Tinggal Lama di Belanda, Eks Presenter Olive Lee Kembali ke Indonesia
- IG @only_olivelee
VIVA – Nama Olive Lee pernah dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu presenter. Ia pernah memutuskan untuk tinggal di Belanda. Namun kini Olive Lee kembali ke Indonesia.
Ada beberapa hal yang menarik perhatiannya. Pertama, Olive Lee kini sibuk sebagai promotor musik. Kedua, Olive banyak mendengar mengenai tradingcyang sedang ramai di Indonesia. Sayangnya, Olive melihat lebih banyak orang yang hanya sekedar penasaran kemudian ikut-ikutan.
"Maraknya dunia trading atau dunia Crypto di Indonesia bikin banyak orang ikutan trading atau ikutan beli koin tapi gak ngerti. Karena tahunya lagi ngetren. Mereka juga kerap mendapatkan informasi yang salah dari orang yang mengajak mereka. Karena sekarang lagi ramai di dunia trading kalau orang mengajak yang lain maka dia bisa dapat komisi,” katanya saat ditemui baru-baru ini.
“Jadi target komisi inilah, orang cuma ngajak, tanpa edukasi apa yang sebenarnya dilakukan. Berdasarkan Informasi yang salah dan menyesatkan banyak pihak yang dirugikan dan tidak sedikit yang beneran trading pun jadi ikut tercoreng dari oknum-oknum tersebut," sambungnya lagi.
Menurut Olive, seseorang harus mengerti risiko sebelum terjun ke dunia tersebut. Ia melihat banyak orang yang berharap untung cepat dan besar dengan bergabung dalam dunia crypto.
“Kamu harus mengerti risikonya. Kalau kamu berpikir kamu akan dapat untung besar, jangan abaikan risiko besarnya juga. Ingat high return sudah pasti high risk, karena siap-siap saja kamu (bisa) kehilangan uang, atau tidak mendapat uang kembali. Jangan mudah tergiur akan iming-iming yang menjanjikan, apalagi mengatakan per sekian persen kita akan dapat. Tidak, sama sekali jangan percaya itu," katanya.
Selain itu, Olive sedang mencari pembuat Token Sangkara ($MISA). Proyek itu menggabungkan pertanian dalam dunia nyata dalam satu metaverse. PT Mitra Sangkara Abadi selaku pemilik bekerja sama dengan PT Bumi Meta Indonesia telah menjual NFT perdana mereka dalam Flash Presale dan terjual habis dalam waktu 15 menit.
Olive Lee penasaran karena hal itu dimuat dalam salah satu artikel ekonomi dalam bahasa Belanda dan dibahas teman-teman investor di Eropa. Sampai akhirnya ia benar-benar bertemu dengan pembuat token tersebut.
"Ini memang belum dipasarkan di Indonesia dan saat ini Token Sangkara ($MISA) hanya dipasarkan ke market dunia melalui 7 Centralized Exchanger. Token ini dibangun dengan memiliki fundamental dalam bisnis tradisional, yaitu pertanian. Serta bisnis digital yaitu metaverse, NFT marketplace, musik, dan juga film," ujar Olive.
Lebih lanjut, Olive Lee, terkesan dengan visi dan misi PT Mitra Sangkara Abadi. Ia pun membeli Token Sangkara ($MISA) melalui salah satu exchanger dunia.
"Karena menurut aku, ini bagus. Hanya tentu setiap orang harus melakukan analisa risikonya masing-masing. Aku membeli karena ini sangat heboh di Eropa, khususnya di kalangan investor kripto Eropa," kata Olive.