7 Goa Terseram di Indonesia Peninggalan Jepang dan Belanda
- Antara/ Lucky R
VIVA – Indonesia memiliki sejarah menarik dari para negara penjajah. Hal yang menarik diantaranya peninggalan-peninggalan negara Jepang dan Belanda. Terdapat beberapa peninggalan Jepang dan Belanda yang hingga kini masing utuh. Salah satu peninggalannya yaitu Goa.
Goa-goa ini konon menjadi saksi bisu penyiksaan yang dilakukan para penjajah terhadap pribumi. Goa apa saja? Berikut sederet goa terseram di Indonesia peninggalan Jepang dan Belanda.
1. Goa Jepang di Bandung, Jawa Barat
Goa ini berlokasi di Taman Hutan Ir. Juanda di Bukit Dago Pakar, Bandung. Menurut catatan sejarah, kawasan Tahura sebenarnya bekas situs purbakala. Dalam Kawasan tersebut ditemukan berbagai artefak peradaban manusia prasejarah enam ribu tahun silam di Tahura.
Selain situs purbakala, di Tahura juga terdapat Goa Jepang atau lebih tepatnya Goa Belanda karena Jepang mengambil alih goa ini dari Belanda. Goa ini berjarak 300 meter dari pintu utama. Awalnya, Goa ini dibuat pada tahun 1812. Kemudian ruangnya diperbanyak pada tahun 1918 dan dimaksimalkan fungsinya di 1941. Terdapat 15 cabang lorong di goa, tiga diantaranya menghubungkan dengan pintu masuk.
Goa ini tembus ke bagian belakang bukit yang menjadi jalan tembus menuju Maribaya. Selain mengambil alih Goa Belanda, Jepang juga membangun goa lain pada 1942. Bentuknya lebih alami dan lebih kecil. Konon goa ini dikerjakan dengan sistem romusa alias kerja paksa pribumi, sehingga menelan banyak korban.
2. Lobang Jepang di Bukittinggi, Sumatera Barat
Terowongan yang dibuat Jepang 60 meter di bawah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat ini lebih akrab disebut Lobang Jepang oleh warga sekitar. Lobang Jepang merupakan wisata populer di Bukittinggi, dengan total 1,5 kilometer terowongan yang dibuka untuk umum, sisanya ditutup pemerintah.
Untuk masuk ke Lobang Jepang ada dua pintu masuk, satu dari Taman Panorama dan yang ke dua dari pintu masuk samping jalan raya yang mengarah ke Ngarai Sianok. Lobang Jepang saat ini bukanlah bentuk aslinya, karena sudah dibangun pemerintah daerah.
Dindingnya disemen, bagain alas diberi konblok dan diberi pencahayaan lampu listrik. Terdapat 21 lorong di Lobang Jepang yang dahulu difungsikan sebagai barak tentara, ruang sidang, kamar komando, pintu penyergapan, pintu pelarian, sampai dapur pembantaian.
Lobang Jepang dibangun pada 1944 dan dilakukan pada malam hari. Para pekerja paksa rata-rata merupakan petani luar Bukittinggi atau orang Jawa yang diculik. Sehingga warga Bukittinggi sendiri pada era tersebut tidak tahu ada lubang di bawah kotanya. Konon jika jalur Lobang Jepang dibuka, salah satu jalan keluarnya ada di dekat Jam Gadang.
3. Goa Jepang di Biak, Papua
Goa Jepang di Biak ini sejatinya merupakan goa alami, bukan goa buatan yang sengaja dibuat. Bisa dikatakan Goa Jepang di Biak ini sangat indah, dengan stalagtit yang menggantung di atap goa yang tinggi. Konon goa ini dipilih Jepang sebagai tempat perlindungan karena letaknya yang strategis.
Goa ini memiliki jalur tembus sampai ke pesisir pantai sehingga mudah untuk pergerakan sekaligus melarikan diri. Di balik keindahannya, Goa Jepang di Biak sebenarnya merupakan kuburan massal. Tentara Amerika menjatuhkan bom tepat di goa ini.
