8 Sejarah Renovasi Masjidil Haram Dari Masa ke Masa
- twitter/@rizkidwika
VIVA – Masjidil Haram dibangun oleh Nabi Ibrahim AS bersama dengan putranya Ismail. Dan bangunan itu meninggikan pondasi Ka’bah yang terpendam sekian lama, yang diyakini sudah ada sejak zaman Nabi Adam AS.
Masjid ini dinobatkan sebagai masjid terbesar di dunia, diikuti oleh Masjid Nabawi di Madinah al-Munawarah sebagai masjid terbesar kedua di dunia serta merupakan dua masjid suci utama bagi umat muslim di dunia.
Dilansir dari Wikipedia Luas keseluruhan masjidil haram ini mencapai 356.800 m2 (3.841.000 sq ft) masjid ini mampu menampung jamaah sebanyak jutaan jamaah ketika musim haji. Masjid ini juga merupakan tujuan utama dalam ibadah haji. Dibangun mengelilingi Ka'bah yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam dalam mengerjakan ibadah salat.
Selain yang kita ketahui sekarang, sejak dibangun pertama kali pada tahun 692, Masjidil Haram telah mengalami sejumlah proyek renovasi dari masa ke masa, proyek demi proyek pembangunan dan dilakukan oleh penguasa Kota Mekah yang berbeda-beda, hingga seiring berjalannya waktu tampak masjidil haram mengalami perubahan.
Berikut VIVA telah merangkumnya dari berbagai sumber 8 sejarah renovasi Masjid al-Haram sejak awal di renovasi hingga kini
1.Renovasi di zaman Umar bin Khattab
Awalnya masjidil haram dikelilingi oleh rumah-rumah dari zaman Nabi Ibrahim hingga pemerintahan khalifah muslim kedua, Umar bin Khattab. Umar membeli bangunan di sekitar Ka'bah sehingga daerah peredaran dapat diperluas. Umar bin Khattab juga memerintahkan pembangunan tembok setinggi hampir 2 meter di sekitar Kabah.
2.Renovasi di zaman Abu Ja'far Al Mansour
Masjidil Haram kembali mengalami renovasi di masa kekhalifahan muslim ke-20, Abu Jafar memerintahkan sedikit perluasan di sisi utara dan membangun Menara di sisi timur masjid.
3.Renovasi di masa Abbasiyah
Di inisiasi oleh khalifah Abbasiyah ketiga yakni Muhammad Al Mahdi, pada tahun 783 ia memperluas Masjidil Haram setelah mengambil alih rumah penduduk dan membongkarnya, Al Mahdi meninggal sebelum proyek tersebut selesai.
Sehingga putranya Musa Al Mahdi meneruskan apa yang telah direncanakan ayahnya, dan mengambil alih pengawasan proyek, ia menambah luas masjid sebesar 12.512 meter persegi. Hingga selama 810 tahun Masjidil Haram tidak mengalami perubahan.
4.Renovasi era Kekhalifahan Utsmaniyah
Barulah diawal tahun 1570 kaisar Utsmaniyah yakni Sultan Selim Khan dan putranya, Murad Khan merubah yang semulanya atap masjid terbuat dari kayu diubah menjadi menggunakan kubah. Merekajuga menambah luas masjid menjadi 28.003 meterpersegi.
5.Renovasi di era Saudi (Abdul Aziz)
Terlepas dari renovasi mengesankan yang dilakukan di era kekhalifahan terdahulu, prestasi luar biasa para Raja Saudi membawa situs suci umat muslim tersebut ke tingkat yang baru. Raja Abdul Aziz menjadikan dua masjid suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi prioritas utama pembangunan.
Raja Abdul Aziz memerintahkan renovasi total Masjidil Haram pada tahun 1926, termasuk arahan untuk menutupi seluruh lantai dengan marmer. Setahun kemudian (1927), Raja memerintahkan tenda-tenda untuk didirikan di Mataf (ruangan di sekitar Ka'bah) untuk melindungi para jemaah dari panasnya matahari. Dia juga memerintahkan ‘Masa’ (daerah antara Safa dan Marwah di mana para peziarah melakukan ritual Sa'i) diaspal dengan batu untuk pertama kalinya.
Kemudian di tahun 1928, raja memerintahkan pendirian pabrik Kiswah untuk memproduksi kain yang menutupi Kabah. Raja juga ingin anak-anaknya memperluas Masjidil Haram untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah peziarah.
Pada 1955, diluncurkan proyek ekspansi jangka panjang yang berlanjut selama hampir 10 tahun. Dengan menambah Luas dan membuat masjidil haram bangunan tingkat, tidak hanya itu pembangunan area bawah tanah dan lantai lain ditambahkan di sepanjang area masjid.
6.Renovasi di era Saudi (Fahd bin Abdul Aziz)
Pada 14 September 1988, Raja Fahd meletakkan batu pertama perluasan Masjidil Haram terbesar dalam 14 abad. Proyek ini menambah luas masjid menjadi 356.000 meter persegi, diprediksi bisa menampung 1,5 juta jamaah untuk melakukan ibadah dengan nyaman. Selain itu, dua menara ditambahkan dari tujuh menara yang ada sebelumnya.
7.Renovasi di era Saudi (Abdullah bin Abdul Aziz)
Kemudian pada 2005 Raja Abdullah melanjutkan proyek ekspansi besar lainnya, yang meliputi perbaikan arsitektur, teknis dan keamanan. Kapasitas daerah Mataf meningkat dari sekitar 50.000 orang per jam menjadi lebih dari 130.000 untuk mengatasi meningkatnya jumlah jemaah haji dan umrah.
Total ruang yang dicakup oleh Masjidil Haram dan area terbuka serta fasilitasnya meningkat menjadi 750.000 meter persegi.
8.Renovasi era Saudi (Salman bin Abdul Aziz)
Sepuluh tahun kemudian di tahun 2015, Raja Salman memulai 5 proyek besar yang dirancang agar masjid mampu menampung 2 juta Jamaah di luas 1,5 juta meter persegi. Bangunan sekitar Masjidil Haram yang kala itu sudah bernilai miliaran dolar dibeli olehnya.
Perluasan tersebut mencangkup perluasan gedung utama, alun-alun, terowongan pejalan kaki, stasiun pusat layanan, jalan lingkar pertama dan kapasitas toilet dan tempat wudhu ditingkatkan menjadi 16.300
Demikian penjelasan mengenai 8 sejarah renovasi Masjidil Haram dari masa ke masa, semoga dapat menjadi sumber pengetahuan baru untuk kamu.