Keutaman Puasa Nisfu Syaban, Dapat Syafaat Rasul di Hari Kiamat
- Pixabay
VIVA – Malam Nisfu Syaban diketahui akan jatuh pada Jumat 18 Maret 2022. Malam Nisfu Sya'ban merupakan peringatan pada setiap tanggal 15 Hijiriyah pada kalender Islam. Malam nisfu syaban yang dikenal sebagai Laylatul Bara'ah atau Laylatul Nisfe min Sha'ban diyakini sebagai malam pengampunan dan penuh keberkahan.
Maka dari itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, doa dan istighfar di malam pertengahan Syaban. Salah satu amalan sunah pada bulan tersebut adalah melaksanakan puasa.
Dilansir dari laman NU Online, kesunahan puasa Sya'ban banyak disinggung di dalam hadits Nabi saw, salah satunya adalah sabda Nabi berikut yang artinya:
“Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw sering berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak berbuka’; beliau juga sering tidak berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak berpuasa’; aku tidak pernah melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan; dan aku tidak pernah melihat beliau dalam sebulan (selain Ramadhan) berpuasa yang lebih banyak daripada puasa beliau di bulan Sya’ban’.” (Muttafaqun ‘Alaih. Adapun redaksinya adalah riwayat Muslim).
Puasa Syaban haram dilakukan bila dimulai pada tanggal 16. Puasa Sya’ban harus dimulai sebelum tanggal tersebut, sejak tanggal 1 atau paling maksimal tanggal 15. Bila sampai tanggal 15 belum berpuasa, maka haram berpuasa pada tanggal 16 sampai akhir Syaban.
Ketentuan ini berdasarkan hadits Nabi yang artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, sungguh Rasulullah SAW bersabda: ‘Ketika Syaban sudah melewati separuh bulan, maka janganlah kalian berpuasa’.” (HR Imam Lima: Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah)
Salah satu faedah yang diperoleh orang yang melaksanakan puasa sunnah Syaban adalah akan mendapat syafa'at Rasulullah SAW kelak di hari kiamat.
Syekh Nawawi al-Bantani dalam Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în menjelaskan: “Puasa sunnah yang kedua belas adalah Puasa Syaban, karena kecintaan Rasulullah saw terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat belau di hari kiamat.”
Lantas bagaimana niat puasa sya'ban? berikut ini lafalnya
Nawaiytu Shouwma sya'baanalillaahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Sya’ban karena Allah taa’ala."
Selain niat di dalam hati, juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan. Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Sya'ban dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.