Sebelumnya mata-mata dikirim, sehingga titik jatuh bom sangat tepat di goa. Sampai saat ini Goa Jepang di Biak sering dikunjungi oleh orang Jepang. Ada ruang penyimpanan tempat mengumpulkan tulang belulang tentara Jepang korban bom AS, lengkap dengan ruang yang menyimpan segala peralatan perang Jepang dan senjata perang.
4. Goa Jepang di Bali
Goa Jepang di Bali terletak di kawasan Klungkung, Karang Asem dan Gianyar. Menurut sejarah, Goa ini dibangun oleh masyarakat dengan cara romusa (kerja paksa). Fungsinya yaitu untuk benteng pertahanan sekaligus tempat penahanan bagi para pribumi (orang-orang Indonesia).
Tak terhitung sudah banyak orang yang ditahan dan disiksa hingga mati di tempat ini. Akibat sejarah kelam tersebut, goa Jepang yang memiliki kedalaman 15 meter itu konon menjadi rumah bagi sejumlah makhluk halus. Berdasarkan penuturan penduduk lokal, mereka seringkali melihat sosok penampakan manusia dengan tubuh yang terluka parah. Ada juga yang menyerupai siluman berwajah menyeramkan.
5. Goa di Sulawesi
Kota Manado yang dikenal dengan kuliner dan keindahan alamnya yang begitu eksotis ternyata juga memiliki peninggalan sejarah goa Jepang. Selain digunakan sebagai tempat penyiksaan dan sel tahanan, goa ini digadang-gadang dapat menimbulkan efek ilusi.
Percaya atau tidak, banyak pengunjung yang pernah menyaksisakan langsung bahwa goa ini memiliki dua lubang. Padahal setelah mereka melihat secara seksama, gua tersebut hanya memiliki satu jalan masuk. Tak sedikit pula yang pernah mengalami kejadiaan-kejadiaan mistis saat mencoba memasuki area goa tersebut.
6. Bunker dan sumur di Rumah Jepang Jambi
Tempat satu ini mungkin bukan gua, tapi ini juga sama-sama dimiliki oleh Jepang. Bangunan ini diketahui sudah ada sejak tahun 1921 dan saat ini masih berdiri kokoh. Tempat ini digunakan sebagai spot perlindungan, tapi di beberapa sisi dipakai juga untuk tempat eksekusi mati. Di dalam bunker ini terdapat banyak ruangan, termasuk sebuah sumur yang dianggap sangat angker.
Banyak yang mengatakan jika tempat ini suram. Beberapa kali sering ditemui penampakan-penampakan bikin merinding seperti sosok-sosok yang berdarah-darah serta tentara-tentara Jepang yang sedang latihan.
Tak hanya itu, di sumur angker tersebut juga pernah dijumpai penampakan berupa ular raksasa berkepala dua. Untuk yang satu ini, banyak yang percaya jika makhluk tersebut merupakan penunggu sumur dan bunker Jepang tersebut.
7. Goa Jepang di Jember (Ambulu) – Jawa timur
Di Jawa Timur juga terdapat goa Jepang yang cukup terkenal dan sangat angker. Goa ini berlokasi di daerah Ambulu yang ada di Jember. Konon, tempat ini dulunya dibangun oleh para Romusha. Konstruksi gua ini sendiri cukup simpel namun terkesan sangat kokoh.
Tempat ini terkenal angker dan sangat sering muncul fenomena-fenomena penampakan. Jika kamu penasaran, kamu bisa mendapatinya dengan sangat mudah. Cukup foto dan rekam saja, kemudian kamu akan mendapati sesuatu. Meskipun demikian, tempat ini lumayan banyak dikunjungi.
Terlepas dari fenomena mistis yang ada di gua-gua ini, yang jelas eksistensi tempat ini jadi semacam pengingat dan bukti kalau dulu Jepang pernah berlaku zalim terhadap bangsa kita. Tak hanya memperbudak, mereka juga membunuhi orang-orang kita dengan biadab. Menengok tempat-tempat ini harus makin memperkuat sense kita akan perjuangan orang-orang dulu serta kemantapan hati tentang penjajahan yang selalu akan berbuah duka.