Niat Puasa Rajab Secara Lengkap dengan Amalan dan Keutamaannya
- Pixabay/Serdar_A
VIVA – Bulan Rajab jatuh pada tanggal 2 Februari 2022 kemarin. Di bulan ini, banyak umat Islam yang melaksanakan puasa rajab. Puasa rajab sendiri merupakan puasa sunah yang dilaksanakan selama bulan Rajab. Rasulullah SAW menganjurkan dan memperbolehkan seluruh umat Islam untuk memperbanyak puasa di bulan ini. Selain itu, puasa Rajab juga boleh dilaksanakan pada hari dan jumlah hari dalam puasa ini tidak ditentukan.
Selain itu, Rasulullah SAW juga mengatakan bahwa puasa di bulan-bulan mulia ini adalah yang utama selain puasa Ramadhan. Nabi SAW bersabda yang artinya, “Seutama-utama puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan-bulan al-muharram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab)”. Nah, berikut adalah ulasan secara lengkap mengenai niat, keutamaan, dan manfaat puasa Rajab yang disadur dari berbagai sumber.
Bulan Rajab
Rajab adalah bulan ketujuh di dalam kalender umat Islam dan menjadi salah satu dari empat bulan haram. Nama bulan ini berasa dari kata kerja bahasa Arab klasik, ‘Rajaba’ yang memiliki arti ‘untuk menghormati’. Juga dikenal dengan Rajab al-Murajjab, bulan ini juga mempunyai sejumlah keutamaan menurut ajaran agama Islam. Ada sejumlah pendapat mengenai hari di bulan Rajab. Sebagian orang mengatakan berjumlah 29 hari, dan sebagian lainnya 30 hari.
Uniknya, bulan Rajab berdiri sendiri dan terpisah dari bulan haram yang lain. Itulah mengapa bulan Rajab kerap disebut sebagai Rajab al-Fard atau Rajab Yang Terpisah. Allah SWT, menurut Muslim Hands, menjadikannya sebagai bulan haram guna menjaga keselamatan orang-orang yang tengah melaksanakan umrah.
Niat Puasa Rajab
Usai membaca niat, tahan hawa nafsu, haus, lapar, dan beberapa hal yang bisa membatalkan puasa dimulai dari terbit fajar atau adzan Shubuh sampai terbenamnya matahari atau ketika maghrib tiba.
Nawaitu shouma syahri Rajaba sunnatan lillahi ta'aala.
Artinya: Saya berniat puasa Rajab sunnah karena Allah ta'ala.
Amalan Bulan Rajab
Selama bulan Rajab ini, dianjurkan untuk sholat sunah ba’da Maghrib sebanyak 20 rakaat 10 salam. Selain itu, setelah sholat Maghrib, sholat malam di bulan Rajab juga dianjurkan. Amalan tersebut dilaksanakan oleh Sayyidina Ali. Beliau beribadah di malam bulan Rajab dan berfokus pada empat malam dalam setahun. Perbanyak istighfar dan membaca sholawat.
Keutamaan Puasa Rajab
Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram yang di dalamnya ada banyak keistimewaan tersendiri ketimbang beberapa bulan yang lain. Maka dari itu, puasa Rajab sangat dianjurkan untuk dilaksanakan bagi umat Muslim.
1. Mendapatkan Kemuliaan
Keutamaan puasa Rajab yang pertama adalah bisa memperoleh kemuliaan. Hal ini karena sudah dijelaskan oleh beberapa sahabat Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa puasa Rajab selama sebulan penuh hukumnya makruh sehingga tidak sama seperti bulan Ramadhan. Akan tetapi, bila ada umat Islam yang melaksanakan puasa, hukumnya tidak makruh.
2. Mujarab untuk Berdoa
Keutamaan lain melaksanakan puasa di bulan Rajab adalah mujarab untuk sholat. Bulan Rajab akan banyak mendapatkan keberkahan, sehingga umat Islam dianjurkan untuk banyak berdzikir dan berdoa. Bulan Rajab juga dikenal dengan sebutan Al-’Ashamm yang artinya tuli. Hal ini karena bulan tersebut tidak ada suara dentang senjata yang saling beradu.
3. Seperti Melakukan Puasa Sebulan
Untuk umat Islam yang melaksanakan ibadah puasa di bulan Rajab satu hari, maka ia akan memperoleh pahala seperti orang yang melaksanakan ibadah selama satu bulan. Hal ini tercantum di dalam hadis riwayat HR. At-Thabrani, Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan."
4. Amalan Dicatat Selama 60 Bulan
Selain itu, keutamaan umat Muslim yang melaksanakan puasa sunah di tanggal 27 Rajab, maka amalnya akan dicatat layaknya orang yang melaksanakan ibadah puasa selama 60 bulan. Hal ini juga tercantum di dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang artinya, "Barangsiapa puasa pada tanggal 27 Rajab, Allah mencatatnya sebagaimana orang yang puasa selama 60 bulan."
5. Sunnah Nabi Muhammad SAW
Puasa Rajab juga bisa diambil dari dalil-dalil biasa tentang dianjurkannya untuk berpuasa di empat bulan haram, berikut ini.
“Dari Utsman bin Hakim Al-Anshari bahwa ia berkata: Saya bertanya kepada sahabat Sa’id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan Rajab. Maka ia pun menjawab: Saya telah mendengar Ibnu Abbas ra berkata: Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa”. (HR Muslim)