Solo, Jawa Tengah)

5. Barang melok

Dalam Bahasa Indonesia barang melok memiliki arti barang yang mencolok yang dapat membunuh karakter baik seseorang. Barang yang mewah atau wanita cantik dapat dikategorikan sebagai pangkon barang melok, jadi pangkon ini berlaku bagi pria.

Maka dari sinilah ada istilah harta, tahta, dan wanita yang dapat merubah sifat baik orang Jawa menjadi mati apabila tidak kuat.

6. Duit

Uang atau duit merupakan pangkon bagi orang Jawa yang sangat nyata adanya. Dalam kehidupan demokrasi, hal ini sering dipraktekkan oleh calon kepala daerah atau calon legislatif untuk mengamankan posisinya.

Terlebih, orang Jawa masih memiliki rasa sungkan yang tinggi, sehingga apabila telah diberi bantuan berupa uang akan menjadikan orang Jawa sungkan kalau tidak memilihnya. Money Politics seperti ini dapat dihindari apabila masyarakat sudah maju dan tidak mementingkan uang namun lebih mementingkan kesejahteraan bersama.

7. Kemareman

Titik kelemahan atau pangkon orang Jawa selanjutnya adalah Kemareman atau kepuasan. Orang yang selalu merasa puasa dengan ilmunya akan menjadi pangkon untuk dirinya sendiri dan ia akan sulit tumbuh.

Orang berilmu yang memiliki kelemahan pangkon ini harus berhati-hati karena dapat menjadikannya tidak bisa menerima ilmu-ilmu baru lainnya dan gampang menganggap orang lain bodoh.

8. Panganan

Titik kelemahan orang jawa kedelapan adalah Panganan atau makanan. Ketika tinggal di Jawa, berbagi makanan ke tetangga merupakan sebuah hal yang lumrah terutama di desa. Hal yang perlu dihati-hati adalah ketika makanan tersebut dikirim karena memiliki tujuan tertentu.

Jika memiliki tujuan yang baik maka akan mendapatkan kebaikan, namun jika memiliki tujuan yang melanggar hukum agama dan negara dapat menjadi sebuah pangkon bagi orang Jawa.

9. Trend

Pangkon ini sedang banyak digandrungi di masa sekarang ini. Bagi orang yang aktif di sosial media, trend dapat menjadi pangkon yang dapat membuat sifat baik seseorang mati.

Alam bawah sadar seseorang akan mengikuti trend apapun yang ada apabila tidak memfilter hal-hal kekinian di sosial media. Hal ini menjadi pangkon yang sepele namun nyata dan jika diteruskan dapat menyebabkan identitas kita mati.

10. Idola

Setiap orang pasti memiliki tokoh idola yang digemari dan di sanjung, orang akan menyetujui apapun yang keluar dari mulut sang idola.

Namun dalam hal ini idola dapat menjadi pangkon orang Jawa apabila idola yang diikuti membuat kita jadi berpandangan duniawi berlebihan dan pamer tentu dapat membuat kita terbelenggu oleh pangkon.

Bahlil Singgung Raja Jawa, Sekjen PDIP: Kekuasaan Presiden Bukan Segala-galanya

Nah, itulah 10 pangkon atau titik kelemahan orang Jawa yang harus diwaspadai dan dihindari, semoga bermanfaat.

Bahlil soal Celaka Kalau Main-main sama Raja Jawa: Itu Candaan Politik Saja
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno. VIVA/Muhammad AR

MPR Beri Catatan Khusus kepada Pemerintah untuk Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MPR RI memberi catatan sebelum peluncuran makan siang gratis di seluruh Indonesia. Pemerintah perlu memperhatikan kesiapan dapur umur dan jumlah siswa.

img_title
VIVA.co.id
3 November 2024