10 Orang Biasa Mengubah Sejarah, No 5 Novelnya Jadi Film
- IMDb
VIVA – Orang biasa mengubah sejarah bukanlah isapan jempol belaka. Untuk mengubah sejarah, Anda tak perlu menunggu menjadi orang besar dan berpengaruh. Dengan melakukan perbuatan kecil dan memberi dampak besar, Anda bisa mengubah sejarah.
Beberapa orang berikut ini awalnya hanya orang biasa, namun karena sikap dan keberaniannya, mereka mampu mengubah sejarah. Siapa saja ya?
1. Todd Beamer
Manager Akuntansi Todd Beamer dan beberapa penumpang lain di penerbangan nomor 93 maskapai United Airlines yang menyadari bahwa pesawat tersebut dibajak oleh teroris pada 9 September 2001, melakukan tindakan berani untuk merebut kembali pesawat. Tindakan heroiknya terekam dalam saluran telepon terbuka dan pesawat yang sebelumnya ditujukan untuk menyerang ibukota AS, jatuh di sebuah lapangan di Shanksville, Pennsylvania.
2. Candy Lightner
Setelah putrinya yang baru berusia 13 tahun tewas karena ditabrak oleh seorang pengendara mobil yang sedang mabuk berat dan memiliki beberapa catatan buruk, Candy tak hanya bersedih. Dia mendirikan Mothers Against Drunk Driving (MADD) di rumahnya pada tanggal 7 Maret 1980.
Sebelum ada MADD, hanya sedikit atau bahkan tidak ada konsekuensi hukum bagi pengemudi yang mabuk. Namun, MADD berhasil mengubah sikap pemerintah Amerika tentang mengemudi dalam keadaan mabuk dan berhasil memperjuangkan hukum secara ketat di seluruh negeri.
3. Tank Man
Tank Man atau manusia tank merupakan pemberontak tanpa identitas yang sangat terkenal lantaran berani berdiri di depan puluhan tank militer China saat dibubarkannya demonstran mahasiswa di sekitar Lapangan Tiananmen pada 5 Juni 1989. Meski anonim, namun Tank Man telah menjadi simbol perlawanan terhadap penindasan pemerintah, yang diakui secara internasional.
4. Frank Willis
Pada tanggal 17 Juni 1972, kepala satuan pengamanan (satpam) bernama Frank Willis yang sedang bertugas di Kompleks Parkantoran Watargate, Wanshington D.C berhasil menangkap lima anggota politik Partai Republik yang hendak menyadap lawan-lawan politiknya.
Dia juga menemukan rekaman di tempat yang sama. Willis melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian. Dua tahun kemudian, Presiden Richard Nixon dari Partai Republik mengundurkan diri dalam kehinaan atas keterlibatannya dalam skandal politik paling memalukan dalam sejarah Amerika Serikat, yang dikenal dengan sebutan Watergate.
5. JK Rowling
Kehidupan pernikahan yang gagal, ibu tunggal Joanne Kathleen Rowling harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dia pun menulis sebuah novel yang terinspirasi tentang perjalanan dari Manchester menuju London menggunakan kereta api.
Rowling menghasilkan novel pertama Harry Potter berjudul Harry Potter and The Sorcerer's Stone, namun novel itu berulang kali ditolak beberapa penerbit sampai akhirnya Christopher Bloomsbury bersedia menerbitkannya pada tahun 1997. Enam buku dan 10 tahun kemudian, Harry Potter telah memecahkan rekor penjualan dan memesona jutaan pembaca dari semua usia. Dia membuat banyak generasi baru menjadi suka membaca.
6. Ryan White
Ryan White, seorang remaja dari Indiana adalah penderita hemofilia yang tertular AIDS melalui transfusi darah. Dia meninggal pada usia 18 tahun, dengan didampingi keluarga dan Elton John di sisi tempat tidurnya.
