Kisah Bule Mualaf, Merinding saat Dengar Suara Adzan Bilal

Mualaf Bernama Ameena Blake
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Ameena Blake terlahir sebagai seorang gadis non muslim. Namun karena memiliki sikap tomboi dan pemberontakan membuatnya mempertanyakan agamanya yang dipeluknya saat itu. Bagaimana kisah perjalanannya hingga jadi mualaf dan kini menjadi salah satu ustadzah paling terkenal di Inggris?

Kisah Mualaf Diego Michiels, Pemain Naturalisasi yang Kritik Timnas Indonesia

Hal itu bermula saat Ameena tumbuh dan dibesarkan oleh ayah dan ibu angkatnya. Ayah angkat ia berprofesi sebagai seorang profesor, dan ibunya adalah penyair serta seorang seniman. Di masa kecilnya, Ameena tumbuh sebagai anak perempuan yang pemberontak dan tomboi.

Ameena juga dibesarkan dalam agama non muslim dengan tradisi yang kental, yang juga sebagai permintaan dari ibu kandungnya. Ameena kecil rutin mengikuti sekolah minggu untuk ibadah. Di salah satu keseruan ibadah minggu-nya, Ameena begitu menyukai kisah para nabi dalam kitabnya.

Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

Namun, Ameena kerap mempertanyakan agama yang dipelajarinya itu sedari belia. Terlebih di usia remaja saat 15 tahun, Ameena bertanya akan keaslian dari kitab suci di agama yang dipeluknya. Namun, ia tak pernah dapat jawaban pasti sehingga membuatnya mulai ragu. Diperparah lagi dengan adanya kontradiksi di kitab tersebut.

Mualaf Bernama Ameena Blake

Photo :
  • Tangkapan layar
Nadia Siswi Kristen 9 Tahun di Madrasah Islam Kini Dapat Bantuan

"Saya bertanya, bagaimana bisa percaya pada Tuhan di kitab? Pendeta jawab, cukup percaya dari hatimu. Saya tanya lagi, apa buktinya. Jika kitab ini tak bisa membuktikan apakah benar firman ini berasal dari Tuhan dan ada kontradiksi. Maka saya pikir saya tak bisa ikuti agama itu," tuturnya dikutip dari kanal YouTube Ape Astronout.

Beranjak remaja, sikap pemberontak Ameena makin menjadi. Di usia 16 tahun, Ameena kabur dari rumah dan tinggal di flat kecil. Selain gemar pergi di klub malam, Ameena kerap bergaul dengan orang-orang bermasalah. Suatu ketika, Ameena dipukuli sampai babak belur. Uang dan mobilnya dirampas oleh kawanan musuhnya. Ia pun takut tinggal sendiri.

Maka, teman Ameena yang sering bertemu di klub malam, mengajaknya tinggl di rumah. Temannya ini seorang muslimah. Dan di rumah temannya hanya ada satu buku. Karena merasa bosan, ia pun ingin membacanya. Tapi, temannya meminta Ameena untuk mandi dan cuci tangan dulu sebelum memegang buku itu.

Ameena mendapati kisah para nabi yang ia sukai di buku itu. Merasa penasaran, ia bertanya pada temannya tentang buku itu. Buku itu adalah Al-Quran dalam terjemahan Bahasa Inggris. Ia pun tak berhenti membaca dan banyak bertanya. Sang teman lalu perkenalkan ia dengan pria yang juga tetangganya dan meneruskan pertanyaan Ameena pada seorang syekh.

Mualaf Bernama Ameena Blake

Photo :
  • Tangkapan layar

Setelah itu, pria tersebut kembali pada Ameena dengan membawa jawaban sembari menunjukkan ayat-ayat yang relevan dengan pertanyaan Ameena. Termasuk beberapa ayat yang kebenarannya terbukti secara ilmiah.

Pria ini juga menunjukkan sebuah film berdurasi 2-3 jam. Film-nya memiliki arti pesan. Di akhir film, ada sosok Bilal yang mengumandangkan adzan. Hal ini membuat Ameena terpukau.

"Rasanya seperti seluruh tubuhku tenggelam dalam pwrasaan hangat dan lembut, benar benar menyelimuti. Saya mendapati manisnya iman. Dan saya menoleh ke teman saya, saya mau masuk Islam dan melakukannya sekarang," imbuhnya.

Ameena pun resmi mengucap dua kalimat syahadat. Namun saat masuk Islam di tahun 1992, di mana menjadi muslim masih cukup tabu di negara barat, Ameena mendapat reaksi berbeda pada orangtuanya. Ibu Ameena merasa khawatir Ameena tidak mendapat kebebasan untuk bekerja dan meniti karier di masa depan oleh suaminya. Ayahnya juga anggap hal tersebut hanya fase di kehidupan Ameena.

Seiring waktu, orangtua Ameena lihat kepribadiannya menjadi sosok remaja yang lebih baik. Dia tidak lagi keras kepala dan rendah hati. Ameena memutuskan melanjutkan meniti ilmunya pada Islam. Ia mencoba bertanya tentang tata cara sholat dan meminta temannya mengajari, namun teman-temannya belum punya waktu.

ilustrasi sholat

Photo :
  • U-Report

Sampai waktunya Ameena berpikir untuk berdoa pada Allah agar diberi petunjuk untuk memperdalam ilmu tentang Islam serta cara sholat. Ameena dapat jawaban atas doanya melalui seorang teman yang bisa mengajarinya sebagai mentor hingga menjadi ustadzah.

"Dia (Tracy) ajari aku cara sholat, rukun iman, cara menjadi muslimah, memakai hijab, dan sebenarnya dia jawaban atas doa saya pada Allah. 

Tracy beri Ameena buku kecil berisi tata cara solat. Ameena belum mau kerjakan solat 5 waktu karena enggan dan merasa belum memahami. Tak lama, kejadian ini mengubah persepsinya. Ayah dari temannya meninggal karena serangan jantung. Ameena tahu almarhum tak pernah meninggalkan solat 5 waktu.

Ameena selalu melihat almarhum solat. Selalu baik dan hangat pada Ameena. Maka saat sang teman mengabari kematian ayahnya, Ameena segera mengunjungi keluarga muslim tersebut untuk takziah.

"Saya melihat jenazahnya dan almarhum terbaring serta tersenyum. Dan ada cahaya di wajahnya. Lalu Allah mengingatkanku bahwa akhi ini selalu shalat sepanjang hidupnya, maka saya hubungkan senyumnya adalah hasil dari shalatnya. Sejak saat itu saya tidak pernah lupa untuk sholat," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya