6 Suku di Indonesia Menolak Modernisasi, No 5 Tidak Kenal Tuhan

Anak-anak Suku Anak Dalam atau Kubu di Jambi
Sumber :
  • VIVA.co.id/http://etnics.blogspot.com

VIVA – Ada beberapa suku di Indonesia yang menolak modernisasi dan hingga kini masih mempertahankan adat istiadat yang diturunkan dari nenek moyang mereka. Indonesia sendiri adalah sebuah negara kepulauan yang mempunyai banyak suku dan budaya, diperkirakan sampai saat ini Indonesia masih mempunyai 700 suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. 

Datangi Pengurus Kerukunan Keluarga Sulsel, Denny Sumargo Izin Tuntaskan Urusan dengan Farhat Abbas

Banyak suku di Tanah Air yang masih terisolir karena menolak peradaban modern. Suku-suku yang ada di pedalaman Indonesia ini hidup secara tradisional dan belum terkontaminasi dengan kehidupan modern. Hal ini dilakukan tentu saja bukan tanpa alasan, mereka melakukan hal tersebut untuk mempertahankan tradisi nenek moyang. Nah, menyadur dari berbagai sumber, berikut adalah ulasan tentang suku di Indonesia yang menolak modernisasi.

1. Suku Badui, Banten

Reaksi Denny Sumargo Usai Dirinya Dilaporkan Farhat Abbas ke Polisi

Suku Baduy.

Photo :
  • bochibochitani.blogspot.com

Suku Badui atau suku Kanekes, khususnya Badui dalam, merupakan kelompok masyarakat asli yang mendiami daerah Banten. Walaupun berada di daerah yang cukup sentral di Indonesia, suku ini melaksanakan kehidupannya dengan mengasingkan diri dan tidak menerima modernisasi atau pembangunan yang berasal dari luar. Masyarakat Badui dalam ini lebih memilih untuk hidup mandiri di wilayah pegunungan kendeng dengan bermata pencaharian yang bersumber dari alam. 

Inspiratif, Nukila Evanty Menjaga Identitas dan Hak Suku Laut di Tengah Arus Modernisasi

2. Suku Anak Dalam, Jambi

Suku Anak Dalam di Jambi.

Photo :
  • U-Report

Tepatnya berada di Provinsi Jambi, Pulau Sumatera ada sebuah kelompok etnik yang diberi nama Suku Anak Dalam atau yang lebih dikenal dengan nama suku Kubu. Suku ini juga masih hidup nomaden atau berpindah-pindah, bahkan suku di Indonesia yang menolak modernisasi ini mempunyai sistem kepercayaan yang masih sangat kuno. Dikatakan bahwa mereka masih menyembah para dewa atau roh para leluhur. 

3. Suku Kajang, Sulawesi Utara

Suku Kajang

Photo :

Suku Kajang yang berada di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Utara ini boleh dikatakan sebagai suku di Indonesia yang menolak modernisasi sekaligus paling ditakuti. Sejumlah kalangan dari suku Kajang memang telah semakin terbuka dengan kehidupan perkotaan tapi suku ini juga memiliki beberapa kelompok terasing di tengah hutan. Suku yang identik dengan busana serba hitam ini juga diyakini mempunyai kekuatan magis dahsyat. 

4. Suku Mentawai, Sumatera Barat

Penduduk suku Mentawai, Sumatra Barat.

Photo :
  • U-Report

Suku Mentawai ini merupakan suku kuno yang terletak di kepulauan Mentawai bagian dari wilayah Sumatera Barat dan Utara. Mempunyai asal usul yang misterius menjadikan perdebatan di kalangan peneliti. Ada yang mengutarakan pendapat bahwa suku di Indonesia yang menolak modernisasi ini berasal dari bangsa Polinesia dan ada juga yang mempercayai bahwa mereka berasal dari bangsa Proto Malaya atau Melayu tua. 

5. Suku Polahi, Gorontalo

Suku Polahi Gorontalo

Photo :
  • Instagram @seaaypee_

Kelompok etnis yang mendiami hutan Boliyohato di Kota Gorontalo, Sulawesi ini menjadi salah satu suku di Indonesia yang menolak modernisasi. Mereka hidup secara nomaden atau berpindah-pindah dan mereka sama sekali belum bersentuhan dengan dunia luar. Berdasarkan catatan dari berbagai sumber, suku pedalaman ini bahkan sama sekali tidak mengetahui kepercayaan. 

6. Suku Korowai, Papua

suku korowai papua

Photo :
  • amusingplanet.com

Suku Korowai adalah salah satu suku yang hidup di hutan pedalaman Papua. Kaum dari suku Korowai ini dapat dikatakan sangat terasing dan terisolir dari dunia luar. Bila berpapasan dengan suku lain di tanah Papua telah mengenal baju, suku di Indonesia yang menolak modernisasi ini sama sekali tidak memakai penutup tubuh termasuk koteka. Suku ini dikatakan bermukim di atas pohon. Bahkan, diperkirakan bahwa rumah mereka mempunyai ketinggian mencapai 50 hingga 100 meter dari permukaan tanah. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya