Daur Hidup Capung Secara Lengkap, Butuh Waktu Sampai 4 Tahun?

VIVA Militer: Capung sawah CIA.
Sumber :
  • CIA

VIVA – Daur hidup capung merupakan salah satu jenis metamorfosis tidak sempurna. Perlu dipahami juga bahwa capung adalah salah satu jenis serangga purba yang telah hidup sejak 300 juta tahun yang lalu. Serangga ini dapat ditemukan dengan mudah di banyak tempat. Mulai dari hutan, kebun, sungai, sawah, sampai pemukiman. Layaknya serangga yang lain, capung mempunyai tiga bagian tubuh. Mulai dari kepala dengan mata berukuran besar, dada dengan sayap panjang yang tidak bisa ditekuk, tiga pasang kaki serta perut dengan 10 segmen. 

Menteri Lingkungan Hidup Optimis Dapat Tekan Angka Kebakaran Hutan dan Lahan 

Daur hidup caung hanya terdiri atas tiga fase, yaitu telur, nimfa, dan dewasa. Meskipun tampak sederhana, tapi ternyata daur hidup capung mesti melewati proses dan waktu yang sangat lama, yaitu sekitar tujuh tahun. Perkembangan yang paling lama terjadi di tahap nimfa. Saat capung sudah dewasa, capung jantan umumnya akan siap menikah dan kemudian menguasai satu wilayah tertentu. Ciri khas dari capung jantan ini adalah mempunyai warna yang mencolok guna menarik perhatian dari lawan jenis. Nah, menyadur dari berbagai sumber, berikut adalah ulasan mengenai daur hidup capung secara lengkap.

Lantas, Bagaimana Daur Hidup Capung?

Inisiatif Pengelolaan Sampah Puntung Rokok yang Menginspirasi

Telur

Telur Capung

Photo :
  • Tangkapan Layar
Tips Ajarkan Anak Peduli pada Lingkungan, Bisa Sambil Kenalkan Keberagaman Habitat Dunia

Daur hidup capung diawali usai capung melakukan perkawinan antara jantan dengan betina . Umumnya induk capung akan mencari tempat khusus sebagai tempat telur, umumnya sang induk akan menempatkan telur di permukaan daun atau di tempat yang berdekatan dengan air. Tapi, mereka juga sering menempatkan telurnya di lingkungan yang bersih dan terhindar dari polusi. Satu kali proses berkembang biak, capung dapat menghasilkan hingga 1000 butir telur.

Telur capung memiliki bentuk yang panjang dan bulat, kemudian di ujungnya ada lubang yang berfungsi untuk sperma jantan dapat masuk. Perkembangan baru akan terjadi bila sudah diletakkan dan menetas menjadi larva dalam kurun waktu sekitar 1 sampai 3 minggu. 

Nimfa

Nimfa Capung

Photo :
  • Tangkapan Layar

Seperti yang telah disinggung di atas bahwa daur hidup capung yang kedua adalah nimfa yang akan muncul setelah telur menetas. Dalam tahap ini, nimfa akan hidup di air dengan memakai insang internal. Meskipun demikian, mereka juga masih dapat bernapas di darat. 

Dalam proses ini, nimfa atau larva hidup menjadi sosok karnivora yang ganas, dengan memakan siapa saja yang mendekat, mulai dari berudu, anak ikan, atau sesamanya supaya dapat bertahan hidup. Kemudian akan ada proses pergantian kulit yang terjadi sekitar 8 sampai 12 kali sebelum akhirnya ia menjadi capung dewasa. Tentu saja hal ini bergantung dengan jenis capungnya. 

Daur hidup capung ini dapat dikatakan yang paling lama dalam proses perkembangan capung. Sebab, sebelum menjadi capung dewasa memerlukan waktu kurang lebih sekitar 4 tahun. Hal ini karena ia perlu mengikuti proses pengemasan anggota tubuh yang dapat mendorongnya terbang saat sudah dewasa dalam kurun waktu yang cukup lama. 

Dewasa

Capung dewasa

Photo :
  • Tangkapan Layar: Instagram

Daur hidup capung fase yang terakhir adalah saat ia sudah menginjak dewasa yang dicirikan dengan adanya pergantian kulit terakhir dan kemudian tumbuh sepasang sayap. Nimfa akan melepaskan diri dari kulit dan kemudian terbang mencari air lewat bantuan dedaunan. 

