Niat Puasa Ramadhan Beserta Doa Buka Puasa dan Doa Sahur
- U-Report
VIVA – Niat Puasa Ramadhan. Memasuki bulan Ramadhan orang-orang beriman harus menunaikan ibadah puasa, ibadah puasa merupakan salah satu rukun islam yang ketiga untuk mengucapkan Niat Puasa Ramadhan harus dilakukan baik dalam hati maupun lewat lisan.
Hampir sudah dua tahun menjalani ibadah puasa di tengah pandemi, namun pada tahun sekarang pandemi udah mulai mereda, sehingga bisa melakukan beberapa aktivitas yang dulu pada waktu pandemi tidak bisa dilakukan, seperti tarawih, atau ikut kajian di masjid, pada tahun sekarang bisa dilakukan dengan memenuhi protol kesehatan.
Maka dari itu kita harus selalu bersyukur atas nikmat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan dan waktu yang panjang dan bisa bertemu lagi dengan Ramadhan tahun ini dan bisa kembali melakukan ibadah dengan normal dibandingkan dengan pada masa pandemi.
Kita juga tidak lupa bersyukur atas nikmat berjumpa kembali dengan bulan yang penuh suci ini, penuh keberkahan dan keistimewaan, ketika anda melakukan ibadah pada bulan suci Ramadhan maka pahalanya akan dilipatgandakan, bahkan ada yang lebih istimewa lagi yaitu malam lailatul qadar.
Maka dari itu kita harus bisa memanfaatkan momen bulan suci Ramadhan dengan banyak melakukan ibadah, khusyu melaksanakan ibadah puasanya yang menjadi kewajiban utama, maka dari itu agar kegiatan anda menjadi pahala alangkah baiknya anda harus meluruskan niat dan melengkap doa-doa puasa ramadhan, meskipun tidak wajib melafadzkan niat, namun ada beberapa pendapat ulama yang berpendapat mensunnahkan.
Berikut Niat Puasa Ramadhan beserta doa Buka puasa dan doa Sahur seperti dikutip dari berbagai sumber:
1. Niat Puasa Ramadhan
Niat merupakan salah satu hal paling mendasar dalam setiap ibadah, termasuk niat puasa ramadhan, namun ada beberapa ulama sepakat tanpa niat puasa ramadhan puasanya menjadi tidak sah. Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan secara bahasa, niat dalam bahasa Arab merupakan menginginkan sesuatu atau bertekad untuk mendapatkannya.
Sementara menurut Imam Al Baidhawi menjelaskan bahwa niat adalah dorongan hati untuk melakukan sesuai dengan tujuan. Dalam fiqih Islam wa Adillatuhu, Prof Dr Wahbah az Zuhaili menjelaskan tentang niat yang merupakan tekad hari untuk melakukan amalan fardu atau yang lain.
Lebih jauh, Dr Wahbah menjelaskan bahwa semua Ulama sepakat bahwa niat itu ada di dalam hati, niat dengan mengucapkan dengan lisan belum dianggap cukup kemudian melafadzkan niat bukanlah suatu syarat, jadi artinya tidak harus mengucapkan niat, namun menurut madzhab Maliki hukumnya sunnah melafadzkan niat.
2. Kapan Waktu Niat Puasa Ramadhan
waktu yang tepat untuk niat puasa ramadhan, seperti dijelaskan oleh Dr Wahbah mengatakan niat merupakan keinginan secara umum, sehingga niat dari malam hari tetap dianggap sah dan niat tidak disyaratkan harus bersamaan dengan terbitnya fajar, bahkan menurut pendapat imam Imam Syafi'i, niat puasa ramadhan bersamaan dengan terbitnya fajar tidak sah.
Maka dari itu alangkah baiknya niat puasa ramadhan dilakukan ketika malam hari atau dilakukan ketika pada waktu sahur, yang tidak boleh itu melakukan niat setelah terbitnya fajar, hal ini berbeda dengan puasa sunah yang niatnya bisa dilakukan di pagi hari.
