6 Negara dengan Jam Kerja Terpendek di Dunia, Jerman 25 Jam/Pekan
- Pixabay
VIVA – Ada beberapa negara dengan jam kerja terpendek di dunia yang mungkin jarang kamu ketahui. Seperti yang kita ketahui bahwa rata-rata jam kerja per minggu di seluruh dunia berkisar antara 40 jam sampai 50 jam. Panjang durasi jam kerja ini dipengaruhi oleh sebuah industri, negara, atau lain sebagainya. Beberapa negara yang lebih fokus untuk keseimbangan budaya kerja dan kehidupan pribadi biasanya akan mempunyai jam kerja per minggu yang lebih pendek serta hari libur yang lebih banyak pula.Â
Selain itu, jam kerja juga menjadi salah satu faktor yang membuat seseorang mengalami kesulitan dalam pekerjaannya. Karena, bila jam kerja yang terlalu panjang, seseorang mungkin akan merasakan kelelahan sehingga kinerjanya juga akan terpengaruh oleh hal tersebut. Beberapa negara dengan jam kerja terpendek di dunia mayoritas berada di Eropa. Misalnya adalah Belanda yang menikmati jam kerja sebanyak 29 jam atau setara dengan empat hari setiap minggu. Nah, berikut adalah ulasan tentang negara dengan jam kerja terpendek yang disadur dari berbagai sumber.Â
1. Jerman
Seperti yang kita ketahui bahwa Jerman merupakan negara dengan tingkat ekonomi terbesar di semenanjung Eropa dan menjadi negara dengan tingkat pengangguran yang rendah. Jerman juga mempunyai jumlah pekerja yang mayoritas dengan spesialisasi perangkat lunak, insinyur mesin, insinyur listrik, IT profesional, ekonom, dan medis. Jerman mempunyai jam kerja 25,6 jam selama seminggu dengan rata-rata penghasilan mencapai Rp154 ribu per jam.Â
2. Denmark
Denmark adalah sebuah negara dengan jam kerja terpendek dan sekaligus menjadi negara yang paling bahagia di dunia. Negara ini mempunyai konsep hidup hygge atau hooga. Artinya, adalah membuat lingkungan yang hangat dan menikmati berbagai hal baik dalam kehidupan dengan orang baik.Â
Tahun 2012 data pemerintah mengatakan bahwa Denmark tengah mengatasi masalah kekurangan pekerja dalam seluruh sektor, termasuk pendidikan, bisnis, TI, ilmu komputer, teknik, penjual buku, masinis, pekerja konstruksi, dan lain sebagainya. Denmark mempunyai jam kerja mencapai 25,8 per minggu dengan rata-rata penghasilan US$46 ribu.Â
3. Norwegia
Norwegia juga tidak terlepas dari negara dengan jam kerja terpendek di dunia. Norwegia juga sedang mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja dalam bidang profesional teknologi, seperti insinyur perangkat lunak, dan pengembang perangkat keras, serta insinyur yang memiliki kekhususan dalam bidang energi, mulai dari minyak dan gas, angin, serta tenaga air.Â
Selain itu, Norwegia juga menjadi salah satu negara dengan pengemudi teraman di dunia. Hal ini tentu aja akan memberikan kenyamanan dan keamanan pengemudi yang baru pindah ke negara tersebut. Negara ini mempunyai jam kerja mencapai 26,3 jam per minggu dengan rata-rata penghasilan per tahun mencapai US$44 ribu.Â
4. Belanda
Belanda juga masuk ke dalam salah satu negara dengan jumlah yang mempunyai jam kerja terpendek di dunia. Sama seperti Jerman, pengangguran di negara ini sangat rendah dan nyaris tidak ada. Belanda juga tengah mencari pekerja untuk berbagai bidang yang sama seperti Jerman. Akan tetapi, lebih berfokus untuk insinyur sipil dan TIK. Negara ini mempunyai jam kerja 26,9 jam per minggu dengan penghasilan yang mencapai US$47 ribu per tahun.Â
5. Irlandia
Sejak beberapa tahun yang lalu, rata-rata jam kerja di Irlandia semakin menurun drastis. Tahun 1983 rata-rata pekerja bekerja selama 44 jam dalam seminggu. Sementara tahun 2012 para pekerja bukan hanya mempunyai waktu kerja yang lebih singkat dalam seminggu. Sementara tahun 2012 para pekerja mempunyai waktu kerja yang hanya mencapai 34 jam saja. Penurunan ini karena mayoritas bekerja di sektor pertanian. Mereka memiliki penghasilan mencapai US$51 ribu.Â
6. Swedia
Swedia adalah salah satu negara yang mempunyai ekonomi mayoritas berasal dari industri mesin, elektronik, serta kendaraan bermotor. Budaya kerja di negara dengan jam kerja terpendek ini mayoritas didorong dari hasil kesepakatan dengan serikat buruh. Perundingan bersama ini sudah mendorong jam kerja buruh menjadi lebih pendek dari waktu ke waktu dan jam kerja yang lebih fleksibel. Mereka biasanya bekerja 27,3 jam per minggu dengan upah rata-rata US$38 ribu per tahun.Â