Akan tetapi, yang harus dipahami adalah walaupun capung dalam tahap terakhir ini sudah bisa terbang, namun capung belum memiliki tubuh yang sempurna dan warnanya belum merata. Maka dari itu, ia masih begitu rentan dan bila kamu melihatnya maka bagian isi kepala akan sangat jelas terlihat. 

Seiring dengan berjalannya waktu, fisik capung dewasa akan tumbuh sempurna dan kemudian mengeras. Capung dewasa mempunyai usia sekitar 4 bulan sebelum ia akhirnya masuk ke dalam fase perkawinan dan memulai kembali daur hidup dari awal tadi. 

Capung dewasa tidak merugikan untuk kehidupan manusia, justru mereka adalah salah satu predator pemberantas hama pertanian seperti wereng atau kutu. Maka dari itu, kehadiran capung sangat penting guna menjaga keseimbangan ekosistem. 

Akan tetapi, kehadiran capung saat ini semakin sedikit. Sebab, capung tidak dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang sudah banyak tercemar. Supaya kelestarian alam ini tetap terjaga, kita semua harus menumbuhkan rasa cinta dan juga kesadaran lingkungan sejak dini. 

Cara Berkembang Biak Capung

DragonflEye, drone yang menyerupai capung.

Photo :
  • U-Report

Setelah memahami daur hidup capung, akan lebih lengkap bila kita memahami juga mengenai cara berkembang biak capung. Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa capung adalah serangga yang mempunyai kepekaan terhadap kebersihan lingkungan, capung berkembang biak dengan cara bertelur. 

Diketahui bahwa capung adalah salah satu jenis serangga yang setia karena capung jantan akan selalu mendampingi ke mana saja capung betina pergi. Hal ini akan terjadi usai capung melakukan perkawinan, betina akan mengandung telur dan jantan akan selalu menemaninya. 

Alasan yang lain adalah saat telur akan diletakkan ke dalam air oleh capung betina dan ini adalah saat yang rawan serta berbahaya untuk capung betina. Hal ini karena saat capung betina konsentrasi mengeluarkan telur, maka akan kehilangan kepekaannya sehingga akan menjadi incaran predator, seperti burung. 

Dengan kehadiran capung jantan ketika meletakkan telur, maka saat ada predator yang mendekat, capung jantanlah yang akan menjadi sasaran dan kemudian dimakan. 

Lalu, capung yang telah diletakkan di dalam air tersebut akan menetas menjadi larva sebelum akhirnya sebelum akhirnya menjadi nimfa seperti yang telah dibahas di dalam daur hidup di atas. 

Usai menetas, nimfa akan keluar dari air untuk naik ke batang tanaman agar dapat bermetamorfosis menjadi capung dewasa yang sempurna. Capung yang telah menginjak dewasa dan bisa terbang akan mencari makanan. Tapi, tidak jarang juga mereka akan menjadi mangsa predator. 

Habitat dan Kebiasaan Capung

VIVA Militer: Capung sawah CIA.

Photo :
  • CIA

Usai membahas capung berkembang biak dan menggunakan cara bertelur, berikutnya adalah habitat dan kebiasaan capung. Seperti yang telah disinggung di atas, capung dapat ditemukan di wilayah hutan, kebun, sungai, danau, sawah, atau pekarangan rumah. Tentu saja dengan lingkungan yang belum banyak tercemar. 

Selain itu, serangga yang satu ini juga dapat ditemukan di area pantai hingga dengan ketinggian 3.000 mdpl. Umumnya capung dikenal sebagai penerbang yang kuat dan juga wilayah jelajah yang luas. Akan tetapi, hal ini berbeda dengan capung jarum yang jarang menjelajah jauh dan cenderung lebih lemah dalam penerbangannya. 

Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan TPA (Tempat Pemoresaan Akhir) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 24 Desember 2024.

Kunjungi Bandung, Menteri LH Minta Komitmen Jawa Barat Memperbaiki TPA Sarimukti 

Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq meminta komitmen Pemerintah Jawa Barat untuk memperbaiki pengelolaan sampah di TPA Sarimukti di Bandung Barat.

img_title
VIVA.co.id
25 Desember 2024