10 Tradisi Unik Ramadhan di dunia
- egyptianstreets.com
VIVA – Tradisi unik ramadhan di dunia, Ramadhan merupakan bulan suci untuk merefleksikan diri dan bulan pernuh berkah bagi umat muslim di seluruh dunia. Dalam penyambutan bulan yang penuh berkah tersebut, setiap negara yang memiliki umat muslim tentunya memiliki tradisi unik Ramadhan yang menjadi ciri khas nya.
Penasaran dengan tradisi unik di beberapa negara di Dunia, kali ini VIVA akan mengupas 10 negara dengan tradisi unik ramadhannya.
1. Mesir, Lentera warna-warni sepanjang Ramadhan
Mesir merupakan negara yang terkenal dengan sejarah peradabannya yang memukau. Dari zaman Firaun, khalifah Islam hingga era saat ini , Mesir terkenal sebagai negara yang memiliki budaya sangat kuat di dunia. Sebab itu, kebudayaan Islam di Mesir masih mengisnpirasi dalam tradisi perayaan Ramadhan yang serupa di negara lain.
Dimulainya Ramadhan, acara terkenal adalah Fanous atau lentera dekoratif Mesir. Umat Islam di Mesir telah melestarikan tradisi ini sejak masa kekhalifahan Fatimiyah, masa itu lentera menjadi simbol dan selalu ada di bulan Ramadhan. Bagi masyarakat mesir, lentera tersebut menjadi lambang kegembiraan serta keceriaan umat Islam selama Ramadhan.
2. Albania, Pertunjukan Lodra
Selain memainkan “lodra”, genderang tradisional yang dilapisi kulit domba atau kambing, biasanya banyak yang akan mengundang keluarga dan orang-orang tersayang untuk berbuka puasa. Lodra menandai pengabdian dan iman mereka selama bulan yang indah ini.
3. Turki, Banguni Sahur yang Ramai
Turki terkenal sebagai salah satu negara Muslim paling terkenal di dunia. Dengan warisan yang menonjol dari Kekaisaran Ottoman, budaya Turki terkait erat dengan budaya Islam. Banyak tradisi Ramadhan yang unik di Turki yang masih bertahan hingga saat ini karena hal tersebut, termasuk sahur!
Sahur sendiri wajib bagi semua Muslim, Turki memiliki cara unik untuk memeriahkan nya, Sebelum sahur dimulai, para penabuh genderang akan berbaris di jalan-jalan untuk membangunkan orang-orang dari tidur mereka! Sama seperti di Indonesia ya!
Ini adalah tradisi yang berasal dari era Kekaisaran Ottoman. Karena belum ada jam weker pada zaman itu, para penabuh genderang ditugaskan untuk membangunkan orang untuk sahur! Ini mungkin mengejutkan pada awalnya, tapi rasanya unik, tetap saja. Ini adalah tradisi kreatif yang masih dijunjung tinggi oleh Muslim Turki dengan penuh kebanggaan hingga saat ini.
4. Maroko, Terompet di waktu Sahur
Warga kota Maroko menandai waktu subuh setiap harinya di bulan Ramadhan.
Tradisi tersebut disebut “nafar”, orang-orang ini akan berjalan mengitari lingkungan pada waktu mendekati solat subuh, membangunkan dan memberitahukan semua orang bahwa solat akan segera dimulai. Hal tersebut biasanya dilakukan dengan musik terompet.
Tradisi indah ini menyatukan masyarakat dalam perayaan suasana khusus Ramadhan, terutama seputar solat subuh. Melodi nafar adalah bagian dari bulan Ramadhan yang disukai semua orang Maroko selama bulan suci yang istimewa ini.
5. Jepang, Berbagi Kebahagiaan
Isalam di Jepang dianggap sebagai agama minoritas jika dibandingkan dengan umat Buddha, penganut Shinto, dan Kristen yang jumlahnya lebih banyak. Namun meski begitu, ini menciptakan cara adaptasi yang unik bagi umat Islam yang tinggal di Jepang. Jadi bagaimana keadaan Ramadhan di Jepang?
Tidak seperti di negara lain, tidak ada komunitas Muslim skala besar di Jepang. Muslim biasanya datang dari negara lain ke Jepang baik untuk pendidikan atau pekerjaan. Oleh karena itu, umat Islam dari negara-negara ini biasanya berkumpul dengan teman-teman dari negara mereka sendiri, meskipun mereka biasanya mencoba untuk berbagi kebahagiaan Ramadhan dengan semua orang.
6. Iraq, Bermain setelah berbuka puasa
Banyak pria di Irak akan berkumpul untuk permainan tradisional yaitu "muheibes" setelah waktu berbuka puasa setiap malam.
Meskipun sempat menghilang setelah bertahun-tahun karena perang, "muheibes" muncul kembali dalam beberapa tahun terakhir karena banyak masyarakat Irak secara aktif melestarikan permainan tradisional di bulan Ramadhan yang dicintai masyarakatnya.
7. Rusia, Sahur dengan Roti Hitam
Dibandingkan dengan negara lain, Muslim Rusia biasanya berpuasa lebih lama daripada di tempat lain. Bagaimana ini bisa terjadi?
Hal ini dikarenakan jadwal Ramadhan yang berubah setiap tahunnya. Belum lagi, letak suatu negara di planet kita juga bisa sangat dipengaruhi durasi puasa di bulan Ramadhan. Jika musim panas di negara-negara Belahan Bumi Utara (seperti Rusia dan negara-negara Skandinavia), umat Islam harus berpuasa selama sekitar 12 hingga 20 jam, atau lebih!
Salah satu makanan yang paling penting bagi mereka adalah roti hitam Rusia yang terkenal. Bahan utama roti ini adalah rye, sejenis gandum yang biasa di konsumsi di Rusia. Roti ini mengisi perut lebih lama dari roti biasa, jadi sangat berguna bagi umat Islam di Rusia untuk menjalani puasa sepanjang hari.
8. Kamerun, Tradisi Membuka Pintu
Umat Muslim di Kamerun memiliki tradisi pembukaan pintu dengan maksud merangkul siapa pun untuk berbuka puasa bersama.
Tradisi umum untuk merangkul siapa saja untuk berbuka puasa bersama di Kamerun merupakan tradisi yang indah dan membuat bulan Ramadhan semakin terasa istimewa.
9. Maladewa, Membacakan Puisi
Muslim di Maladewa akan membacakan puisi Ramadhan yang indah yang disebut "Raivaru".
Raivaru merupakan sebuah bentuk puisi kuno dengan ritme dan pola garis yang berbeda, bagi banyak Muslim Maladewa, bulan Ramadhan dibuat lebih istimewa dengan bentuk puisi yang indah yang dibacakan dalam rangkaian ibadah.
10. Afrika Selatan, Pengamat Bulan
Pengamat Bulan ini ditunjuk secara khusus dan nantinya akan menandai tepatnya perayaan hari raya Idul Fitri di Afrika Selatan.
Dalam tradisi unik ini, Afrika Selatan menetapkan pengamat bulan, atau dalam bahasa sana disebut "maan kykers". Pengamat tersebut akan berdiri di atas Signal Hill, pantai di Sea Point Promenade, atau di Three Anchor Bay, lalu menyatakan kapan hari raya Idul Fitri, penetapan tersebut dilakukan setelah melihat bulan sabit dengan mata kepala nya sendiri.
Pengamat bulan ditunjuk langsung oleh Dewan Peradilan Muslim Afrika Selatan, tradisi khusus ini menandai akhir Ramadhan dan merayakan tradisi melihat bulan sabit pertama melalui mata telanjang.