Tak Percaya Tuhan Hingga Nakal, Gadis Tunanetra Putuskan Mualaf

Galuh, gadis tunanetra.
Sumber :
  • Tangkapan layar Youtube Hidayatullah TV.

VIVA – Galuh berasal dari keluarga Hindu. Sang ayah beragama Hindu, sementara ibunya awalnya Islam kemudian masuk Hindu mengikuti agama suami. Namun dilahirkan dengan kekurangan, membuat Galuh tak diakui ayahnya. 

Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

Sang ayah menganggap, Galuh yang dilahirkan dengan kekurangan tidak bisa melihat, dianggap sebagai kutukan Dewa. Dengan banyak kesusahan yang Galuh alami dalam hidup akibat tidak diterima, baik di keluarga dan lingkungan, belum lagi Galuh harus beradaptasi dengan kondisinya itu, membuat dia tidak percaya dengan keberadaan Tuhan. 

"Saya dulu gak percaya Tuhan, gak percaya dengan adanya Allah. Karena saya kaya 'ikh hidupku gini banget sih'," ujarnya dalam video yang diunggah di Youtube Hidayatullah TV, dikutip VIVA, Senin 23 Mei 2022. 

Nadia Siswi Kristen 9 Tahun di Madrasah Islam Kini Dapat Bantuan

"Saya nakal, saya dulu peminum, tapi ada dua hal yang gak saya lakuin, yang lain saya lakuin. Pertama saya gak nge-drugs, kedua saya gak hype sex. Yang lain udah pernah saya lakuin," tambahnya sambil tertawa. 

Ilustrasi minuman beralkohol.

Photo :
  • Pixabay/Pexels
Muslim Tapi Tak Selalu Ikuti Aturan Al-Quran, Cinta Laura: Kita Tinggal di Dunia Modern

Kemudian, gurunya di sekolah yang beragama Muslim membimbing dan mengarahkan Galuh ke arah yang lebih baik. Sang guru tidak membujuknya untuk memeluk Islam, namun memberikan pemahaman bahwa Tuhan itu benar-benar ada.

Galuh yang tidak mudah percaya begitu saja, tidak mengindahkan sama sekali apa yang dijelaskan oleh sang guru. Bahkan ketika Galuh mendapat tawaran untuk masuk agama lain, dia langsung mengiyakan.

"Saya masuk gereja, saya nyanyi di gereja. Terus saya bilang, apaan sih gajelas masa Tuhannya ada 3. Mohon maaf saya tidak berniat menjatuhkan ini sharing saja. Saya akhirnya keluar karena saya tidak mendapatkan jawaban. Saya orangnya gila, maksudnya saya gak akan pernah berhenti nanya kecuali orang itu bener-bener bisa memberikan jawaban yang memuaskan saya," kata dia.

Merasa tidak mendapatkan jawaban, Galuh berpindah ke Katolik. Masih belum juga mendapatkan jawaban, dia pindah lagi ke Konghucu. Tidak hanya itu, Galuh juga sempat menganut agama Buddha.

Galuh, gadis tunanetra.

Photo :
  • Tangkapan layar Youtube Hidayatullah TV.

"Terakhir saya masuk ke gereja yang sesat, yang menyembah Lucifer, yang tangannya disayat-sayat yang ditaro di bak. Saya masukin juga," tuturnya.

Dari situ, Galuh kembali berdiskusi dengan guru sekolahnya. Ketika dia mulai mendapat pencerahan, Galuh semakin penasaran dan lebih banyak berdiskusi dengan gurunya. Ketika itu, Galuh masih duduk di bangku SMP. 

"Sampai Azan pun saya tanyakan, kenapa Azan pakai bahasa Arab. Dia cuma jawab biar nanti artinya gak berubah. Gak berubah seperti apa, saya bilang gitu. Saya belum puas ya udah saya cari aja. Di buku, di mana pun, saya scan satu-satu. Di situ akhirnya saya menemukan jawaban," ungkapnya. 

"Itu gak langsung jawaban yang 100 persen, tapi disuruh mikir. Alhamdulillah dapet dan jawabannya karena bahasa Arab dan bahasa Alquran itu beda. Tapi susah, untuk mencapai itu yang kaya Ya Allah, Masya Allah. Saya juga mikir kenapa dulu saya sefrontral dan segila itu," sambung dia. 

Membaca Alquran

Photo :
  • vstory

Galuh akhirnya yakin untuk memeluk Islam. Namun sang guru menasihati, jangan menjadi Muslim jika alasannya hanya karena sudah puas dengan jawaban yang dicari. Pada saat itu, Galuh tidak langsung mengucap dua kalimat Syahadat. Sebelum resmi mualaf, Galuh sudah salat dan menjalankan ibadah layaknya umat Muslim lainnya. 

"Saya masuk Muslim, saya Syahadat. Itu pun saya masih mikir, nanti kalau aku gak tenang lagi gimana. Setelah itu saya dateng ke ustaz. Akhirnya saya di situ dan ketika saya baca Syahadat saya nangis, saya gak bisa ngebendung itu, saya bahagia. Setelah itu saya bilang, Insya Allah saya seterusnya akan memeluk Islam," pungkas Galuh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya