Viral Layangan Putus, Pakar Bocorkan Rambu saat Suami Mulai Selingkuh

Ilustrasi selingkuh.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Menjelang dua episode terakhirnya, series Layangan Putus masih terus menyedot perhatian publik. Jalan ceritanya yang dibumbui perselingkuhan, kerap menguras emosi para penontonnya.

Belajar dari Kasus Arie Rieyanthie, Suami Kembali Setelah Selingkuh, Bukan karena Cinta

Menyoroti garis besar series bertema perselingkuhan ini, Dosen Sosiologi Keluarga UNAIR, Prof. Dr. Sutinah, Dra., MS, mengharapkan agar perempuan pandai membaca rambu. 

Menurut Sutinah, perlu membangun kembali kepercayaan untuk menyelamatkan pernikahan pasca perselingkuhan. Namun, itu bukan hal yang mudah dilakukan, terlebih wanita sudah terlanjur terluka.

Ngejar Layangan di Tol, Bocah 8 Tahun Tewas Tertabrak

Sementara mengenai tatanan sosial, dia mengatakan, ideologi patriarki masih kental di masyarakat Indonesia. 

"Ada konstruksi sosial yang menganggap perempuan lemah dan mudah disakiti oleh laki-laki. Lebih spesifiknya, perempuan seringkali ditempatkan pada posisi subordinat, artinya hanya bisa menurut saja, padahal perempuan berhak mendapat kesempatan untuk membela diri," ujarnya, dikutip VIVA dari situs resmi UNAIR, Jumat 21 Januari 2022. 

Samsung Mau bikin Hajatan

Guru besar FISIP UNAIR itu mencontohkan, ketika seorang pria kaya dan memiliki lingkaran sosial yang luas, dia akan merasa mampu dan tidak ragu untuk mencoba selingkuh. Pada saat itu, wanita harus bisa membaca tanda-tandanya. Apa saja? 

ilustrasi pasangan selingkuh

Photo :
  • U-Report

"Waspadai ditipu. Ketika mereka pulang kerja tidak biasa, ketika mereka tiba-tiba mencoba tampil trendi, dan perbedaan lain yang menonjol dari kehidupan sehari-hari," jelasnya. 

Prof. Sutinah berpendapat, wanita harus berani menghadapi situasi ini. Yaitu berani mengungkapkan bahwa perselingkuhan adalah perbuatan sesat. Bahkan Sutinah mengungkap, seseorang yang pernah berselingkuh berpotensi akan selingkuh lagi. 

"Mirip dengan orang yang melanggar lalu lintas. Dalam sosiologi, perilaku menyimpang mencari keuntungan. Ini bisa menjadi keuntungan dari segi waktu. Nah, perselingkuhan itu sarana untuk menikmati sesuatu, tidak harus melulu soal seks," tuturnya. 

Sutinah turut mengungkap alasan mengapa beberapa wanita tetap mempertahankan rumah tangganya meski telah diselingkuhi berkali-kali. Menurutnya, kebanyakan karena finansial mereka masih bergantung pada laki-laki. 

"Saya pikir keluarga perlu membangun kebahagiaan yang setara, semua pekerjaan rumah tidak harus dilakukan oleh wanita, mereka hanya tinggal di rumah dan tidak terlihat baik, kemudian para pria pergi, mencari tempat impian lain,” imbuhnya. 

Terakhir, Prof. Sutinah menekankan, perempuan harus diberdayakan dan memiliki hak untuk hadir di ruang publik. Selain itu, mereka juga harus pintar agar tidak mudah tertipu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya