Mengapa Mayoritas Candi Berada di Dataran Tinggi? Ini Alasannya
- Dokumentasi
VIVA – Candi merupakan salah satu warisan nenek moyang yang hingga kini masih ada. Candi terlihat nyata dan berdiri kokoh berdampingan dengan bangunan-bangunan modern.
Candi dianggap monumen bersejarah saksi bisu peristiwa masa lampau. Keberadaan candi ini masih sangat dikagumi dan dinikmati oleh masyarakat. Bahkan, beberapa candi dikembangkan sebagai objek wisata budaya.
Candi-candi yang masih kokoh
Beberapa candi yang masih berdiri kokoh dan sekarang telah dimanfaatkan sebagai objek wisata budaya diantaranya Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Mendut (Jawa Tengah), Candi Singhasari, Candi Panataran, Candi Jago, Candi Kidal (Jawa Timur), Candi Gunung Kawi (Bali), dan Candi Muara Takus, Candi Muaro Jambi (Sumatera).
Candi merupakan peninggalan nenek moyang
Ribuan candi yang ditemukan kembali merupakan salah satu bukti kuat bahwa nenek moyang kita adalah orang-orang yang mempunyai peradaban tinggi. Hal ini dapat dilihat bagaimana mereka bisa membangun candi-candi megah dan monumental yang diadaptasikan dengan budaya setempat.
Jadi candi-candi yang ada di Indonesia tidak mutlak sama persis mengambil bentuk candi yang ada di India dimana budaya candi itu berasal. Seperti candi-candi di Jawa Timur yang dibangun bukan hanya sebagai tempat pemujaan dewa, melainkan juga sebagai tempat “pedharmaan” seorang raja.
Alasan kenapa candi berada di dataran tinggi atau gunung
Bangunan candi terdiri dari tiga bagian yakni bagian kaki, badan dan atap, di mana ketiganya merupakan simbol alam semesta. Mengutip dari udayananetworking, candi biasanya didirikan di dataran tinggi, hal ini terkait dengan kepercayaan nenek moyang bahwa tempat yang tinggi adalah tempat yang suci, tempat bersemayamnya roh leluhur.
Fungsi candi
Bangunan candi harus mengandung unsur air karena air berfungsi untuk pembersihan sebelum melakukan ritual pemujaan. Pada zaman dahulu candi berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi pemeluk agama Hindu dan Budha.
Pada candi Hindu biasanya terdapat tinggalan Lingga-Yoni, arca Siwa, Wisnu, Brahma, Ganesha, Agastya, Durga dan pada dinding candi dipahatkan relief cerita yang diambil dari kitab suci agama Hindu.
Sedangkan pada candi Budha terdapat arca-arca Budha dan pada dinding candi biasanya dipahatkan relief cerita yang diambil dari kitab suci agama Budha. Dari penggambaran relief pada dinding candi, kita bisa menyelami kehidupan masyarakat masa lalu, seperti aktivitas keagamaan, ekonomi, sosial budaya dan lainnya.