Rela Copot Telinga, Ini 5 Fakta Manusia Terobsesi Menjadi Iblis
- instagram @@diabaopraddo
VIVA – Apa yang pertama kali muncul di benakmu ketika mendengar kata iblis? Deskripsi wujud iblis yang ada di pikiran kurang lebih yaitu makhluk dengan bentuk wajah yang tidak biasa, ekspresi mengerikan, serta dilengkapi tanduk di sisi kanan dan kiri kepala.
Sebagian besar manusia membayangkan wajah iblis saja sudah membuat bulu kuduk berdiri, apalagi jika bertemu langsung. Namun kondisi tersebut tidak berlaku bagi Michel Faro do Prado. Pria asal Brazil yang berusia 44 tahun ini.
Pasalnya justru ia malah memodifikasi wajahnya menyerupai iblis! Karena aksi ekstrem ini, tak heran Michel mendapat julukan human satan alias manusia setan. Ia dengan bangga memamerkan wujud terbarunya sebagai ‘iblis’ di akun Instagram @diabaopraddo. Tidak diperkenankan untuk melihat akunnya jika kamu mudah merinding.
Untuk memperoleh wujud iblis, tentu dibutuhkan waktu yang tak singkat. Michel pun mempunyai alasan tersendiri mengapa ia rela bertransformasi menjadi makhluk bernampilan mengerikan. Dihimpun VIVA dari berbagai sumber, berikut 5 fakta seputar Michel, manusia yang terobsesi menjadi iblis.
Awalnya seorang seniman tato
Rupanya Michel sudah merupakan seorang seniman tato selama 25 tahun. Sebelum hampir seluruh badan ditutupi oleh tinta hitam, ia juga sempat mempunyai beberapa tato. Michel menikah dengan seorang ahli modifikasi tubuh bernama Carol. Carol-lah yang membantu mengubah bentuk wajah Michel hingga kini menjadi seperti iblis.
Melakukan sederet modifikasi tubuh
Seperti yang sudah dibahas sedikit, proses Michel dari wujud manusia pada umumnya menjadi iblis cukup terbilang rumit. Sejumlah modifikasi bagian tubuh ia lakukan antara lain yaitu menindik kepala dan hidung, mengubah bentuk gigi, serta menanamkan tanduk buatan di dahi.
Tak sampai di situ, yang lebih sadisnya lagi, Michel rela mengamputasi kedua telinga! Ternyata ‘menghilangkan’ telinganya adalah bentuk selebrasi berakhirnya aturan penggunaan masker wajah COVID-19 di Brazil.
Mengaku memiliki toleransi rasa sakit yang tinggi
Dari sederet modifikasi tubuh ekstrem yang dilakukan Michel, ia mengaku proses-proses tersebut tidak terlalu sakit. Ia mengklaim bahwa saat operasi, rasa sakit terbantu oleh anestesi sehingga tidak begitu terasa. Justru rasa sakit muncul setelah operasi ketika efek anestesi menguap.
Merepresentasikan kebebasan
Alasan Michel mengubah total penampilannya yaitu sebagai bentuk dari kebebasan dengan mematahkan paradigma dan konsep yang ada dari masyarakat di mana ia tinggal. Ia pun mengaku tetap percaya dengan Tuhan terlepas dari penampilan seramnya.
Didukung oleh keluarga
Perubahan drastis nan nyeleneh yang dilakukan Michel tidak membuat keluarganya menjauh merasa takut. Malah ia mendapat dukungan di luar keluarga kecilnya yang terdiri dari istri dan seorang anak laki-laki. Michel mengungkapkan bagaimanapun wujudnya sekarang, ia hanya ingin dihargai.
“Keluargaku menyukainya, istri dan putraku dan beberapa orang dalam hidupku yang telah menjadi keluarga. Tidak masalah bagi saya apa yang orang katakan, aku hanya meminta untuk dihargai,” ujarnya seperti yang dilansir dari Sportskeeda.