Kisah Auriandanu, Dibully Sejak SD Bangkit dengan Karya
- ist
VIVA – Kisah inspiratif bisa datang dari mana dan siapa saja. Tidak terkecuali dari seorang konten kreator bernama Auriandanu. Sejak kecil Auriandanu dirisak. Ia mengidap epilepsi yang beberapa kali kambuh secara tiba-tiba.
"Saya dulu di-bully total, dari SD, SMP, saya dibully. Dibilang ayan, stroke, saya kejang-kejang di sekolah, saya diludahi, sepatu dikasih permen karet," ujarnya saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Auriandanu tidak mau menyerah dengan kekurangannya. Ia ingin membuktikan meski memiliki kekurangan namun tidak membatasinya untuk berkarya. Ia ingin coba menginspirasi yang lainnya untuk tidak mudah menyerah dengan kekurangan.
"Saya ngerasa memang saya punya penyakit epilepsi, cuma saya gak mau harga diri saya berkurang. Saya mau berkarya karena percaya diri  kita punya kekurangan tapi ada kelebihan," katanya.
Kini ia coba menghadirkan konten sosial eksperimen. Ariandanu percaya masih banyak orang baik di luar sana. Hal ini berangkat dari pengalaman pribadi.
"Itu terjadi pengalaman saya, jam setengah 12 malem hp mati total, saya bingung pulang gimana, orang gak punya (materi) mau bantu, saya mau itu kembali dan banyak orang gak punya mau bantu itu, mereka punya hati," ujarnya.
Ariandanu berpesan agar orang yang memiliki penyakit yang sama dengannya untuk tidak mudah menyerah. Berbagai karya ia coba hadirkan untuk membuktikan hal itu.
"Walau ada kekurangan saya tetap bisa berkarya. Jadi tolong lihat jangan ada kekurangan dan ingin memberitahu orang-orang kalau kena epilepsi jangan patah semangat, pasti banyak jalan," ucapnya.
Ia juga sedang menyiapkan lagu pertama. Lagu itu ditulis sendiri olehnya. Namun Ariandanu belum bisa banyak bercerita mengenai lagu tersebut.