Dalam pandangan empat madzhab, Syaikh Abdurrahman Al Juzairi menjelaskan menurut  madzhab Imam Syafi'i, Hambali, dan Hanafi niat puasa ramadhan harus diperbaharui setiap menjalankan ibadah puasa.
3. Bacaan Niat Puasa Ramadhan
Bacaan niat puasa ramadhan menurut pandangan Madzhab Imam Syafi'i yang termasuk mayoritas umat islam di Indonesia, berikut niat puasa ramadhan sebagai berikut:
"Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa-i fardhi syahri romadhooni hadzihis sanati lillaahi ta’aala" Artinya " Aku niat puasa pada hari esok untuk melaksanakan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala."
Akan tetapi menurut Madzhab Imam Ahmad Hambali "Siapa yang dihatinya terbesit keinginan bahwa besok akan puasa, maka itu sudah dianggap niat"
4. Doa Buka Puasa
Diantara Sunnah Nabi ketika puasa adalah, ketika sudah menjelang Adzan harus di segerakan berbuka dan memperbanyak doa ketika menjelang buka dan tidak lupa membaca doa buka puasa, ada beberapa doa buka puasa, seperti sebagai berikut:
- "Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah" Artinya " Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap insya Allah"
Para ulama sepakat, menilai doa riwayat Abu Dawud dan Daruquthni ini paling baik derajat haditsnya sehingga banyak ulama menyimpulkan bahwa doa inilah yang paling utama sebagai doa buka puasa.
- "Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthortu" Artinya "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezekiMu aku berbuka"
Doa tersebut bersumber dari hadits riwayat Abu Dawud. Syaikh Nasiruddin Al-Albani menghasankannya dalam Misykatul Mashabih, tetapi mendhaifkannya dalam Shahih wa Dhaif Al Jami’u Ash Shaghir dan kitab-kitab lainnya.
- "Allohumma innii laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthortu wa ‘alaika tawakkaltu wa bika aamantu, dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru insyaa-aLlah ta’ala. Yaa waa si-al fadhli ighfirlii, alhamdulillaahil ladzii a’aananii fa shumtu wa rozaqonii fa-afthortu"
Artinya " Ya Allah, sesungguhnya aku berpuasa karena-Mu dan aku berbuka dengan rezeki-Mu. Kepada-Mu aku bertawakal dan kepada-Mu aku beriman. Dahaga telah lenyap, urat-urat telah basah dan pahala telah pasti didapatkan, insya Allah. Wahai Tuhan yang luas karunia-Nya, ampunilah dosaku. Segala puji bagi Allah yang telah membantuku sehingga ku dapat berpuasa dan memberiku rezeki sehingga aku dapat berbuka.
5. Doa Sahur
Dalam kitab-kitab hadits, tidak ada doa khusus untuk doa makan sahur, demikian pula dengan para empat Imam Madzhab Fiqih, hanya mencantumkan doa berbuka puasa, jadi tidak ada doa makan sahur, maka dari itu doa makan sahur sama dengan doa sebelum makan:
- "Bismillah" Artinya " Dengan menyebut nama Allah"
- " Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa ‘adzaaban naar" Artinya "Ya Allah, berkahilah untuk kami apa yang Engkau karuniakan kepada kami dan peliharalah kami dari azab neraka"
Sebagaimana penjelasan di atas, waktu sahur sangat baik untuk berniat puasa. Niat puasa Ramadhan sebaiknya dilakukan saat sahur agar tidak terdahulu terbitnya fajar.
Sebab menurut jumhur ulama selain madzhab Syafi'i, makan sahur sudah dianggap niat puasa, kecuali saat makan sahur berniat tidak puasa. Sedangkan menurut madzhab Syafi'i, makan sahur tidak dianggap niat puasa kecuali jika makan sahurnya disertai niat puasa.