5 Fakta Amerika Benua Muslim yang Dimurtadkan
VIVA – Ternyata Amerika yang selama ini dikenal sebagai pusat kekafiran, rupanya justru lebih dulu mengenal Islam sebelum para penyebar agama lain dari Eropa yang menguasai negeri itu.
Benua Amerika yang kita kenal saat ini ternyata memiliki hubungan sejarah yang sangat kuat dengan Islam. Hal tersebut bisa dilihat dari ada banyaknya jejak-jejak peninggalan yang tersisa dan masih bisa kita saksikan hingga saat ini.
Seperti salah satunya jejak tentang nama-nama wilayah yang begitu identik dengan agama Islam. Selain itu, agama Islam juga sudah menjadi kultur budaya di Amerika hingga akhirnya punah dan dimurtadkan oleh para misionaris kristen asal Eropa.
Islam adalah agama terbesar ketiga yang dianut oleh masyarakat Amerika Serikat. Di mana di Amerika Serikat sana, penduduk yang memeluk agama Islam diperkirakan sekitar 3,3 juta dari beragam usia dan golongan.
Nah jika ditelusuri, ternyata Islam di Amerika Serikat memiliki cerita sejarah yang cukup panjang. Nah berikut ini terdapat beberapa fakta Amerika benua Muslim yang dimurtadkan yang melansir dari berbagai sumber;
Khashkhash bin Sa'id bin Aswad, Pembawa Agama Islam ke AS
Ada banyak versi yang membawa agam Islam ke Amerika, salah satunya khashkhash bin Said bin Aswad, yang tercatat dalam sejarah pada tahun delapandelapan9 masehi telah mendarat di benua itu. Dia adalah navigator Muslim yang berasal dari Cordoba Spanyol
Diketahui, Spanyil merupakan pusat peradaban Islam di barat di bawah pimpinan khilafah Bani Ummayah dua, menyeberangi lautan Atlantik pelaut muslim ini tercatat sebagai diantara pembawa agama Islam ke Amerika Serikat yang hanya terpaut dua ratusan tahun setelah Nabi Muhammad Saw wafat.
Penemu Benua Amerika adalah Laksamana Cheng Ho
Sejarah juga mencatata, bahwa Laksamana Cheng Ho yang beragama Islam juga pernah mendarat di benua Amerika. Di mana beliau yang merupakan dai muslim ini pernah mendarat tujuh puluh tahun lebih awal dari Colombus.
Bahkan, armada dan kapal Cheng Ho jauh lebih besar dari kapal milik Colombus. Namun karena sejarah dunia ditulis oleh orang lain, maka fakta bahwa Cheng Ho lebih dahulu dari Colombus seolah lenyap dibalik kebohongan nyata. Kapal ini pernah dicatat di nusantara, pernah berdagang dan menyebar dakwah Islam. Cheng Ho punya nama Arab yakni Haji Mahmud Syam.
Ditemukannya sepotong batu di gua di wilayah Corinto El Salvador
Ditemukannya sepotong batu di sebuah gua di wilayah Corinto di El Salvador. Bantalan prasasti Malaka Haji Malaya ini telah diidentifikasi sebagai prasasti abad ketiga belas yang menunjukkan kedatangan Muslim di Amerika Selatan, yang mungkin datang dari suatu tempat di daerah Indonesia.
Kata-kata Profesor Fell Memiliki Nilai Kebenaran tentang Umat Islam yang Tiba di AS selama era Khalifah Utsman
Profesor Barry Fell (Baca: Biografi Sejarah dari Wikipedia), pensiunan dosen dari Harvard University dan juga anggota dari American Academy of Science dan Seni, Royal Society, epigrafi Society dan Masyarakat Penemuan Ilmiah dan Purbakala, bersikeras tentang kedatangan Islam di Amerika pada tahun 650-an, 2 prediksi pendapat ini pada kaligrafi Cufic adalah peradaban yang ditemukan di berbagai penggalian di seluruh Amerika. Jika kata-kata Profesor Fell memiliki nilai kebenaran, maka umat Islam telah tiba di Amerika selama era Khalifah Utsman, atau setidaknya di masa Ali, khalifah keempat.
Banyak Orang Meneliti Sejarah Masuk Islam ke Amerika, Termasuk Profesor Barry Fell
Ada banyak orang yang mencoba meneliti sejarah awal masuknya Islam ke Amerika, mungkin termasuk Profesor Barry Fell seorang dosen yang sudah pensiun dari Harvard University. Ia menekankan bahwa di tahun 650-an, Amerika kedatangan kaum muslim dan tentu ada dasar mengapa sang profesor berani menyatakan demikian, ini karena kaligrafi Cufic. Kalau memang benar, itu artinya pada era Khalifah Utsman, umat Islam telah menapakkan kaki di Amerika.
Ditemukannya Tulisan "In the Name of Allah” oleh Profesor Fell dan dianggap sebagai bukti akan Amerika negeri muslim yang dimurtadkan
Jika mengecek dan melihat secara hati-hati akan temuan prasasti tersebut, akan didapati kesimpulan bahwa memang benda tersebut tidaklah bergaya modern Arab dan malah mengandung gaya Cufic yang sangat ada hubungannya dengan gaya tulisan di abad ke-7.