Kisah Sukses Penjual Telur Gabus, Bisa Ekspor Hingga ke 6 Negara
- Istimewa
VIVA – Camilan tradisional khas Betawi, telur gabus menjadi kudapan yang sering disajikan saat Lebaran. Camilan yang berbentuk lonjong, meruncing dan kecil mirip telur ikan gabus ini disukai lantaran rasanya yang gurih, asin dan renyah.
Camilan ini pun bisa dibuat di rumah dan bahkan bisa menjadi ide bisnis Anda. Seperti yang dilakukan oleh Furiyanti, seorang wanita lulusan Curtin University, Australia.
Ia diketahui membuka bisnis Telur Gabus 'Kata Oma' yang berhasil meraih ‘The Best UMKM’ dengan mencatatkan pembelian tertinggi di antara puluhan ribu UMKM lainnya dalam ajang pameran Industri Kreatif & UMKM ‘Brilianpreneur’ di tahun 2020.
Lantas bagaimana cerita Furiyanti berbisnis telur gabus 'Kata Oma' itu?
Wanita yang sempat menempuh pendidikan Marketing and Public Relation di Australia itu sempat bekerja di sebuah perusahaan sebagai direktur. Kala itu, ia terkadang membawa telur gabus buatan ibunya dan melihat rekan-rekannya suka sekali ngemil jajanan telur gabus. Tak disangka, telur gabus tersebut banyak menuai antusiasme dari orang-orang di sekitarnya.
Seiring berjalannya waktu, Furiyanti semakin serius menekuni bisnis rintisannya tersebut hingga akhirnya di tahun 2018, dia mantap menggunakan brand ‘Kata Oma’. Ada pun asal-muasal pemilihan nama ‘Kata Oma’ dilandasi pada fakta, telur gabus racikan Furiyanti berasal dari ‘resep rahasia’ sang ibunda, yang sudah berstatus nenek alias oma-oma.
“'Kata Oma’, yang pasti kita itu we want to honour oma. Karena memang ini resepnya dari seorang oma yang autentik. Selain itu Oma adalah kependekan dari ‘Otentik Masakan Alami’. Makanya value DNA Kata Oma ini autentik. Ya resepnya dibikin dari seorang oma yang dia racik sedemikian rupa, hanya menggunakan bahan-bahan alami supaya jadi camilan yang terbaik buat anak cucunya," ujar Furiyanti dalam keterangannya.
Meski demikian, dalam membangun brand-nya tersebut, Furiyanti juga mengalami jatuh bangun. Diakuinya, tantangan itu terus ada, terlebih terkait aspek terpenting dalam bisnis yakni 4P (Production, Price, Promotion dan Place) serta distribusi.
Untuk mengatasi hal tersebut, Furiyanti menerapkan sejumlah strategi yang cukup cemerlang sehingga bisa membuat brand-nya sukses seperti saat ini. Dia mencontohkan, untuk menjaga kualitas produk, ia senantiasa menggunakan bahan yang segar dengan menerapkan standar tinggi.
“Produk itu enggak mudah ya, apalagi kita hanya menggunakan bahan alami, tanpa pengawet. Jadi apabila kualitas bahan dasar tidak stabil, pasti kualitas keseluruhan produk akan terpengaruh. Padahal untuk satu produk komponen bahan dasar alaminya begitu banyak, jadi kompleks. Misalnya untuk produk unggulan varian gula aren, ada kegagalan panen aren, nah pengaruh semua ke rasa produk," kata Furiyanti.
Berangkat dari bisnis rumahan dan UMKM, bisnisnya itu kini mempekerjakan setidaknya 40 karyawan. Itu tidak termasuk reseller-nya yang tersebar di berbagai penjuru daerah di Indonesia. Selain itu, bisnisnya yang mulai menjalin kemitraan dengan Unifam dalam pendistribusian produk dan telah berhasil menembus pasar luar negeri di tahun 2021 ini dengan mengekspor produk ke Amerika Serikat, Australia, China, Filipina, Kamboja, Taiwan, dan menyusul Korea serta Malaysia.
Furiyanti mengungkapkan, kunci keberhasilannya adalah fokus serta menerapkan time-management yang baik dalam kesehariannya.
“Kalau mau sukses bisnis apa pun, modalnya adalah fokus," ujar Furiyanti.