Transplantasi Terumbu Karang, Salah Satu Cara Jaga Lingkungan
VIVA – Transplantasi terumbu karang adalah salah satu upaya rehabilitasi yang terdegradasi melalui pencangkokan atau pemotongan karang hidup yang selanjutnya ditanam di tempat lain yang mengalami kerusakan atau menciptakan habitat baru. Hal ini dilakukan tujuan pemulihan terumbu karang yang telah rusak.
Kemudian dilakukan dengan memindahkan potongan karang hidup dari terumbu karang yang kondisinya masih baik ke lokasi terumbu karang telah rusak. Selain itu transplantasi karang bisa ditujukan untuk tujuan wisata.
Salah satunya dilakukan oleh Direktur Investasi LPDP, Muhammad Oriza, diikuti kemudian oleh jajaran LPDP dan 27 orang Peserta Persiapan Keberangkatan (PK) angkatan 181 Bhumi Amerta. Kegiatan ini dilakukan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"Tema keberlanjutan yang diangkat LPDP PK181 selaras dengan target Indonesia bebas emisi karbon di 2060. Sebuah tantangan yang tidak mudah karena untuk menjaga terumbu karang saja harus sistematis dan berkelanjutan,” katanya.
“Saya berharap kegiatan sosial ini terus dijaga keberlanjutannya, sinergi dan dampaknya untuk masyarakat. Karena pengabdian para awardee beasiswa LPDP ini bukan hanya saat menjalani pendidikan, namun seumur hidup,” lanjutnya lagi.
Proyek sosial ini merupakan wujud kecintaan para Awardee LPDP Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) terhadap lingkungan, utamanya lingkungan laut yang mencakup hampir dua per tiga wilayah Indonesia.
Proyek sosial tersebut bertajuk Kebun Laut Lestari untuk Keberlanjutan Kehidupan dengan kegiatan berupa pemberdayaan masyarakat dan penananaman koral, pada 14–15 Mei 2022 dan webinar bertema Penanggulangan Sampah Laut pada 21 Mei 2022.
Salah satunya adalah kegiatan workshop atau pelatihan ini meliputi pelatihan Bahasa Inggris untuk pariwisata, workshop manajemen organisasi, literasi dan pengelolaan keuangan. Ada pula serta workshop digital marketing berbasis smartphone yang ditujukan kepada Smiling Coral Indonesia (SCI) bersama tujuh kelompok masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan hidup kelautan.
Kegiatan peningkatan kapasitas tersebut dipilih karena merupakan temuan yang sifatnya bottom up dari masyarakat. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan transplantasi karang dan pembersihan sampah di area pantai dan laut sekitar Pulau Pramuka sebagai bagian kecil dari upaya penyelamatan lingkungan.
Kegiatan ini di antaranya dilatarbelakangi oleh tingkat kerusakan terumbu karang di DKI Jakarta yang mencapai 40,88 persen menurut data BPS.