Pendeta Valentine di Balik Kisah Hari Kasih Sayang? Simak Sejarahnya

Ilustrasi Hari Kasih Sayang/Valentine's Day.
Sumber :
  • Pexels/rawpixel.com

VIVA – Salah satu perayaan yang banyak dirayakan oleh seluruh dunia termasuk di Indonesia ketika bulan Februari datang adalah Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang. Umumnya Hari Valentine dirayakan dengan orang-orang tercinta, menghabiskan waktu bersama, dan bertukar hadiah ataupun mengirimkan kartu ucapan bernadakan ungkapan kasih sayang.

Namun jika merunut lagi ke belakang, sebenarnya bagaimana sejarah adanya Hari Valentine? Dilansir dari laman History, sejarah  Hari Valentine berasal dari seorang pendeta dari Roma bernama Valentine atau Valentinus.

Salah satu legenda mengungkap bahwa Valentine mulanya merupakan kisah seorang pendeta yang melayani gereja selama abad ketiga di Roma.  Ketika Kaisar Claudius II memutuskan untuk melarang pria muda untuk menikah, hal ini karena dia melihat bahwa prajurit pria lajang lebih baik daripada prajurit yang telah beristri dan keluarga. Sebab, menurut sang Kaisar bala tentaranya enggan pergi ke medan perang karena terikat pada istri atau kekasih mereka.

Valentine

Photo :
  • vstory

Untuk mengatasinya Claudius II melarang semua bentuk pernikahan serta pertunangan di Roma. Melihat ketidakadilan keputusan tersebut, Valentine menolak, dengan cara terus menikahkan para pasangan muda secara diam-diam. Namun sayangnya, tindakan Valentine itu diketahui oleh Claudius. Akibatnya, Claudius memerintahkan prajuritnya untuk membunuh Valentine.

Selain itu ada juga versi yang menyebut perayaan Valentine berawal dari Santo Valentine dari Terni, yang merupakan seorang uskup, yang dipenggal oleh Claudius II di luar Roma.

Kisah-kisah lain menunjukkan bahwa Valentine mungkin terbunuh karena berusaha membantu orang Kristen melarikan diri dari penjara Romawi yang keras, lantaran di sana mereka sering dipukuli dan disiksa.  Menurut salah satu legenda, Valentine yang dipenjara sebenarnya mengirim “pesan cinta” pertama setelah dia jatuh cinta dengan seorang gadis muda yang kemungkinan merupakan putri sipir tempat dia dipenjara, yang selalu mengunjungi selama dia ditahan.  

Sebelum kematiannya, diduga bahwa dia menulis surat pada gadis itu dengan tulisan "From your Valentine," sebuah ekspresi yang masih digunakan sampai sekarang.  Meskipun kebenaran di balik legenda Valentine belum jelas, semua cerita menekankan daya tariknya sebagai sosok yang simpatik, heroik, dan yang paling penting adalah romantis.  

Marshanda Dapet Buket Bunga di Hari Valentine dari Inisial C, Netizen Kepo

Sejarah Valentine Day dari sebuah festival pangan di Bulan Februari

Sementara beberapa percaya bahwa Hari Valentine dirayakan pada pertengahan Februari untuk memperingati ulang tahun kematian atau penguburan Valentine  yang mungkin terjadi sekitar 270 M.  Yang lain mengklaim bahwa gereja Kristen mungkin telah memutuskan untuk menempatkan sebagai hari raya St. Valentine di tengah-tengah Februari dalam upaya untuk "mengkristenkan" perayaan Lupercalia.  

LDR dengan Ko Apex, Dinar Candy Pamer Hadiah Valentine

Hari valentine.

Photo :
  • U-Report

Lupericalia yang dirayakan setiap tanggal 15 Februari adalah festival kesuburan yang didedikasikan untuk Faunus, dewa pertanian Romawi, serta para pendiri Romawi, Romulus dan Remus. Untuk memulai festival, anggota Luperci, sebuah ordo pendeta Romawi, akan berkumpul di sebuah gua suci di mana bayi Romulus dan Remus, pendiri Roma, diyakini telah dirawat oleh serigala betina.  Di sana para pendeta akan mengorbankan seekor kambing, untuk kesuburan, dan seekor anjing, untuk pemurnian.  

Bertepatan dengan Valentine, Ashanty Memaknai Pemilu Sebagai Wujud Cinta Tanah Air

Mereka kemudian akan menguliti kambing menjadi potongan-potongan, mencelupkannya ke dalam darah korban dan turun ke jalan, kemudian menempelkan kulit kambing itu ke arah wanita Romawi dan ladang. Jauh dari rasa takut, wanita Romawi menyambut sentuhan kulit karena diyakini membuat mereka lebih subur di tahun mendatang.  

Kemudian di hari itu, menurut legenda, semua wanita muda di kota akan menempatkan nama mereka di sebuah guci besar.  Para bujangan kota masing-masing akan memilih nama dan menjadi pasangan untuk tahun itu dengan wanita pilihannya. Pertandingan ini sering berakhir dengan pernikahan.

Hari Valentine: Hari Romantis

Hari valentine.

Photo :
  • U-Report

Sejarah kemudian berlanjut yang mana Lupercalia dilarang  karena dianggap "tidak Kristen" hingga  pada akhir abad ke-5, ketika Paus Gelasius mendeklarasikan Hari St. Valentine pada 14 Februari.  Namun, baru beberapa hari kemudian, hari itu secara definitif dikaitkan dengan cinta.

Selama Abad Pertengahan, umumnya di Prancis dan Inggris dipercayai bahwa 14 Februari adalah awal musim kawin burung, yang menambah gagasan bahwa pertengahan Hari Valentine seharusnya menjadi hari untuk romansa.

Perayaan Valentine pertama kali dirayakan oleh penyair Inggris Geoffrey Chaucer. Dalam perayaan tersebut dia dalam 1375 puisinya “Parliament of Foules,”  menulis, ““For this was sent on Seynt Valentyne's day / When every foul cometh ther to choose his mate.” Semangat Valentine sangat populer sejauh Abad Pertengahan, meskipun  Valentine tidak mulai muncul sampai setelah tahun 1400.

Surat Valentine tertua yang diketahui masih ada sampai sekarang adalah puisi yang ditulis pada tahun 1415 oleh Charles, Duke of Orleans, kepada istrinya saat dia dipenjara di Menara London setelah penangkapannya di Pertempuran Agincourt. Beberapa tahun kemudian, diyakini bahwa Raja Henry V menyewa seorang penulis bernama John Lydgate untuk menulis surat valentine untuk Catherine dari Valois.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya