7 Tradisi Lebaran di Berbagai Negara di Dunia, Ada Perang Telur

Sholat Ied 2011
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA – Ada beberapa tradisi lebaran di berbagai negara yang mungkin jarang kamu ketahui. Seperti yang kita ketahui bahwa setelah bulan Ramadhan, akan tiba hari kemenangan atau Idul Fitri yang biasanya dirayakan dengan penuh suka cita oleh semua umat Islam di seluruh dunia. Bagaimana tidak, di hari tersebut kemenangan akan dirayakan usai berpuasa selama sebulan penuh. Menariknya, setiap negara di dunia memiliki tradisi sendiri untuk merayakan hari kemenangan tersebut. 

Daftar 33 Negara yang Hadir di Pelantikan Prabowo-Gibran

Biasanya mereka akan menyesuaikan dengan kultur dan budaya masing-masing di setiap negara. Seperti tradisi sungkeman, festival, ziarah, dan lain sebagainya. Walaupun berbeda, momen lebaran ini akan disambut secara meriah, setiap negara mempunyai ciri sendiri untuk menjadikan lebaran semakin bermakna. Terlebih perayaan ini hanya dapat dilaksanakan setahun sekali. Nah, berikut adalah tradisi lebaran di berbagai negara yang disadur dari laman inspiration.rehlat.com.

1. India, Pakistan, dan Bangladesh

Permintaan dari Negara Maju Turun Bakal Jadi Tantangan Industri Batu Bara

Wanita menyambut Lebaran di India

Photo :
  • myfunmails.com

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, semua perempuan yang ada di India, Pakistan, dan Bangladesh akan melakukan sebuah tradisi yang dinamakan dengan Chaand Raat. Di malam ini, para perempuan akan memakai pakaian tradisional dan menghias tangannya dengan memakai henna yang semarak. 

Kesejahteraan Hakim Disorot, IKAHI: RUU Jabatan Hakim Pernah Kita Dorong tapi Lenyap Tak Berberkas

Sebelum melaksanakan tradisi tersebut, mereka akan pergi menuju toko terlebih dahulu untuk membeli henna warna warni sekaligus berbelanja. Tidak heran bila para pemilik toko biasanya akan menghias koios dan membuka toko sedari pagi. Biasanya toko ini akan berdekatan dengan toko perhiasan untuk menarik para pengunjung. 

2. Turki

Menu pesta bayram

Photo :
  • en.momondo.com

Turki mengenal lebaran dengan sebutan Ramadan Bayram atau Seker Bayrami yang mempunyai makna Perayaan Manisan. Sama dengan negara muslim lain, masyarakat Turki juga akan pergi ke masjid kemudian berkumpul dengan keluarga. Bedanya, bila anak-anak di negara lain akan mendapatkan uang, di Turki mereka akan mengunjungi rumah dan mengucapkan hari raya. 

Sebagai ganjarannya, maka mereka akan memperoleh permen atau makanan khas seperti baklava. Perbedaan lain juga ada di dalam pelaksanaan sholat Ied. Tradisi lebaran di berbagai negara ini hanya akan kaum ada sendiri hanya akan berangkat ke masjid untuk melaksanakan sholat. Sementara perempuan hanya akan di rumah. 

3. Mesir

Masjid terbesar di Mesir Al Fattah Al Aleem diresmikan

Photo :
  • Twitter

Tradisi lebaran di berbagai negara datang dari Mesir. Saat hari kemenangan tersebut datang, semua Umat Muslim akan melaksanakan sholat Ied kemudian bersilaturahmi dengan kerabat dan tetangga sekitar. Terdapat sedikit perbedaan yang membuat perayaan lebaran di negara ini cukup unik. 

Saat hari lebaran tiba, semua masyarakat akan berkumpul di sebuah tempat dan mengonsumsi makanan khas lebaran yang bernama ranja. Makanan tersebut berbahan dasar ikan asin dan acar. Momen kebersamaan ini adalah sebuah cara untuk mendekatkan silaturahmi antar masyarakat di Mesir. 

