Minum Kopi Arab, Tradisi Buka Puasa di Masjid Layur Semarang

Tradisi minum kopi Arab saat buka puasa di Masjid Layur Semarang.
Sumber :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno (Semarang)

VIVA – Berbuka puasa pakai kopi? Mengapa tidak? Itulah yang dilakukan dan sudah menjadi tradisi warga di sekitar Masjid Layur atau disebut juga Masjid Menara Kota Semarang. Ya, minum kopi saat berbuka puasa di bulan Ramadhan sudah berjalan lebih dari satu abad secara turun-temurun.

Susah Buang Air Besar? Coba 8 Minuman Ampuh Ini untuk Lancarkan Pencernaan!

Ini bukan kopi biasa. Melainkan kopi dengan racikan rempah yang kuat. Mereka menyebutnya dengan kopi Arab karena memang berawal dari kebiasaan ngopi para pedagang Arab yang singgah dan berdagang di Semarang lebih dari seabad lalu. Dan kebiasaan itu menjadi tradisi yang berjalan sampai sekarang

Setiap bulan Ramadhan masyarakat keturunan Arab dan warga lainnya di sini, menggelar acara berbuka puasa bersama dengan meminum kopi khas tersebut.

Cozy dan Iconic, Jajanan Kopi Jadi Paling Favorit di Pameran Kuliner

Menurut Haji Ali, takmir sekaligus peracik kopi Arab Masjid Layur, seduhan kopi yang dibuat merupakan campuran kopi dengan  jahe, kayu manis, kapulaga, daun jeruk wangi, cengkeh, daun pandan, dan ditambah gula. Racikan ini membuat kopi Arab punya aroma rempah yang kuat.

"Memang ini tradisi yang sudah lama ya. Kita sekarang meneruskan tradisi itu. Setiap mau buka itu saya sudah siapkan bahan dan kemudian meraciknya di rumah samping Masjid. Nanti sebelum adzan Maghrib itu kita tuang ke cangkir-cangkir ditata di teras samping. Nah, pas buka warga pun duduk melingkar dan menikmati kopi Arab," jelas H. Ali saat ditemui Jumat, 8 April 2022.

Ini Rahasia Menghadirkan Rasa Creamy Tanpa Mengorbankan Rasa Asli Minuman

Kopi Arab dihidangkan bersama tiga biji kurma dan kue di atas piring kecil. Begitu suara azan berkumandang, mereka yang hadir di masjid entah itu warga sekitar maupun musafir, serentak menikmati kopi beraroma rempah tersebut beserta kudapan yang disediakan gratis tersebut.

Kopi Arab.

Photo :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno (Semarang)

"Yang nikmat itu selain kopi dan jajanan ya kebersamaan. Ngumpul begini suasana berbuka jadi guyub dan menyenangkan," kata Ahmad, warga Kampung Layur.

Warga lainnya mengaku kopi Arab ini membuat badan jadi segar. "Kemringet mas. Kopinya hangat ditambah kurma, cocok. Tenaga pulih lagi setelah seharian puasa," kata warga.

Kalau anda mau mencoba, datang saja ke  Masjid Layur pas buka puasa bulan Ramadhan. Lokasinya di jalan Layur, sekitar satu kilometer sebelah barat Pasar Johar  Semarang.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno (Semarang)

Ilustrasi Kopi

Tradisi dan Identitas, Kopi sebagai Warisan Budaya Indonesia

Perjalanan kopi di Indonesia dimulai pada abad ke-17 ketika Belanda membawa bibit kopi Arabika dari Yaman ke Nusantara

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024