dr Zaidul Akbar: Minum Ini saat Buka dan Sahur, Kuatkan Fungsi Ginjal
- YouTube dokter Zaidul Akbar
VIVA – Puasa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Di antaranya dapat mengontrol gula darah tinggi, menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi, memperbaiki suasana hati serta meningkatkan daya ingat.
Menurut dokter sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar, puasa juga bisa dimanfaatkan sebagai momen untuk membersihkan tubuh dari racun. Asal, dikombinasikan dengan konsumsi makanan dan minuman yang baik.
Jika itu sudah dilakukan, maka puasa juga bisa bermanfaat untuk membantu menguatkan fungsi ginjal. Lalu, bagaimana caranya?
"Kalau mau memanfaatkan momen puasa ini sebagai momen di mana kita sedang bersih-bersihin badan, justru malah manfaatin saja," ujarnya dalam video yang diunggah di Youtube Bamol TV, dikutip VIVA.
Ilustrasi ginjal/batu ginjal.
- Freepik/brgfx
Menurut dokter Zaidul, ketika buka puasa dan sahur, cobalah rutinkan untuk minum air zam-zam.
"Ramadhan ini coba stok air zam-zam di rumah untuk kita berdoa minta pada Allah supaya apa yang kita niatkan untuk membersihkan ginjal sama menguatkan ginjal dengan air zam-zam tadi," kata dia.
Lalu berapa banyak yang harus diminum?
"Kalau tidak ada batasan (bagi penderita ginjal) saya kira 1 liter itu sudah sangat cukup. Atau 1,5 liter di waktu sahur dan buka untuk total 24 jam. Sebenarnya tidak ada masalah, sepanjang fungsi ginjalnya masih bisa mengeluarkan itu (racun melalui urine)," tuturnya.
Air zam-zam.
- www.ansar.ru
Namun menurut Zaidul, jika ginjal sudah mengalami retensi cairan yang membuat kaki menjadi bengkak, caranya tentu berbeda. Sebab menurutnya, si penderita tetap perlu menguatkan fungsi ginjal.
"Masalahnya adalah apakah dia sudah retensi cairan, sehingga mungkin kakinya bengkak, urine gak bisa keluar, itu lain cerita. Artinya kita tetep juga perlu menguatkan fungsi ginjal," paparnya.
"Dengan rempah-rempah, misalkan akar alang-alang atau sereh, atau jahe juga bisa untuk memberikan panas pada perut, juga bisa dipake untuk menguatkan fungsi ginjal," imbuh dr. Zaidul Akbar.
