Kisah Bos Properti Australia Asal Surabaya, Sukses Karena Mimpi

Iwan Sunito.
Sumber :
  • VIVA/Sumiyati

VIVA – Melangkah ke depan didorong mimpi-mimpi besar. Begitulah pengusaha properti kelahiran Surabaya yang juga CEO dan Chairman Crown Group, Iwan Sunito, menggambarkan perjalanan Crown Group yang terentang selama 26 tahun. Menurutnya, kekuatan mimpi yang telah mendorong mereka berada di posisi sekarang. 

Indomie Sejumlah Rasa Ditarik dari Peredaran di Australia, Indofood Buka Suara

"Ketika kami dikatakan sebagai salah satu perusahaan pengembang swasta terbesar di Australia dengan nilai pengembangan proyek sebesar Rp50 triliun, seketika kami semua terjaga dari mimpi kami," kata Iwan dalam keterangannya, Selasa 12 April 2022. 

Iwan merujuk hal itu pada pernyataan Australia Financial Review (AFR). Surat kabar bisnis populer berbasis di Sydney, New South Wales, itu mengeluarkan pernyataan penuh pujian, Crown Group is set to become one of Australia’s largest private developers. 

Peredaran 2 Varian Rasa Indomie Ini Ditarik dari Pasar Australia

Tapi bukan kali ini saja Iwan dan keluarga besar Crown 'terjaga' serta menyadari betapa mimpi-mimpi besar memang telah mengantar mereka ke posisi yang tak pernah diduga. Sebelumnya, Iwan pernah 'terjaga' di tahun 2015 sewaktu dinobatkan menjadi Urban Taskforce’s Property Person of The Year

Bos Crown Gruop Iwan Sunito.

Photo :
  • Dokumentasi Crown.
Australia Tarik 3 Produk Indomie dari Peredaran, Ini Alasannya

Saat itu, dia ditahbiskan menjadi pemenang termuda, dan satu-satunya kelahiran Indonesia yang berhasil memenangkan gelar tersebut di Negeri Kanguru.

"It’s beyond my wildest dream!!!” ungkapnya.

Bukan tanpa maksud dia berkata demikian. Crown Group memang tumbuh dari dasar. Bahkan nilai proyek awalnya di tahun 1996 hanya sebesar Rp280 miliar. Iwan mengaku sungguh tak terpikir dan terbayang Crown akan bisa bertumbuh secara eksponensial jika membandingkan capaian sekarang dengan kondisi dua dekade sebelumnya.

Menengok kembali ke belakang, Iwan mengungkap pada akhirnya dia menyadari, meskipun dirinya tidak pernah memimpikan berada di posisi saat ini. Namun, mimpi yang mendorongnya terus berkarya lebih baik dari waktu ke waktu, yang pada gilirannya mendorong perusahaannya melesat tanpa batas. 

Iwan Sunito(Kiri), Ciputra (Kanan).

Photo :
  • Dokumentasi Crown Grup.

Bicara tentang mimpi, Iwan mengakui hal tersebut berjalan secara evolutif. Saat menghabiskan masa kecilnya di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dia sama sekali belum memiliki mimpi apa-apa. Bahkan mengerti apa itu mimpi pun tidak. Begitu pun ketika masa remajanya dilakoni di Surabaya. 

"Hanya satu yang saya ketahui, saya suka menggambar. Dan kecintaan saya akan menggambarlah yang menuntun saya menemukan mimpi. Mimpi yang sesuai dengan passion saya. Mimpi untuk membuat bangunan yang lebih baik, lebih cantik, bahkan menjadi tengara baru di area sekitarnya," pungkasnya. 

Perjalanan Iwan dan Crown Group hingga menapak ke posisi sekarang, sebagai one of Australia’s largest private developers, tentu tidaklah mudah. Dibutuhkan persistensi, konsistensi, dan daya tahan untuk mengatasi hambatan yang ada. Namun itu semua muncul karena dia punya mimpi untuk membuat hal-hal besar dan hebat. 

"Jadi, setelah 25 tahun berkarya dan melihat perkembangan Crown Group, pada akhirnya, saya meyakini betul kekuatan mimpi," tuturnya. 

Iwan Sunito.

Photo :
  • VIVAnews/Alfin Tofler

Iwan sendiri mengaku belajar dari orang-orang hebat tentang arti mimpi. 

"Jika dulu our founding fathers, Soekarno, Hatta, Soepomo, Tan Malaka, Mohammad Yamin, Ki Hadjar Dewantara, Sutan Sjahrir tidak bermimpi untuk kemerdekaan Indonesia, mungkin kita tidak pernah bisa merdeka hingga detik ini," ucapnya. 

Hal yang sama, katanya, dia dapatkan ketika berkaca dari para pebisnis besar. 

"Apabila Harley & Davidson, Guglielmo Marconi, atau Henry Ford tidak mengejar mimpi mereka, kita tidak akan pernah mengenal motor, radio dan mobil," imbuh Iwan Sunito.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya