12 Sunnah Wudhu yang Dianjurkan Rasulullah SAW
- Pixabay/ Tiburi
VIVA – Sunnah wudhu perlu dipahami oleh umat Muslim di dunia. Sunnah wudhu sendiri merupakan hal-hal yang disunnahkan atau dianjurkan dalam berwudhu. Segala sesuatu hal yang telah dianjurkan Rasulullah SAW pada umatnya, sudah seharusnya dikerjakan sesuai dengan syariat Islam.
Namun meskipun begitu, beliau tidak mewajibkan atau menegur mereka yang tidak melakukannya. Hal tersebut lantaran, sunnah wudhu ini tidak akan memberikan keburukan dan dosa bagi mereka yang tidak mengamalkannya.
Hanya saja, bagi umat Muslim yang melakukannya justru akan mendapatkan besarnya keutamaan, kebaikan serta pahala. Wudhu sendiri merupakan salah satu cara menyucikan anggota tubuh dengan air. Seorang Muslim diwajibkan bersuci terlebih dahulu setiap ingin menunaikan ibadah salat.
Hal tersebut lantaran, wudhu menjadi salah satu syarat sahnya salat dan bertujuan untuk menghilangkan hadast yang ada pada tubuh. Selain menggunakan air, berwudhu juga bisa dilakukan dengan menggunakan debu atau yang biasa disebut dengan tayammum.
Namun, itu bisa dilakukan dengan beberapa syarat atau kondisi sedang tidak memungkinkan menggunakan air. Syarat sah sholat dengan berwudhu sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dan berikut ini terdapat beberapa sunnah wudhu yang bisa jadi acuan Anda.
Sunnah Wudhu
Sunnah wudhu segala sesuatu yang disunnahkan dan dianjurkan dalam berwudhu. Adapun 10 sunnah wudhu yang bisa Anda lakukan agar bisa mendapatkan kebaikan dari Allah SWT.
1. Membaca Bismillah
Setiap umat Muslim dianjurkan untuk membaca bismillah, sebelum melakukan berbagai macam kegiatan. Salah satunya wudhu, baiknya dimulai dengan membaca bismillah. Dalam Kitab Taqrib karya Imam Abu Syuja' (wafat 593 H) disebutkan, bahwa membaca bismillah menjadi sunnah wudhu yang harus pertama dilakukan sebelum menyucikan diri. Dari sahabat Anas RA, Rasulullah SAW bersabda: Berwudhulah dengan menyebut nama Allah. (HR. An-Nasa'i)
2. Membaca Niat Wudhu
Sunnah wudhu selanjutnya dengan membaca niat wudhu. Dalam Kitab Al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab karya Imam Nawawi (wafat 676 H) disebutkan bahwa disunnahkan membaca niat wudhu sebelum berwudhu.
Nawaitul whuduua liraf'il hadatsil asghari fardal lillaahi ta'aalaa.
Artinya: Saya niat wudhu untuk menghilangkan hadas kecil fardhu karena Allah Ta'ala. Hal ini dilakukan agar bisa membantu niat dalam hati ketika membasuh wajah.
3. Menyuci Telapak Tangan
Dalam Kitab Taqrib karya Imam Abu Syuja’ (wafat 593 H) disebutkan bahwa, membasuh atau menyuci kedua tangan termasuk sunnah wudhu.
Dari sahabat Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda: "Jika salah satu dari kalian bangun dari tidur maka janganlah memasukkan kedua tangan ke dalam wadah air hingga dia mencucinya terlebih dahulu. Sebab dia tidak tahu dimana tangannya tadi malam." (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Bersiwak
Bersiwak merupakan sunnah wudhu berikutnya yang dianjurkan untuk umat Muslim lakukan sebelum berwudhu. Bersiwak sendiri merupakan kegiatan menggosok gigi dengan kayu siwak. Tujuannya untuk menghilangkan segala noda dan kotoran pada gigi, sekaligus membersihkan mulut. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka bersiwak setiap kali berwudhu.” (HR. Bukhari)
5. Berkumur-kumur
Dalam Kitab Taqrib karya Imam Abu Syuja’ (wafat 593 H) disebutkan bahwa sunnah wudhu adalah berkumur-kumur. Dalilnya adalah hadis sahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim:
Dari Humran bahwa Utsman RA meminta air wudhu: "… Lalu berkumur-kumur dan menghirup air dengan hidung dan mengembuskannya keluar. Kemudian Utsman berkata: "Saya melihat Rasulullah SAW berwudhu seperti wudhu-ku ini." (HR. Bukhari Muslim)
6. Istinsyaq
Istinsyaq merupakan kegiatan menghirup air ke dalam lubang hidung, dan selanjutnya dikeluarkan kembali. Sunnah ini berdasarkan pada hadis sahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim berikut ini;
Dari Humran bahwa Utsman RA meminta air wudhu: … Lalu berkumur-kumur dan menghirup air dengan hidung dan menghembuskannya keluar … Kemudian Utsman berkata: "Saya melihat Rasulullah SAW berwudhu seperti wudhu-ku ini." (HR. Bukhari Muslim)
7. Mengusap Seluruh Kepala
Dari Abdullah bin Yazid bin Ashim tentang cara berwudhu, dia berkata: "Rasulullah mengusap kepalanya dengan kedua tangannya dari muka ke belakang dan dari belakang ke muka." Dalam lafaz lain, "Beliau mulai dari bagian depan kepalanya sehingga mengusapkan kedua tangannya sampai pada tengkuknya lalu mengembalikan kedua tangannya ke bagian semula." (HR. Bukhari Muslim)
8. Mengusap Kedua Telinga
Dari Ibnu Abbas bahwa Nabi SAW mengusap kepala dan dua telinganya. Beliau memasukkan dua jari telunjuk (ke bagian dalam daun telinga), sedangkan kedua jempolnya ke bagian luar daun telinga. Beliau mengusap sisi luar dan dalam telinga. (HR. Ibnu Majah)
Dalam kitab Taqrib karya Imam Abu Syuja’ (wafat 593 H) disebutkan sunnah wudhu adalah mengusap kedua telinga. Disunnahkan saat sedang mengusap telinga pakailah air yang baru. Maksudnya tidak menggunakan air bekas untuk mengusap kepala.
Dan juga hadis sahih riwayat Imam al-Hakim:
Dari Abdullah bin Zaid al-Anshari, bahwa dirinya pernah melihat Rasulullah berwudhu, lalu membasuh kedua telinganya dengan air yang baru, bukan air bekas membasuh kepalanya. (HR. Hakim)
9. Membersihkan Sela-sela Jenggot dan Jari
Dalam kitab Taqrib karya Imam Abu Syuja’ (wafat 593 H) disebutkan sunnah wudhu adalah menyela jenggot yang lebat dan menyela jari-jari tangan dan kaki. Dalilnya adalah hadis sahih riwayat Imam Abu Dawud dan Imam Al-Baihaqi:
Dari Anas bin Malik, Nabi SAW bila berwudhu mengambil secukupnya dari air, dan memasukkannya ke bawah dagunya dan meresapkan air ke jenggotnya. Beliau bersabda: "Beginilah Tuhanku memerintahkanku." (HR. Abu Daud dan Baihaqi)
Adapun dalil kesunnahan menyela pada jari tangan dan kaki, (takhlil al-ashabi’), adalah hadis berikut:
Dari 'Ashim bin Laqith, dari ayahnya (Laqith), ia berkata: Rasulullah bersabda: Jika engkau berwudhu, ratakanlah wudhu dan basahi sela-sela jari dengan air. (HR. Tirmizi, Nasa’i, dan Abi Dawud)
10. Dahulukan Bagian Kanan
Dalam kitab Taqrib karya Imam Abu Syuja’ (w. 593 H) disebutkan sunnah wudhu adalah mendahulukan bagian kanan baru setelah itu dilanjutkan ke bagian kiri. Dalilnya adalah hadis shahih berikut:
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Bila kalian berpakaian dan berwudhu maka mulailah dari bagian-bagian kananmu." (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Baihaqi)
11. Mengusap 3 Kali
Dalam kitab Taqrib karya Imam Abu Syuja’ (wafat 593 H) disebutkan sunnah wudhu selanjutnya dengan membasuh atau mengusap 3 kali. Dalilnya adalah hadis shahih berikut ini:
Dari Ibnu Umar, ia berkata: Bahwa Nabi SAW membasuh anggota wudhu masing-masing satu kali lalu bersabda: "Ini adalah amal yang Allah tidak akan menerimanya kecuali dengan cara ini." Kemudian beliau membasuh masing-masing dua kali dan bersabda: "Ini yang membuat Allah melipatgandakan amal dua kali lipat." Kemudian beliau membasuh masing-masing tiga kali dan bersabda: "Ini adalah wudhu'ku dan wudhu'nya para Nabi sebelumku." (HR. Daruquthuni)
12. Doa Setelah Wudhu
Dalam Kitab Imta'ul Asmaa’ Fii Syarhi Matni Abi Syujaa’ karya Dr. Syifaa' binti Dr. Hasan Hitou disebutkan bahwa, berdoa setelah wudhu merupakan bagian dari sunnah wudhu yang dianjurkan untuk dikerjakan. Dalilnya adalah hadis shahih berikut ini:
Dari Umar, ia berkata Rasulullah bersabda: Siapa pun di antara kalian yang berwudhu, dan menyempurnakan wudhunya, lalu membaca: "asyhadu alla ilaaha illallahu wahdahuulaa syariikalah, wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh…", pasti akan dibukakan baginya pintu-pintu surga. (HR. Muslim dan Tirmizi). Dalam riwayat Tirmizi ditambahkan bacaan: "Allahummaj'alni minat tawwabiina waj'alni minal mutathohhiriin." (HR. Tirmizi)