5 Hukuman Sadis Bagi Kaum Homoseksual, Jadi Santapan Anjing Perang?
- The Guardian
VIVA – Ada beberapa hukuman sadis bagi kaum homoseksual di zaman dulu yang mungkin jarang diketahui. Hukuman ini dibuat lantaran setiap manusia pada dasarnya diciptakan untuk bisa mempunyai pasangan masing-masing. Dalam hal yang jamak, seorang pria akan mendapatkan wanita sehingga mereka bisa menghasilkan keturunan. Tapi tidak dapat dipungkiri, pada beberapa kasus, ada yang menyukai sesama jenis.
Tak seperti sekarang, sejumlah negara sudah membebaskan pendudukan untuk menikah sesama jenis. Di zaman dulu, bila seorang penduduk ditemukan memiliki perilaku homoseksual atau lesbian, akan dijatuhi hukuman. Tak tanggung-tanggung, hukuman tersebut sangat berat dan sadis, karena di zaman ini masih minim sosialitas. Nah, menyadur dari berbagai sumber, berikut ulasan tentang hukuman sadis bagi kaum homoseksual di zaman dulu.
1. Makanan Anjing Ganas di Amerika
Saat ini Amerika adalah negara liberal yang membebaskan kaum sesama jenis untuk merdeka di benua tersebut. Bahkan, AS juga memberikan hak menikah untuk kaum sodom. Tapi, hal tersebut sangat berbeda di masa lalu, sebab Amerika ternyata pernah menerapkan hukuman sadis bagi kaum homoseksual di zaman dulu.
Pada tahun 1513, pernah dilakukan pembantaian besar yang mana beberapa orang yang terindikasi homoseksual dikumpulkan dan diumpankan kepada segerombolan anjing perang. Mereka dibiarkan begitu saja sampai tercabik dan organ tubuh mereka berceceran. Hal tersebut dilakukan di tempat umum guna memberikan peringatan bagi kaum sodom.
2. Dipukul Batu Sampai Tewas di Sudan
Hukuman sadis bagi kaum homoseksual di Sudan telah diberlakukan sejak zaman dulu. Di negara ini, kaum LGBT akan dihukum dengan cara dilempari batu sampai tewas. Hukum ini dilakukan dengan mengubur korbannya sampai leher, lalu mereka akan melempari atau memukul dengan batu sampai mati.
Hukum lempar batu atau rajam tersebut langsung diberlakukan kepada wanita penyuka sesama jenis. Sementara untuk laki-laki masih ditoleransi dengan hukuman cambuk bagi pelanggar pertama dan baru akan mendapatkan hukuman rajam bila masih melanggar.
3. Diseret dan Digantung di Inggris
Hukuman sadis bagi kaum homoseksual di Inggris ternyata menimpa pasangan Raja Edward II yang bernama Hugh Despenser. Ia dihukum dengan cara diseret memakai 4 ekor kuda di depan umum, lalu digantung di atas ketinggian 15 meter. Sebelum tewas, ia dilepaskan dan disiksa kembali. Dalam keadaan setengah sadar, ia diikat di tangga dan disandarkan.
Setelah itu, Hugh terus disiksa dengan sadis, organ kemaluannya dipotong, dan isi perutnya dikeluarkan. Hal ini menjadi tontonan masyarakat sebagai contoh yang akan dirasakan bagi kaum sodom kala itu.
4. Hukuman Gantung di Uganda dan Iran
Uganda dan Iran juga memberlakukan hukuman sadis bagi kaum homoseksual di zaman dulu. Bahkan, hukuman tersebut masih diterapkan sampai abad ke-20. Sebuah foto eksekusi pasangan gay di Iran tahun 2005 cukup membuat heboh publik internasional, sebab pasangan tersebut masih remaja.
Sementara di Uganda, kaum sodom akan diganjar hukuman yang sama. Hukuman tersebut dilakukan dengan mencambuk korban sampai lemah, kemudian digantung sampai mati. Prosesi tersebut dilaksanakan di tempat umum sebagai bentuk peringatan kepada masyarakat dan kaum homoseksual.
5. Dibakar di Romawi Kuno
Mulanya, hubungan sesama jenis ini dipandang sebagai metode untuk mengurangi populasi dan kebebasan untuk kaum tersebut. Bahkan, hampir semua kaisar Romawi terkenal mempunyai pasangan laki-laki, terkecuali Claudius. Kaisar Hadrianus mempunyai hubungan dengan Antinous, Tapi, kaisar Kristen Theodosius I menetapkan hukuman untuk kaum sodom.
Jauh di tahun 290 masehi, pasangan sesama jenis akan diganjar dengan cara dibakar hidup-hidup di atas tiang. Mereka akan diikat di sebuah tiang pancang kayu yang dikelilingi oleh tumpukan kayu bakar, kemudian api dinyalakan. Mereka akan mati perlahan-lahan dalam hukuman sadis bagi kaum homoseksual tersebut.