Menguak Fakta Pabrik "Bayi" di Nigeria, Dijual di Pasar Gelap
VIVA Lifestyle – Terlepas dari kenyataan bahwa insiden perdagangan anak di Nigeria telah berlangsung sejak tahun 60-an, pengakuan dan fokus publik pada masalah ini baru meningkat sejak pertengahan tahun 90-an.
Kesadaran perdagangan baru-baru ini di Nigeria dihasilkan dari publisitas yang dihasilkan oleh deportasi orang-orang yang diperdagangkan untuk prostitusi ke Eropa dan Timur Tengah, yang dimulai pada tahun 1994.
Meningkatnya jumlah orang yang dideportasi yang menjadi korban trafficking yang terlibat dalam prostitusi mempengaruhi persamaan trafficking dengan prostitusi hingga pengabaian trafficking untuk bentuk-bentuk tenaga kerja lain di Nigeria.
Seorang presenter pernah secara keliru mendefinisikan “perdagangan perempuan” sebagai “perpindahan gadis-gadis muda berusia 13-18 tahun dari satu negara ke negara lain melalui jalan darat, kereta api, atau udara untuk tujuan prostitusi tunggal.”
Tentu saja ini semakin memperkuat, jika perdagangan manusia di Nigeria bukan hal yang lumrah lagi. Seperti yang sempat menggemparkan di berbagai negara, melansir dari Surat kabar Ak-Jazeera, jika pada tahun 2020 lalu publik dihebohkan adanya ‘pabrik bayi’ di daerah Mowe, Nigeria negara bagian Ogun barat daya.
Di mana, para wanita dipekerjakan oleh salah satu sebuah tempat yang berkedok klinik kesehatan. Di sana, wanita-wanita itu dipekerja secara paksa demi bisa mengandung seorang anak. Di klinik kesehatan tersebut, nantinya para pria sudah disediakan bagi wanita yang akan mengandung anak.
Anak-anak itu nantinya akan dijadikan media atau bisa diperdagangkan agar bisa menghasilkan pundi-pundi uang. Diketahui, belum lama ini praktik tersebut terjadi lagi di Nigeria.
Dengan tujuan yang masih sama, yakni membuat para wanita-wanita bisa hamil dan kemudian bayinya bisa dijual setelah lahir. Berikut ini kami bagikan sederet fakta pabrik bayi di Nigeria yang marak terjadi.
Dijual di Pasar Gelap
Nantinya, anak-anak yang dihasilkan dari hubungan paksa tersebut akan dijual ke pasar gelap. Dimana mereka dihargai hingga belasan juta per kepala. Akibat kehilangan bayinya, tak sedikit perempuan disana merasa stres. Ditambah mereka harus diperkosa secara paksa. Meskipun tertekan, mereka tidak bisa melarikan diri.
Pasalnya, para wanita ini mengungkap bahwa mereka tidak bisa melarikan diri karena pengamanan yang sangat ketat. Di hotel, mereka ini melayani lelaki yang juga dipekerjakan pihak hotel. Mereka diperkosa secara paksa.
Sudah Berjalan dari Beberapa Tahun Lalu
Banyak wanita di pabrik bayi diculik, diperkosa berantai dan dipaksa melahirkan anak di fasilitas tersebut. Pada tahun 2015, polisi Nigeria pernah menggerebek apa yang disebutnya 'pabrik bayi' pada akhir pekan di negara bagian Enugu tenggara negara itu, menyelamatkan sedikitnya sembilan gadis remaja hamil dan menangkap tersangka dalang, kata seorang juru bicara polisi.
Tentu saja ini bukan kali pertamanya, penggerebekan ‘pabrik bayi’ ini terjadi. Bisnis seperti ini sudah marak di Nigeria selama beberapa tahun terakhir. Perempuan yang menjadi korban rata-rata adalah anak di bawah umur. Sebelumnya, pada 2020 sebuah tempat berkedok klinik medis melakukan bisnis yang sama.
Korban Rata-rata Usia 15-28 Tahun
Para wanita yang menjadi korban rata-rata berusia 15-28 tahun,yang nantinya dijadikan budak seks, dan kemudian melahirkan bayi yang akan dijual ke pasar gelap.
Untuk bayi laki-laki akan dihargai Rp19 juta, sedangkan bayi perempuan Rp13 juta. Modus yang digunakan juga sama, dijanjikan sebuah pekerjaan dengan gaji besar.
Diiming-iming Tawaran Pekerjaan
Diiming-iming mendapatkan tawaran pekerjaan, siapa yang bisa menolak. Terlebih bagi wanita-wanita muda yang sangat rawan kena tipu. Hal itulah yang dialami oleh wanita yang menjadi budak seks di Nigeria, di mana dia ditipu dengan ditawari lowongan pekerjaan yang menjanjikan.
Dimana mereka awalnya ditawari pekerjaan dengan gaji menjanjikan di hotel. Salah seorang penyintas mengatakan, bahwa ia mendapatkan berita mengenai lowongan pekerjaan dari seorang teman. Temannya mengatakan bahwa mereka akan bekerja sebagai sales. Nyatanya, mereka semua dijebak untuk kemudian dijadikan sebagai budak seks, yang bila hamil anaknya akan dijadikan uang.
Para Pekerja Yakni Gadis Masih Remaja
Pada 13 Juni 2022, Polisi Nigeria bagian Anambra, akhirnya telah berhasil menyelamatkan 35 orang gadis remaja di Hotel Gally Gally yang merupakan lokasi utama ‘pabrik bayi’. Para gadis ini rata-rata berusia 14-17 tahun dan terjebak bisnis prostitusi. Beberapa di antara mereka sedang hamil besar.
Mereka dipilih bukan tanpa tujuan. Hal itu dimaksudkan agar mereka bisa dengan cepat menghasilkan anak, karena usia yang relatif muda untuk mengandung. Sehingga dipastikan pasti akan ada bayi yang bisa lahir dari rahim-rahim perempuan ini.