6 Tradisi Unik Ramadhan di Berbagai Negara

Ilustrasi puasa
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Ada beberapa tradisi unik bulan puasa Ramadhan di berbagai negara yang mungkin jarang kamu ketahui. Tinggal menghitung jam umat Islam di seluruh dunia akan melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan yang penuh keberkahan. Dalam bulan puasa Ramadhan ini banyak negara yang melaksanakan tradisi unik dan berbeda dengan ciri khas masing-masing. 

Marshanda Lakukan Hal Ini Hingga Berhasil Turunkan Berat Badan Sampai 20 Kg

Termasuk beberapa negara di dunia ini, mereka mempunyai tradisi unik dalam menyambut bulan puasa sampai saat bulan Ramadhan berakhir nanti. Tidak terkecuali dengan Indonesia yang mempunyai berbagai tradisi unik untuk menyambut dan melaksanakan bulan Ramadhan. Untuk lebih lengkapnya, mari kita simak ulasan tentang tradisi unik bulan puasa Ramadhan di dunia yang disadur dari berbagai sumber. 

Ilustrasi Ramadhan/berdoa.

Photo :
  • Freepik/jcomp
Ditanya Soal Kunci Berat Badan Ideal, Michelle Ziudith Jawab Puasa dan Salat

Tradisi Chaand Raat, Pakistan

Menyadur dari laman Theculturetrip.com, tradisi yang dilaksanakan di Pakistan ini berlangsung di penghujung Ramadhan. Namun, tradisi ini tidak bisa dilakukan oleh laki-laki. Chaand Raat dilakukan oleh para wanita Muslim yang ada di negara Pakistan.

Pola Makan Orang Puasa Berdampak pada Otak

Seringkali, para wanita ini berduyun-duyun ke pasar lokal atau pusat perbelanjaan untuk membeli gelang warna-warni dan mewarnai dan mewarnai tangan mereka dengan pacar. Ini juga merupakan momen yang baik bagi mereka yang ingin membuka toko pop-up yang menjual segala macam aksesoris dan perhiasan.

Tradisi Mhebibes, Irak

Walaupun dilaksanakan seperti sebuah permainan, tradisi ini dilakukan oleh pria dewasa saat bulan Ramadhan. Tradisi unik bulan Ramadhan ini dilakukan oleh para pria setelah mereka melaksanakan buka puasa bersama keluarga. Permainan melibatkan dua kelompok yang terdiri dari sekitar 40 hingga 250 pemain.

Cara memainkannya, seseorang dalam kelompok akan menyembunyikan sebuah cincin. Lawan harus menentukan orang mana yang membawa cincin itu. Namun, untuk menebak siapa yang menyembunyikan cincin tersebut, lawan hanya bisa menggunakan bahasa tubuh.

Seheriwalas atau Zohridaars, India

Sebagai tradisi bagi umat Islam yang tinggal di Delhi, India, tradisi ini biasanya dilakukan selama bulan puasa Ramadhan. Budaya unik ini awalnya berasal dari kota kuno bernama Mughal. Tradisi dimulai dengan orang-orang berjalan di sekitar kota pada pagi hari sebelum fajar selama bulan puasa Ramadhan.

Tidak hanya membangunkan orang untuk sahur, tetapi menyebut nama Allah dan Nabi juga dianggap sebagai cara untuk mencari pahala. Sejak pukul 02.30 waktu setempat, beberapa orang mulai berkeliaran dan mengetuk pintu dan dinding rumah warga dengan tongkat supaya mereka bangun untuk sahur.

Bagi sebagian besar keluarga, tradisi ini telah diturunkan dari generasi ke generasi dalam keluarga. Meski jumlahnya semakin berkurang, praktik ini masih sering terjadi di Old Delhi.

Ilustrasi masjid.

Photo :
  • Freepik/wirestock

Tradisi Nafar, Maroko

Selama bulan puasa Ramadhan, wilayah Maroko sendiri akan dikelilingi oleh Nafar. Nafar sendiri adalah seorang penyiar atau criwe yang akan mengenakan pakaian adat gandora, sandal dan topi. Nafar ini akan berkeliling wilayah Maroko dan setiap jalan sempit sambil bernyanyi.

Bukan sembarang orang, biasanya masyarakat menilai mereka yang terpilih untuk Nafar berdasarkan kejujurannya yang dimiliknya. Sebelumnya, tradisi unik ini dimulai pada abad ketujuh, ketika seorang sahabat Nabi Muhammad SAW melantunkan doa dengan melodi yang merdu.

Ritual Bersih Jiwa, Indonesia

Indonesia memiliki berbagai tradisi dan juga budaya selama bulan puasa Ramadhan. Ritual mensucikan jiwa ini dilakukan menjelang Ramadhan yang biasa dilakukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tradisi jiwa bersih ini disebut dengan nama Padusan, yang artinya “mandi”.

Awalnya, tradisi unik ini pertama kali disebarkan oleh Wali Songo, sekelompok pemuka agama Islam yang merupakan misionaris pertama yang menyebarkan ajaran Islam ke seluruh Jawa. Selain di Jawa, ritual mensucikan jiwa juga digelar di Lampung untuk menyambut Ramadhan. Dikenal dengan sebutan Belangiran, tradisi ini juga dipenuhi dengan mandi bersama di sungai atau mata air.

Menyalakan Meriam, Lebanon

Di banyak negara di Timur Tengah, meriam ditembakkan setiap hari selama Ramadhan untuk menandakan akhir puasa. Tradisi, yang dikenal sebagai midfa al iftar, dimulai lebih dari 200 tahun yang lalu di Mesir, ketika negara itu diperintah oleh Kekaisaran Ottoman, Kosh Qadam.

Awalnya, saat menguji meriam baru, Kadam tidak sengaja menembakkannya saat matahari terbenam. Suara-suara yang bergema di seluruh Kairo telah mendorong banyak orang untuk melihat ini sebagai cara baru untuk menandai akhir puasa.

Banyak yang berterima kasih atas inovasinya, dan putrinya Haja Fatma mendesak ayahnya untuk menjadikannya tradisi. Tradisi ini akhirnya menyebar ke banyak negara di Timur Tengah, termasuk Lebanon, yang menggunakan meriam sebagai tanda berbuka puasa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya