5 Macam Puasa Sunnah Dalam Islam

Ilustrasi puasa
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Melaksanakan puasa merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga, sehingga wajib hukumnya untuk mengerjakannya. Namun, ada juga puasa sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan lantaran bisa menambah pahala kebaikan. 

Selain Puasa Arafah-Tarwiyah, Ustaz Khalid Basalamah Ungkap Amalan Sunah Lain Melebihi Pahala Jihad

Puasa merupakan ibadah yang memiliki keistimewaan. Makna dari ibadah puasa di antaranya, melatih kesabaran, hingga bisa menumbuhkan rasa empati terhadap orang yang kesusahan. 

Hikmah Puasa Sunnah adalah menahan diri dari kegiatan makan dan minum, serta segala hal yang membatalkannya mulai dari terbit fajar hingga waktu buka puasa yaitu terbenamnya matahari, dimana bagi yang melaksanakannya akan mendapatkan pahala, dan bagi yang tidak melaksanakannya atau meninggalkannya tidak akan mendapatkan dosa.

Inilah 3 Keutamaan Puasa Dzulhijjah yang Dijalani Sebelum Idul Adha, Begini Tata Cara dan Niatnya

Berikut beberapa macam-macam puasa Sunnah dalam Islam, seperti dikutip dari berbagai sumber. 

1. Puasa Arafah

Raih Pahala Berlipat Ganda! Yuk, Simak Niat dan Keutamaan Puasa 1-9 Dzulhijjah

Peziarah mengunjungi bukit Jabal Rahmah di kawasan Padang Arafah, Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi, Sabtu, 4 Mei 2019

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aji Styawan

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji.

Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad, "puasa hari arafah, saya berharap kepada Allah agar menjadikan puasa ini sebagai penebus dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya.” (HR. Muslim).

2. Puasa Senin Kamis

Puasa dua kali seminggu bukan hanya sunnah, tetapi juga bisa menjadi rutinitas yang menyehatkan bagi tubuh. Terdapat studi yang menunjukkan bahwa puasa intermiten adalah kesempatan bagi tubuh untuk membersihkan diri dari limbah dan meningkatkan laju metabolisme seseorang, membantu membakar lebih banyak kalori.

Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad " “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. An Nasai no. 2362 dan Ibnu Majah no. 1739. All Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan (hadits yang tidak berisi informasi yang bohong, tidak bertentangan dengan hadits lain dan Al-Qur'an). Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

3. Puasa Syawal

Ilustrasi puasa daud

Photo :
  • pixabay

Setelah menjalankan ibadah wajib puasa Ramadhan, umat Muslim dianjurkan untuk melanjutkan melakukan puasa Syawal. bulan Syawal berlangsung setelah bulan Ramadhan dan menawarkan kesempatan besar untuk melanjutkan kebiasaan baik yang diperoleh selama di bulan Ramadhan. Puasa ini boleh dikerjakan setelah hari raya Fitrah pertama.

Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh." (HR Muslim)

4. Puasa Muharram

Hari Asyura atau hari yang jatuh setiap tanggal 10 Muharram, bulan pertama kalender Islam merupakan hari yang penuh sejarah. Ini memiliki keistimewaan tersendiri di dalam Islam.

Rasulullah bersabda, "Barang siapa yang ingin berpuasa asyura silakan berpuasa, yang tidak berpuasa maka tidak berdosa" (HR Bukhari dan Muslim). “Puasalah hari Asyura' dan jangan sama dengan model orang yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar)

5. Puasa Ayyamul Bidh

Ayyamul bidh mengacu pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan hijriyah, jadi mungkin tidak sama setiap bulan dari kalender masehi. Apabila mampu istiqomah menjalankan puasa ini, kelak dia akan menerima sepuluh kali lipat di setiap kebaikan atau seperti puasa satu tahun penuh.

Rasulullah bersabda “Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari di setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang kamu lakukan. Karena itu, puasa ayyamul bidh sama dengan puasa setahun penuh.” (HR Bukhari-Muslim).

Pondok Modern Darussalam Gontor

Pondok Gontor Rayakan Idul Adha Minggu 16 Juni 2024, Ikut Pelaksanaan Haji di Makkah

Pondok Modern Darussalam Gontor atau Pondok Pesantren Gontor menetapkan Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada Minggu, 14 Juni 2024

img_title
VIVA.co.id
15 Juni 2024