Dalam perjuangannya melawan AIDS, White menjadi wajah baru dari epidemi, membongkar mitos bahwa AIDS hanya diderita oleh pengguna narkoba dan pelaku seks bebas. Perjuangannya untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan setara dari sistem sekolah publik membantu mengekspos diskriminasi yang dihadapi oleh pasien AIDS.
7. Rosa Parks
Pada 1 Desember 1955, Rosa yang lelah bekerja seharian, pulang dengan menggunakan bus ke rumahnya. Namun saat di perjalanan, sopir memintanya menyerahkan kursi yang dia duduki untuk orang berkulit putih. Rosa yang merupakan wanita dengan kulit berwarna menolaknya dan dia ditangkap karena tidak mematuhi peraturan sipil yang berlaku di Amerika saat itu.
Akibatnya terjadi perlawanan, orang kulit berwarna melakukan pemboikotan sarana transportasi dan meminta hak-hak mereka disamaratakan. Itu adalah momen penting dalam Gerakan Hak Sipil. Dan Rosa Parks dikenal sebagai Ibu Pergerakan Hak Asasi Manusia Modern oleh Kongres Amerika Serikat.
8. Lilly Ledbetter
Setelah bekerja di Goodyear hampir 20 tahun dan pensiun, Lilly menggugat perusahaan tersebut pada tahun 1998 karena pembayaran yang tidak adil dibanding dengan pekerja pria. Gugatan itu sampai peradilan hingga Mahkamah Agung. Kongres pun akhirnya mengubah hukum federal negara itu untuk melindungi wanita di tempat kerja.
9. Mahatma Gandhi
Mahatma Gandhi adalah satu dari banyak pemimpin India yang dikenal sebagai tokoh yang penuh dengan kedamaian. Gandhi dikenal sebagai seorang sosok yang memimpin rakyat India untuk lepas dari belenggu penjajarahan Inggris dengan berasakan kedamaian. Sebagai seorang penganut agama Hindu, Gandhi menerapkan ajaran agamanya untuk menginspirasi dunia untuk meninggalkan kekerasan, menjunjung tinggi hak asasi manusia, dan kemerdekaan.
Gandhi lahir di orbandar, Gujarat, pada tanggal 2 Oktober 1869. Dia terlahir sebagai putra seorang politisi senior bernama Karamchand Gandhi dengan Putibai Gandhi, yang merupakan istri keempat. Gandhi hidup di sebuah komunitas Hindu bania yang terletak di daerah pesisir Gujarat.
Gandhi tinggal di Afrika Selatan selama dua puluh satu tahun. Di Afrika Selatan Gandhi mulai mengasah ilmu politik dan keterampilan memimpin. Selain itu, Gandhi juga belajar toleransi. Pada saat itu, Gandhi adalah seorang pengacara yang perusahaannya dipimpin oleh jutawan Muslim berkebangsaan India. Walaupun Gandhi pada saat itu hak para penganut Hindu tidak setara, Gandhi belajar untuk berlapang dada atas nama bangsa. Selain itu, Gandhi banyak mendapatkan perlakuan buruk rasisme di sana. Kehidupan di Afrika Selatan mengajari Gandhi banyak hal mengenai diskriminasi. Gandhi percaya bahwa dia mampu membangun jembatan penghubung bagi masyarakat yang berbeda sejarah dan juga agama. Keyakinan itu dia bawa sampai ketika dia kembali ke India
10. Irena Sendler
Irena Sendler adalah pekerja sosial asal Polandia yang selama Perang Dunia II membantu menyelamatkan ribuan anak-anak Yahudi dari ghetto di Warsawa yang dijalankan oleh Nazi.
Ia secara diam-diam bekerja mengambil anak-anak Yahudi untuk dititipkan ke biara atau keluarga non-Yahudi yang mau merahasiakan identitas mereka.
Pada 1939, Nazi menginvasi Polandia. Saat itulah, perjuangan perempuan berdaya kelahiran 15 Februari 1910 dalam melawan Nazi dimulai, seperti yang dilansir dari Biography.