4. Amerika Serikat

Tarawih di Times Square New York

Photo :
  • Tangkapan Layar

Di New York, AS setidaknya jumlah penduduk muslim mencapai 700.000 jiwa. Sama dengan negara yang lain, perayaan hari kemenangan di kota yang satu ini terdiri atas ibadah, festival, dan permainan di jalanan. Umumnya, ibadah sholat Idul Fitri dilaksanakan di lima borough dan Masjid At Taqwa Brooklyn. 

Karena masjid tersebut tidak dapat menampung banyak jemaah, maka mereka akan membawa sajadah sendiri dan beribadah di jalanan. Tradisi lebaran di berbagai negara ini umumnya akan dirayakan secara sederhana, tenang, dan khusyuk. Keanekaragaman budaya akan tampak dari para pendatang yang tampak dengan masyarakat memakai pakaian formal dan busana adat. 

5. China

Perempuan etnis minoritas Muslim Uighur menyambut para wsiatawan di gerbang Kota Tua Kashgar, wilayah selatan Daerah Otonomi Xinjiang, China.

Photo :
  • ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie

Walaupun sebagai agama minoritas, ada sekitar 25 juta penduduk China yang menganut agama Islam. Seperti yang berasal dari etnis Uighur dan Hui, mereka mempunyai tradisi lebaran yang unik yaitu berziarah ke makam Sayyid Ajjal. Beliau adalah gubernur pertama Yunan yang mengajarkan Islam, sekaligus mengenalkan toleransi umat beragama. 

Di sana, para umat Islam akan bahu-membahu dalam membersihkan makam kemudian membacakan ayat suci Al Quran bersama. Menjadi negara besar, Tiongkok mempunyai menu khas sendiri misalnya dalam memilih daging sapi sebagai bahan utama dalam menu masakan mereka. Tapi, bila China Selatan lebih memilih makanan laut atau bebek sebagai menu hari raya. 

6. Arab Saudi

Umat Muslim melakukan Tawaf keliling Kakbah sebagai bagian dari pelaksanaan ibadah Umroh di Masjidil Haram, Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aji Styawan

Di Riyadh, Arab Saudi perayaan hari kemenangan ini akan sangat kental dengan kesenian. Beberapa pagelaran akan dilaksanakan untuk menyambut hari kemenangan, seperti teater, baca puisi, parade, dan pertunjukan musik. Tidak ketinggalan, umat Islam akan membuat dekor rumah supaya tampak menarik dan ceria. 

Bila di Indonesia terkenal dengan budaya memakan kupat atau opor ayam, maka Arab Saudi mempunyai daging domba yang dipadukan dengan nasi dan sayuran tradisional sebagai makanan khas lebaran. Menariknya, tradisi lebaran di berbagai negara ini juga dilaksanakan di Sudan, Suriah, dan  beberapa negara Timur Tengah yang lain. 

7. Afghanistan

Para perempuan Afghanistan.

Photo :
  • Istimewa

Hari Raya Idul Fitri di Afghanistan akan dirayakan dengan sangat unik. Masyarakat di negara ini mengatakan sebagai Tokhm-Jangi atau perang telur. Untuk turut serta, para lelaki akan berkumpul di lapangan dengan membawa telur ayam rebus. 

Setelah itu, mereka akan melaksanakan sholat Ied bersama dan orang-orang akan berkumpul serta saling memecahkan telur rebus milik orang lain di sekitarnya. Peserta yang dianggap pemenang adalah bila kulit telurnya tidak pecah sampai akhir lomba. 

Foto sampul buku Demokrasi dan Tatanan Global

Demokrasi dalam Arus Globalisasi: Negara Modern hingga Pemerintahan Kosmopolitan

The Economist menggambarkan situasi kegentingan demokrasi berlangsung secara sistemik di berbagai belahan dunia. Indonesia dikategorikan sebagai 'demokrasi yang cacat'.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024